DAREN x DIO

869 12 2
                                    

#BE A GIRL FOR WEEK

#WEEK 2

#TUESDAY : DAREN × DIO

*Penjelasan :

Italic : Suara batin Tokoh di dalam hati

Bold Italic : Suara Tokoh di dalam hati

Bold : Suara Crisela

*Warning : resiko tanggung sendiri; eating out; not orgasm; blowjob; Dio is always a horny bastard, am I right?

***

.

.

.

***

Daren menggeliat dari tidur yang melelahkan. Entah kenapa seluruh badan terasa pegal dan berat. Dia menggerutu di bawah alam sadar tanpa menyadari situasi kamar.

"Dek."

Sesaat suara berat yang memanggil namanya tak dihiraukan, tetapi selang beberapa detik kemudian, ia membuka mata.

"Kak Dio?"

Dio mengulum senyum, "Mandi gih sana.."

Gadis bantet tersebut masih belum konek, menatap tetua pertama yang muncul bagai hantu takut-takut.

"Atau mau Kakak mandiin?" tawar Dio mengulurkan tangan lalu ditepis Daren kasar. Pemuda itu diam, sementara si gadis menggigit bibir. "o..kay."

"Gapapa mandiin Daren ayo sini!"

Kelakuan 180°-nya membuat Dio bingung. Tadi tangan gue ditepis, sekarang malah duduk di pangkuan, mau apa sih?'

Dio tidak ambil pusing, syukurlah. Daren menggenggam erat kaos sang kakak ketika mereka berjalan menuju kamar mandi sembari menenggelamkan wajah di ceruk leher.

"Kakak tunggu sini.."

"Kakak gamau masuk?" tanya Daren pelan. Dio menggeleng, terlihat menahan diri. Gadis mungil itu menarik kakaknya masuk dan menghimpit di bawah shower.

"Pintunya.." gumam Dio di leher Daren. Si gadis menjangkau pintu dengan kaki sampai tertutup keras, melenguh begitu gigi sang kakak menggores perlahan.

"K-kak.."

"Hm?"

Dua tangan menarik ujung kaos Dio, meminta agar segera dilepas. Pemuda berlesung pipi tersebut masih menyesap permukaan kulit leher, membuka cepat atasan tanpa peduli jatuh dimana. Daren mengukungnya, menumpu pada dinding keramik di belakang Dio.

Percikan nafsu pun meletup. Dio menubruk bibir tebalnya pada bibir sang adik yang rupanya sudah siap. Sepuluh jari menelusuri lekuk tubuh sembari menuntut lidah Daren di atas sana.

Daren kewalahan, kaki terasa bergoyang bagai jeli, beberapa detik kemudian, punggungnya bertemu dinding. "Mmh.."

Dio masih menyesap isi mulutnya, sedangkan jari melakukan pekerjaan lain. Memelintir puting misalnya, atau meraba pelan pintu anal.

"K-kak! Mmh.. b-bukan disituu.." erang Daren merasakan telunjuk Dio ingin membobol masuk. Dio juga tersadar, tidak jadi memasukkan meskipun ingin. Ia memutar haluan jari menuju daging sensitif bagian depan. "Aaaah!"

Pemuda tampan tersebut gencar memberikan kenikmatan, sementara Daren berusaha berpegangan karena kedua kaki terasa lemas. "Mau di sini aja, Dek?" tanya Dio pelan, si Bantet mengangguk cepat, seiring pergerakan sang kakak yang membalik posisi mereka hingga Daren telah berada di bawah guyuran shower.

BE A GIRL FOR A WEEK🔞 {SVT LOKAL}✔ [RE-PUBLISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang