#WHEN MAGIC HAPPENS IN KOTA SANTRI
#BE A GIRL FOR WEEK
#WEEK 3
#BEGINNING
*Penjelasan :
Italic : Suara batin Tokoh di dalam hati
Bold Italic : Suara Tokoh di dalam hati
Bold : Suara Crisela
*Warning : resiko tanggung sendiri; genderswitch; no panic attack because everyone is tired for God's sake stop Crisela; Adi doesn't want to go college; Arfan being a positive person; you'll see so many dramas after this *insert evil laugh*
***
.
.
.
***
.
.
.
Sinar matahari telah menghangatkan Kota Singapura untuk memulai hari pertama dalam seminggu. Terutama bagi anak sekolah dan pekerja kantor. Mereka sudah bersiap-siap berangkat ke tempat masing-masing bahkan sebelum mentari terbit.
Tidak dengan pasangan ini. Mereka sepertinya melupakan solat subuh. Dilihat betapa pulasnya tidur mereka, bagaikan tak melakukan berhari-hari. Pemuda berambut hitam nampak mengeratkan pelukan pada pemuda lain, mendengkur perlahan.
Tunggu.
Pemuda lain?
Itu berarti.
Candra refleks membuka mata. Mendapati kekasih kesayangan kembali menjadi laki-laki. Rambut cokelat cepak, bahu sedikit lebih lebar, dan pinggang putih ramping tidak berlekuk. Dia memberanikan diri bergerak sedikit, melirik ke adik kecil yang masih menancap di..
Fuck.
Dia bisa membayangkan betapa marahnya Adit kalau dia mencoba menggoyang. KARENA LUBANG KESUKAANNYA SUDAH KEMBALI GAES! Oh, dia gak tahu harus bagaimana selain mengucapkan rasa syukur berulang kali dalam hati.
"Yank.."
Adit menampar lengan Candra tiba-tiba. Kesal dipanggil. Dia masih mau tidur woy! Setelah sekian lama tidak nyenyak selama seminggu, dan Si Arang tega mau ngebangunin.
Pemuda rambut hitam tersebut hampir kehilangan akal, di sisi lain dia ingin menggenjot kekasihnya tetapi dia juga gamau dikebiri.
Perlahan ia menahan diri mengeluarkan kejantanan dari lubang anal kemudian meringis ingin memakan kepalan tangan begitu cairan semalam mengalir keluar. Sialan lah hot banget anjing!
Mana dia kena morning wood, kan apes!
Apa salah dan dosaku sayang.. tytyd besarku kau buang-buang~ Candra menghela napas panjang, masih menatapi lubang sang kekasih yang dialiri cairan berwarna putih. Bekas spermanya. Penis pun meronta minta diperhatikan.
"Yank.. udah pagi nih, kuy balik ke Jakarta!"
"Hm."
"Gue mandi duluan ya," ujarnya lagi tanpa menghiraukan jawaban Adit. Beberapa menit ketika ia mendekam di kamar mandi, teriakan bass terdengar dari kamar. Menandakan kalau pacarnya sudah bangun.
"CAAANNN GUE KEMBALI!!!!"
Si Arang hanya meringis sembari menyabuni badan.
***
Sementara di Kota Santri.
Faris tak henti-hentinya tersenyum lebar. Gadis bantet yang tadi malam digoyang sampai klimaks berkali-kali akhirnya berubah jadi lelaki. Potongan rambut blonde pendek, dada rata serta penis lebih pendek darinya menjadi pemandangan menarik di pagi hari.
"Selamat pagi, Angelinaku sayang~"
Daren tidak mengindahkan. Malah mendorong Faris agar menjauh. Apaan sih.
"Bangun, Baby.. udah pagi.. lo gak ke kampus apa?"
"Gak."
"Kalo gitu gue yang ke kampus,"
"Sana."
Akhirnya si Sipit beranjak bangun karena jam sudah menunjukkan pukul setengah 6, sebentar lagi waktu solat subuh habis. Ketika ia keluar kamar, ia bisa melihat Adi sedang berbaring di atas sofa menggunakan handuk, masih mengantuk.
"Mau mandi, Dek?"
Adi mengangguk pelan, mengerucutkan bibir. Dia beranjak duduk memperlihatkan rambut blonde sepunggung seperti milik Daren, membuat Faris terkesiap.
"Astaga! Lo berubah, Dek?"
"Lebay Kak Faris, bukannya Kak Dio udah bilang ya?"
Perubahan anggota The Montoqs menjadi perempuan sudah dimaklumi oleh penghuni. Makanya mereka nggak ada yang teriak-teriak atau menangis meratapi nasib. Faris melongok, lupa kalau dia mau mandi wajib.
"Ngapain sih Kak? Kayak patung pancoran aja,"
"Gue masih gak percaya.."
Adi mendengus, "Mau bukti?"
"Boleh."
Rona merah menjalar di pipi tembam bungsu ketiga sembari memalingkan wajah. Sementara Faris menampar diri sendiri karena terlalu vulgar. Dia pun tidak ingin mengganggu lebih, takut khilap beneran. Si Sipit berlari menuju kamar mandi meminta pertolongan.
Pemuda semok yang telah berubah menjadi cewe tersebut menyandarkan tubuh. Setia duduk di sana memperhatikan penghuni lalu lalang. Dia menoleh ketika Arfan muncul dari kamar.
"Udah pagi kan ya?" tanya si Imut habis menguap. Rambut cokelat sebahu dikibas karena menghalangi pandangan seraya menghampiri adiknya. "gak kuliah Di?"
"Mau bolos.."
"Ga boleh gitu, SPP mahal, Dek.."
Mereka berdua saling bersandar satu sama lain. Sulit mengidentifikasi aroma-aroma yang kini bercampur aduk di ruang tengah.
Cokelat, kopi, melati, citrus, sampai malaikat subuh pun ada di sana dikarenakan penghuni lain bersiap-siap memulai hari.
"Gamau kuliah," rengek Adi menenggelamkan kepala dalam pelukan Arfan. Gadis telmi tersebut mengusap surai blonde sang adik dengan lembut. "Kakak kita bolos aja yuk, baru pergi berdua,"
"Kan lo sama Kak Evan hari ini, Di.."
"Gamau."
"Lo gamau berubah jadi cowo? Ayo deh nurut! Seminggu doang kok,"
Kota Santri sebenarnya pundung ketika dua penghuni berubah. Mereka tampak kasihan terhadap kepolosan Arfan dan Adi yang diambil oleh penyihir jahat. Alfin berulang kali meyakinkan si Gembul, cuman tetep aja dia gamau kuliah.
Tidak tahu bagimana nasib mereka selama seminggu ini. Yang jelas author pamit undur diri mendekam di toilet mencari ilham. Sampai jumpa di week selanjutnya.
Bhay~
.
.
.
Be A Girl For Week. Week 3. Beginning. END.
![](https://img.wattpad.com/cover/321768388-288-k940321.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BE A GIRL FOR A WEEK🔞 {SVT LOKAL}✔ [RE-PUBLISHED]
FanficSuatu masalah menimpa kota santri, dimana geng the montoqs tiba-tiba disihir menjadi perempuan selama satu minggu dan naasnya harus mengencani penghuni lain. 🔞 ⛔️ under 21 do not enter ⛔️ ⚠️ This is just a fic ⚠️ Be open, semua yang terjadi di sini...