Happy reading
Di sebuah rumah mewah, tepatnya di dalam kamar pasangan suami istri. Sang istri sedang membentu suaminya menggantikan perban yang ada di bahu suaminya.
"Kenapa sampai bisa luka kaya gini sih sayang,ini lukanya cukup parah loh"ucap Jesicca seraya tangannya bergerak mengganti perban di luka suaminya.
Tadi malam suaminya itu tidak ada kabar,di telpon serta mengirim pesan pun suaminya itu tidak membalas. Memang sebelumnya Kevin sempat bilang kalau pria itu akan lembur kerja. Tapi,sampai jam 1 malam pria itu tidak pulang-pulang membuat Jesicca merasa sangat khawatir.
Sepanjang malam Jesicca tidak tidur hanya untuk menunggu suaminya itu pulang. Sampai pagi tadi kevin pulang kerumah. Tapi,dengan kondisi tubuh yang luka di bagian bahu. Bagaimana Jesicca tidak panik sebagai istri melihat suaminya tidak ada kabar sepanjang malam tapi sekali pulang dengan tubuh membawa luka.
"Maaf kan aku karena tidak bisa menjaga diri"ucap Kevin mengusap pelan pipi Jesicca yang terdapat jejak air mata,karena tadi istrinya itu sempat menangis.
"Harusnya orang itu di laporin ke kantor polisi,ini sudah termasuk kasus kriminal"ucap Jesicca.
"Sudah,aku sudah melaporkan mereka. Kita hanya tinggal menunggu para pihak berwajib memperoses semuanya"kata Kevin.
Jesicca memeluk tubuh Kevin setelah sudah selesai menggantikan perban suaminya. Kevin yang mendapat pelukan hangat dari istri segera memebelas dengan erat pelukan itu.
"Jangan di ulangi lagi,jangan pernah luka kaya gini lagi. Aku khawatir"ucap Jesicca di dalam pelukan Kevin.
Kevin mencium puncak kepala istrinya. "Tidak akan,aku janji. Maaf sudah membuat kamu khawatir"
Jesicca mengangguk saja sebagai jawaban. Wanita satu anak itu menatap kearah luka Kevin yang terbalut perban. Ia masih ingat penjelasan Kevin tadi pagi saat datang dengan tubuh yang terluka.
Saat ingin pulang menuju rumah. Di tengah jalan Kevin di hadang oleh beberapa orang. Yang Kevin tahu orang-orang itu adalah suruhan dari saingan bisnisnya.
Hari sudah malam dan jalanan juga sudah sepi. Kevin sebenarnya sudah sangat ingin pulang kerumah dan memeluk anak, istrinya. Tapi,niat itu harus di tunda lebih dulu. Ia harus membereskan orang-orang yang menghadangnya di depan sana.
Setelahnya terjadi baku hantam antara lima orang lawan satu. Kevin menendang,memukul mereka semua. Namun, masalahnya mereka tidak hanya menggunakan tangan kosong tapi juga senjata tajam.
Kevin berusaha menangkis salah satu orang yang ingin menusuknya dengan senjata tajam. Tiga di antara lima orang itu sudah bisa ia lumpuhkan.
Ketika Kevin sedang melawan dua orang yang tersisa. Ia menjadi lengah,tidak sadar salah satu yang sudah terkapar di tanah berlahan bangkit lalu berlari kearah Kevin,niat orang itu ingin menusuk dada Kevin dengan pisau di tangannya namun pria itu bisa sempat menghindar jadi yang kena hanya bahunya saja.
Kevin meringis merasakan bahunya yang terluka. Sedangkan orang-orang yang masih sadar itu tersenyum ketika mendapatkan peluang untuk mencelakai Kevin. Namun,niat itu langsung di urungkan saat mereka mendengar sirine mobil polisi yang sedang patroli.
Orang-orang itu akhirnya kabur dengan membawa temannya yang tidak sadarkan diri ketika melihat mobil polisi semakin mendekati mereka.
Akhirnya,Kevin di bawa kerumah sakit oleh para polisi untuk di obati. Kevin sengaja tidak mengabari Jesicca,ia hanya takut kalau nanti istrinya itu akan khawatir.
Baru lah setelah menjelang pagi Kevin pulang kerumah setelah di obati di rumah sakit. Sebenarnya saat itu ia masih tidak di perbolehkan untuk pulang kerumah tapi Kevin memaksa,karena sudah sangat ingin bertemu istri dan anaknya. Mau tidak mau akhirnya dokter di sana membiarkan Kevin pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA MAS DOKTER
Teen FictionSEASON 2 MENJADI MICHELINA Sebelum kalian baca cerita ini sebaiknya kalian baca lebih dulu cerita Menjadi Michelina agar saat kalian membaca cerita ini bisa nyambung. Setelah terbangun dari koma, Claudia menemukan seseorang yang sangat mirip seperti...