19. Ruang rahasia milik Daffa

1.5K 65 0
                                    

Happy reading

Hari ini claudia dan Adelia berancana ingin membuat kue. Sekarang mereka berdua sedang berada di minimarket yang ada di depan komplek untuk membeli bahan-bahan untuk membuat kue. Karena di rumah Daffa tidak ada bahan-bahannya karena itu mereka harus membeli lebih dulu.

" Mentega udah,gula udah, tepung juga udah, apa lagi ya?"ucap Claudia melihat isi barang yang ada di keranjangnya.

"Baking soda belum kak"ucap Adelia.

"Iya kamu benar,hampir aja lupa. Kalau gak ada baking soda tidak akan mengembang kuenya nanti"ucap Claudia.

Mereka berjalan menuju di mana tempat baking soda berada. Sekalian mengambil keju dan dan coklat batang untuk bahan pelengkap. Mereka rencananya ingin membuat bolu keju dan coklat.

"Kayannya cuaca panas gini enak deh kalau makan eskrim"ucap Claudia. Saat mengingat cuaca sekarang ini sangat terik.

"Kamu mau es krim gak?"tanya Claudia pada Adelia. "Tenang aja kakak yang bayar nanti"

"Wah beneran kak?"tanya Adelia memastikan. Claudia mengangguk mengiyakan.

"Boleh deh kak satu,kapan lagi kan di traktir sama selebgram "ucap Adelia menyengir di akhir.

Claudia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah adik Daffa itu.

Setelah mengambil es krim yang mereka inginkan. Lalu, setelahnya kedua gadis berbeda umur itu berjalan menuju kasir untuk membayar semua belanjaan mereka.

"Terimakasih sudah berbelanja di sini. Ini barang belanjaan serta struk nya"ucap penjaga kasir menyodorkan belanjaan milik Claudia.

"Terimakasih kembali"jawab claudia mengambil belanjaannya. Kemudian,ia dan Adelia keluar dari minimarket untuk pulang kerumah.

Mereka berdua hanya berjalan kaki untuk pulang. Karena letak minimarket yang lumayan dekat dengan rumah jadi mereka memilih untuk berjalan kaki saja.

Sepanjang jalan mereka hanya bercanda gurau, kadang-kadang Claudia di buat tertawa oleh Adelia saat gadis itu menceritakan sesuatu yang lucu. Sambil menikmati eskrim yang tadi mereka beli.

oo0oo

Menelusuri koridor rumah sakit. Daffa sedang menuju ruang inap. Dirinya tadi pagi di hubungi oleh Aryan kalau pria itu sedang di rawat di rumah sakit.

Meski mereka satu rumah sakit. Tapi,karena pekerjaan daffa sebagai dokter lumayan padat hari ini jadi baru siang ini Daffa bisa mengunjungi sahabatnya itu.

Ia mencari nomor ruang inap yang di tempati Aryan. Ruangan melati nomor A1. Seperti yang di katakan oleh sahabatnya itu. Setelah menemukan ruangannya Daffa langsung memasuki ruangan itu.

Bisa dilihat di sana sudah ada sahabat-sahabatnya yang juga lagi berkunjung.  Semua orang Yang ada di ruangan menoleh kearah pintu yang di buka Daffa tadi.

"Akhirnya dokter kita datang juga"ucap Dion.

Daffa tidak membalas ucapan Dion,ia memilih berjalan menuju berangkar Aryan.
"Sorry,gue baru bisa jenguk sekarang. Tadi gue banyak pekerjaan"ucap Daffa.

"Gak masalah,gue ngerti kok. Mereka semua juga baru sampai"ucap Aryan menunjuk para sahabatnya yang sedang duduk di sofa yang ada di sana.

"Gimana keadaan Lo?"tanya Daffa mengambil duduk di kursi samping berangkar.

"Gak terlalu parah,cuman tangan kiri gue aja sedikit retak. Jadi harus pakai gips"jelas Aryan.

"Sebenarnya bagaimana kejadiannya, sampai di serempet mobil kaya gitu?"tanya Tristan penasaran.

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang