ALFIN X ERLANG

1K 19 2
                                    

#BE A GIRL FOR WEEK

#WEEK 1

#FRIDAY : ALFIN × ERLANG

*Penjelasan :

Italic : Suara batin Tokoh di dalam hati

Bold Italic : Suara Tokoh di dalam hati

Bold : Suara Crisela

*Warning : resiko tanggung sendiri; punishment from Crisela; sex toys; soloing; eating out; Erlang is scaredy cat but has a nice dick.

***

.

.

.

***

Erlang takut setengah mati.

Hari ini giliran dia sama Alfin dan sampai sekarang dia gatau mau ngajak 'emak' jadi-jadiannya ke mana. Dan juga dia lebih takut ena-enain emaknya sendiri. Begimana ini?!

Namun melihat wajah lelah Alfin sehabis keluar dari kamar kala pagi itu, membuat Erlang bertekad membantunya. Ia ingin emaknya berubah seperti sedia kala, yang selalu marah-marah kalo dia keseringan beli entol.

"Mak?"

Alfin menoleh, "Hm?"

Si Muda mendekatinya, berusaha bersikap sebagai pacar meskipun Alfin selalu menganggapnya bayi baru gede. "Emak gak apa? Ada yang sakit? Mau Erlang pijitin?"

Melihat sikap perhatian yang ditujukan Erlang, Alfin mengutuk Crisela dan perbuatannya, gadis itu hanya menggeleng sebelum menghambur pelukan ke anak bungsu. Dia bisa merasakan badan yang lebih tinggi darinya membeku sebentar.

"Emak sayang Erlang, jangan dewasa ya Nak.."

"Mak -_-"

Alfin tertawa kecil, menjauhkan diri, "Udah makan belum?"

"Belum," jawab Erlang menatap emaknya, btw, Alfin cantik betss. Kalo dia bukan tunangannya Dio, udah disabet kali ya :(

Oy ingat lo masih setia sama Kakak Mungil.

"Yaudah kita makan bubur ayam, yuk!" ajak Alfin mengacak surai hitam si anak, Erlang menggerutu, memperbaiki tatanan rambut kembali, "udaaahh.. lu tetep ganteng kok, Nak.."

"Ah Emak suka memang jatohin Erlang,"

Percakapan mereka tak sadar telah didengar seseorang, Dio yang baru saja pulang dari jogging, melihat dua kesayangan bercengkrama seperti biasa, membuat senyum kecil, berjingkat menuju kamar.

"Lah? Papa darimana?" tanya Erlang mengejutkan Dio. Pemuda berlesung pipi tersebut hanya melempar senyum tipis.

"Habis jogging, kalian jangan lupa makan.."

"Bareng kuy, Pa!"

Dio dan Alfin sama-sama mematung sekarang, sedikit syok mendengar ajakan putra bungsu mereka. Oh, ayolah! Kenapa mereka bersikap seperti suami istri yang sudah cerai?!

Akhirnya, demi menyenangkan hati anak bungsu, mereka berjalan menelusuri jalanan komplek bertiga dengan Erlang di tengah. Dio kebanyakan diam, sedangkan Alfin terus bertanya-tanya tentang kuliahnya.

"Jadi... sudah ada yang ditaksir belum?" tanya  si Blonde jahil. Dio yang awalnya malas mendengarkan, tak sengaja tersenyum lebar. Erlang merona merah.

"G-gak ada lah! Erlang sekolah bukan buat cinta-cintaan!"

Dio merangkul si Bungsu, "Nih ya Papa kasih tips, kalo ada cewe yang bikin kamu klepek-klepek, jangan dibiarin.. maju terus!"

BE A GIRL FOR A WEEK🔞 {SVT LOKAL}✔ [RE-PUBLISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang