BE A GIRL FOR A WEEK🔞 {SVT LOKAL}✔ [RE-PUBLISHED]

ARFAN x CANDRA

LIFE OF LOCAL BOYS' AU

#WHEN MAGIC HAPPENS IN KOTA SANTRI

#BE A GIRL FOR WEEK

#WEEK 3

#THUSRDAY : ARFAN × CANDRA

*Penjelasan :

Italic : Suara batin Tokoh di dalam hati

Bold Italic : Suara Tokoh di dalam hati

Bold : Suara Crisela

*Warning : resiko tanggung sendiri; breakfast-date with real boyfriend; public blowjob; eating out; blowjob; deep-throating; riding; Candra is really huge oh my god I can't be used to it

***

.

.

.

***

Sial! Dia kesiangan lagi!

Arfan kecolongan untuk kesekian kalinya melewati azan subuh serta jejak keberadaan pasangannya kemarin. Kepala berdenyut serasa dipukul baja terus-menerus membuat ia tak sengaja menggeram dalam. Seperti biasa, jam telah menunjukkan pukul setengah 8 pagi dimana pintu kamar terketok keras-keras.

"Sebentar njir.." gumamnya tanpa mempedulikan penampilan tidurnya segera membukakan sosok dibalik pintu. "apa?"

"Lo ngampus gak hari ini?" tanya Candra nampak terburu-buru, beliau sudah rapi dan harum parfum laki tetapi tak dapat menutupi aroma matcha pahit di sekitarnya.

Sial dua kali. She hates green tea and her today-boyfriend seems to have one.

Si gadis menyeringitkan hidung, masih mencerna pertanyaan teman seperjuangan slash musuh bebuyutan. "Setengah 10,"

"Berangkat sendiri ya! Gue musti part-time dulu di smansa, oke?" mohon si Arang sembari menggenggam tangan lentik Arfan. Gadis surai cokelat tersebut menyeringitkan dahi lalu mengangguk. Tidak begitu peduli. "oke jam 2 kita jalan?"

"Hm."

"Siap Tuan Putri, daah!!" sebelum benar-benar melesat, Candra tak lupa memberikan kecupan selamat jalan kepada pipi kanan Arfan. Sementara si Telmi mematung sebentar, menatap kepergian kekasih sehari dengan pandangan kosong.

Beberapa menit kemudian ia tersadar.

"Right... gue telanjang.." ia pun kembali masuk kamar untuk melilitkan handuk sekalian mempersiapkan bahan kuliah dikarenakan hari ini ada praktikum.

Speaking of praktikum.

Rinovan Tigor sialan itu menjadi asisten lab hari ini. Dan Arfan bersumpah jikalau dia masih saja mengganggu harinya, tak segan-segan ia melapor ke Kepala Lab. Lihat saja nanti. If he can plays dirty, she can plays more filthy.

Kamar mandi kosan ternyata sedang penuh. Terpaksa gadis imut tersebut mendudukkan diri di sofa ruang tengah sembari menunggu salah satu penghuni keluar dari sana. Televisi dinyalakan, menikmati tayangan masakan membuat perut berbunyi seketika.

"Sabar Nak.. nanti habis ini kita makan," ujarnya seraya mengelus perut.

"Ngomong sama siapa, Fan?"

Dia nyaris terlonjak dari tempat duduknya ketika mendengar suara Anan. Dia pun sontak menutupi dada mengingat aromanya bisa mengundang top mendekat apalagi jika sedang sendirian. "Jangan dekat-dekat!"

Anan menaikkan satu alis, "O..kay?"

"Jauh-jauh!"

"Candra mana?"