4.Punya saingan

1.9K 65 4
                                    

Happy reading

"Ada apa ini?"

"Mas Daffa!"seru Claudia menghampiri pria itu yang baru keluar dari ruangannya.

"Ada apa ribut-ribut di depan ruangan saya sampai terdengar di dalam"tanya Daffa.

"Ini semua gara-gara dokter ini mas!"tunjuk Claudia pada dokter liliyan

"Dia udah jatuhin makanan yang mau aku bawa untuk makan siang kamu. Padahal aku udah susah payah masakin buat kamu tapi malah di jatuhin sama dia"ucap Claudia menatap sendu makanan di lantai itu lalu beralih menatap tajam dokter liliyan.

"Saya tidak segaja dok,karena buru-buru tadi. Saya juga sudah minta maaf"ucap dokter liliyan mencari pembelaan.

Daffa menatap makanan yang tercecer di lantai itu.

Claudia mendelik kearah doker liliyan. "Tapi karena kecerobohan Lo itu makan siang buat mas Daffa jadi gak ada!"

"Claudia, yang sopan dokter liliyan lebih tua dari kamu"peringat Daffa.

Gadis itu mencibkkan bibirnya. Ia lupa kalau seorang Daffa itu sangat tidak suka pada orang yang berbicara tidak sopan pada orang yang lebih tua.

"Dokter sedang apa di sini?"tanya Daffa.

"Oh itu. Tadi sebenarnya saya kesini mau mengajak dokter Daffa makan siang di kantin eh malah gak sengaja ketabrak sama adik anda di depan pintu"jelas Dokter Liliyan.

Claudia membelakkan matanya. Apa katanya tadi?Adik? Woy! dia bukan adiknya Daffa,enak saja di bilang adik.

"Sorry ya,gu-saya bukan adiknya mas Daffa"ucap claudia tak terima. Enak saja dia di bilang adik.

"Oh maaf,saya kira tadi kamu adiknya dokter Daffa"ringis dokter Liliyan salah sangka.

"Saya itu calon istrinya mas Daffa"ucap Claudia.

"A-apa?! C-calon istri?"kaget Dokter Liliyan. Membuat Claudia yang meliat itu tersenyum puas.

"Bukan,di cuman bicara sembarangan. Tidak usah di pikirkan"sahut Daffa.

"Mas...aku kan emang calon istri kamu"ucap Claudia protes pada Daffa.

"Jangan membuat orang salah paham Clau"peringat Daffa. Membuat Claudia hanya bisa berdecak kesal.

"Jadi dok,gimana tawaran makan siang saya di kantin?"tanya Dokter Liliyan.

Daffa terdiam sejenak memikirkan itu." Boleh, sebenarnya juga tadi saya mau kekantin"ucapnya. Memang tadi Daffa ingin kekantin untuk makan siang sebelum pergi ia malah mendengar suara ribut di depan ruangannya membuatnya ingin mengecek lebih dulu. Jadi,tidak salahnya menerima ajakan dokter kandungan ini. Kan juga hanya makan siang bersama saja tidak ada yang lain.

Dokter Liliyan yang mendengar itu langsung tersenyum senang sedangkan Claudia melayangkan tatapan penuh protes pada pria itu.

"Mas!..."

"Terus aku gimana? Aku udah jauh-jauh kesini buat bawain kamu makanan tapi malah kebuang sia-sia karena dia"ucap Claudia menatap sinis Dokter Liliyan.

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang