BE A GIRL FOR A WEEK🔞 {SVT LOKAL}✔ [RE-PUBLISHED]

ADIT x ANAN

#BE A GIRL FOR WEEK

#WEEK 2

#THURSDAY : ADIT × ANAN

*Penjelasan :

Italic : Suara batin Tokoh di dalam hati

Bold Italic : Suara Tokoh di dalam hati

Bold : Suara Crisela

*Warning : resiko tanggung sendiri; nipple play; nipple sucking; tits play; eating out; Adit almost caught cheating with Evan; Anan is chill;

***

.

.

.

***

Selalu setelah azan subuh berkumandang, Anan terbangun dari tidur begitu mendapati dirinya dalam keadaan telanjang satu selimut dengan penis masih tertanam bersama seorang gadis berambut blonde. Dia hampir berteriak kalau tidak ingat apa yang telah dilakukannya semalam.

Mendapati wajah Daren tertidur ia baru sadar. Pelan-pelan ia bergerak mengeluarkan kejantanan, beringsut bangun secara hati-hati agar tidak membangunkan si Blonde. Selimut yang kini mengekspos pinggang sang kakak langsung dibenarkan sementara ia sudah mengambil boxer.

Ruang tengah seperti biasa nampak lengang karena penghuni sedang melaksanakan solat subuh berjamaah. Anan berjalan membawa kaki menuju kamar mandi untuk segera membasuh diri sebelum waktu solat subuh berakhir.

Adit ya hari ini? Dibawa kemana ya enaknya..

***

Bagaimana dengan keadaan Adit?

Gadis berambut cokelat tersebut membuka mata mendapati langit-langit kamar yang berbeda. Sembari melirik ke sana kemari, ia beranjak bangun dengan punggung yang perih.

Ulah Faris anjir nih memang' batinnya menghembuskan napas panjang. Buru-buru ia menyingkirkan selimut biru lalu duduk sebentar di pinggir ranjang, berusaha mengumpulkan nyawa. Netra rubah tampak sayu, jari-jemari menggaruk bagian kulit yang gatal. Setelah beberapa menit menikmati deru AC, Adit bangkit begitu saja tanpa mengenakan apapun.

Di luar ia menemukan Candra.

Si Bongsor tidak menatap balik. Sedangkan ia mengepalkan tangan kuat-kuat agar menahan diri untuk tidak tersenyum maupun antusias. Tidak ada juga percakapan mengalir pada kala itu, Candra sibuk dengan ponsel, seolah-olah menganggap Adit tidak ada.

Kenapa gue ngestuck disini anjing?!

Gue juga bingung, lari Dit! Lo ngapain bengong sambil telanjang bulat gitu?!

Sayangnya Adit mempertanyakan hal yang sama pada kedua kaki yang enggan melangkah. Candra, menyadari kalau kekasih aslinya tidak berjalan, menoleh tanpa mengubah ekspresi.

Lama mereka saling bertatapan sampai Adit hendak menangis jingkar karena marah, emosi dan rindu di waktu bersamaan. Ia menggigit bibir supaya tidak gemetaran.

Sang penyelamat datang yaitu Anan. Pemuda yang tengah menggosok rambut pakai handuk tersebut menyeringitkan dahi ketika melihat figur Adit telanjang bertatapan dengan Candra dalam diam.

"Kak?" panggil Anan memutuskan kontak mata. Keduanya menoleh, dan si Kuda dapat melihat jelas ada jejak air mata mengalir di pipi sang kakak. Sambil membawa kaki, ia langsung berhadapan, menutupi pemandangan ganjil tersebut dari teman seperjuangan. "lo ngapain atuh bengong depan pintu?"