21. Bertemu pria itu lagi

1.3K 61 2
                                    

Happy reading

Dari dua jam yang lalu claudia selalu mengomel kepada Niken. Ketika bangun pagi Niken sudah di sambut dengan semburan rohani dari sahabatnya itu. Dari tadi Niken sudah berusaha menulikan pendengarannya tapi lama-lama gendang telinganya bisa budek kerena mendengar suara Claudia terus-menerus.

Yang membuatnya tambah kesal itu adalah Kemana pun dirinya pergi Claudia selalu mengikutinya sambil mengomel,sudah seperti ibu yang memarahi anaknya saja.

"Itu tenggorokan gak sakit apa ngomel-ngomel terus?"tanya Niken bingung sekaligus kesal.

Claudia menatap sinis Niken. "Dari tadi gue ngasih tau Lo panjang lebar tapi Lo malah cuma tanya itu?"tanyannya tak menyangka.

"Itu bukan ngasih tau namanya tapi ngomel-ngomel"cibir Niken.

"Telinga gue sakit tau gak denger suara Lo dari tadi"

Pletak!

"Awww"ringis Niken saat merasa sakit di keningnya saat mendapatkan sentilan maut dari Claudia.

"Di kasih tau yang benar juga,malah jawab kaya gitu"kesal Claudia.

"Ya kan gue udah minta maaf tadi"ucap Niken mencebikkan bibirnya.

"Karena Lo mabuk malam tadi,gue harus jemput Lo jam dua belas malam Ken,jam dua belas malam bayangin"tekan Claudia.

"Lo bayangin coba, tengah malam gitu gue harus nyetir di jalanan yang udah sepi,gimana seramnya"

Kan, mulai lagi. Niken menghela nafasnya berusaha sabar.

"Iya iya gue minta maaf,janji deh gak ngulangin kaya gitu lagi" ucap Niken.

"Gak usah ngucap janji kalau Minggu depan Lo bakal ketempat itu lagi"ucap Claudia menatap sinis orang di sampingnya. Sedangkan Niken malah menyengir.

"Nah itu Lo tau"

Membuat claudia yang mendengar itu memutar bolamatanya malas.

"Heran deh gue sama Lo,kenapa sih kalau mau nongkrong itu selalu ke club? Gak ada tempat yang lebih baik selain tempat itu apa? Ke cafe gitu misalnya ini malah ke club tempat yang penuh dosa"ucap Claudia.

"Kerena club tempat yang paling baik dari segala yang baik menurut gue"jawab Niken.

"Baik mata mu"cibir Claudia. Club di bilang tempat baik dapat sumber dari mana dia.

Claudia jadi mengingat kejadian malam tadi saat ia ingin pulang menuju apartemen Niken.

"Lo tau?___"belum Claudia selesai berbicara tapi Niken lebih dulu memotong.

"Gak"jawabnya.

Claudia menatap sinis gadis itu. "Ya iya lah,Lo kan saat itu lagi tidur,meski ada gempa sekalipun saat itu Lo kaya gak akan bangun"

Niken meringis kecil mendengar itu" Emang ada apa?"

"Saat gue lagi di jalan menuju apartemen Lo malam tadi,gue ketemu sama orang jahat"ucap Claudia.

"Orang jahat?"beo Niken langsung menoleh kearah Claudia.

Claudia mengangguk. "Iya,dia juga masuk kemobil gue bahkan juga menodongkan pistol kearah kepala gue"

"Apa! P-pistol?!"kaget Niken.

"Yang benar aja,Lo bohong ya Clau?"tanya Niken tak percaya.

"Demi tuhan gue gak bohong. Lo mana tahu saat itu Lo kan lagi tidur"ucap Claudia.

"Terus Gimana jadinya?"tanya Niken penasaran.

"Gue langsung panik lah,seluruh tubuh gue gemetar saat ngerasain ujung pistol milik orang itu ada di kepala gue"

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang