Happy reading
Tina,Tirta dan Adelia malam ini sedang berada di ruang tamu. Mereka semua tadi di hubungi oleh Daffa untuk berkumpul di rumah karena pria itu ingin membicarakan sesuatu yang penting. Karena itu sekarang mereka sedang menunggu pria itu datang.
"Abang Daffa kemana sih,katanya mau nyampein sesuatu yang penting tapi sampai sekarang belum datang juga"gerutu Adelia yang sudah bosan menunggu.
"Tau tuh bang kamu,dia yang bikin janji dia juga yang telat"sahut Tirta sambil mengerjakan sesuatu di tabletnya.
"Kalian ini bisa sabar tidak? Mungkin Abang kamu lagi kejebak macet di jalan"kata Tina.
"Tapi lama banget ma, Adel lelah menunggu, menunggu itu berat Adel tidak kuat,biar mama saja"ucapnya dengan dramatis.
Membuat Tirta yang mendengar itu tertawa lucu, ada-ada saja perkataan putrinya itu.
Bertepatan setelah itu terdengar suara mesin mobil yang memasuki pekarangan rumah.
"Nah itu pasti Abang kamu yang datang"ucap Tina.
Benar saja tidak lama setelahnya terlihat Daffa berjalan memasuki ruang tamu. "Maaf,Daffa telat tadi jalanan cukup macet"ucap pria itu mengambil duduk di dekat adiknya.
"Pantesan lama"cibir Tirta. Sedangkan Daffa tidak memperdulikan perkataan papanya itu.
"Kalian sudah makan malam?"tanya Daffa karena saat ini sudah jam makan malam.
"Belum,kami nungguin Abang dari tadi"jawab Adelia.
"Karena Daffa sudah datang mending sekarang kita makan malam dulu baru nanti Daffa bicara hal penting itu"saran Tina.
"Ayo,Daffa juga sudah lapar"kata Daffa.
Mereka semua kemudian menuju meja makan untuk makan malam. Hanya detingan sendok dan garpu yang terdengar di ruangan itu sampai mereka selesai makan baru Tirta lebih dulu mengeluarkan suara.
"Jadi,kamu mau membicarakan hal serius apa?"tanya Tirta.
Piring kotor serta sisa makanan Yang ada di meja tadi sudah di bawa pergi oleh pembantu yang bekerja disana,
Daffa berdehem sebentar sebelum berbicara."Daffa akan langsung berbicara ke intinya" Sebelum melanjutkan ucapannya Daffa menarik nafasnya lebih dulu. "Jadi begini pa ma, Daffa sebenarnya ingin melamar seseorang"lanjutnya dengan serius.
Hening,mereka semua terdiam mendengar ucapan Daffa. Tirta dan Tina bahkan saling pandang.
"Memangnya kamu ingin melamar siapa?"tanya Tirta.
"Jangan bilang dengan kekasih mu itu? Kalau dengan dia mama gak setuju ya daf"ucap Tina.
"Bukan ma,buken Kesya. Tapi Claudia"ucap Daffa.
Pyurrr
Adelia langsung menyemburkan air putih yang tadi ia minum saking terkejutnya. "A-apa? Kak Claudia? Claudia selebgram itu kan bukan Claudia yang lain?"tanya Adelia memastikan.
Daffa mengangguk" Iya, Claudia Leony Saputri aku ingin melamar dia"
Tina dan Adelia,kedua ibu anak itu menutup mulutnya syok saking bahagianya.
"Ya ampun jadi kamu mau ngelamar Claudia yang itu? Kalau itu mama setuju banget. Jadi kapan kamu mau melamarnya?" Tanya Tina dengan penuh semangat.
"Besok"jawab Daffa.
"Kalau mau ngelamar besok kenapa baru malam ini ngasih tau kami Daffa..."ucap Tirta geram pada anaknya itu. Bagaimana mereka bisa menyiapkan seserahannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA MAS DOKTER
Teen FictionSEASON 2 MENJADI MICHELINA Sebelum kalian baca cerita ini sebaiknya kalian baca lebih dulu cerita Menjadi Michelina agar saat kalian membaca cerita ini bisa nyambung. Setelah terbangun dari koma, Claudia menemukan seseorang yang sangat mirip seperti...