13. Rasa yang tak asing

1.5K 68 0
                                    

Happy reading

Setelah mengadakan rapat dengan anggota divisi pemasaran tadi.  Daffa kembali keruang kerjanya,berkutut dengan berkas-berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya. Hampir 3 jam ia hanya menatap layar laptop,dan akhirnya separuh berkas yang ada di mejanya sudah selesai dikerjakan.

Pria itu menyandarkan punggungnya di sandaran kursi melepas sebentar kacamata beningnya untuk memijat kecil pangkal hidungnya. Kepalnya terasa pening karena terlalu lama menatap layar laptop.

Ia mengambil tablet yang ada di ujung mejanya. Membuka benda pipih besar itu lalu,senyum miring tercetak jelas di bibinya. 

"according to what I want"

Suara notifikasi dari ponsel mengalihkan atensi Daffa dari tablet. Di ambilnya ponsel keluaran terbaru itu. Di sana,ia bisa meliat Claudia mengirim pesan padanya.

Claudia

Selamat siang mas daffa

Waktunya makan siang,jangan lupa bekal aku di makan ya. Harus sampai habis semuanya,gak boleh ada sisa.

Daffa hanya membaca pesan itu tanpa membalas. Ia baru sadar kalau sekarang sudah jam makan siang,saking fokusnya mengerjakan berkas-berkas miliknya.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Masuk"

Haris berjalan memasuki ruangan bosnya.

"Ini tuan,saya ingin mengantarkan proposal yang akan di persentasi kan kepada kolaga dari Jepang nanti"harus memberikan proposal itu pada daffa.

"Saya hanya ingin mengantarkan itu saja. Kalau begitu saya permisi tuan"ucap Haris yang ingin pergi dari sana tapi dihentikan oelah Daffa.

"Ya tuan? Ada sesuatu yang anda inginkan? Atau anda ingin saya pesankan makan siang?"tanya Haris,sebab saat ini sudah jam makan siang jadi ia perpikir bosnya itu ingin memakan sesuatu.

"Tidak,saya hanya minta tolong ambilkan kotak makan yang ada di dalam mobil saya"ucap Daffa.

"Baik tuan,akan saya ambilkan"Haris lalu pergi dari sana untuk melaksanakan perintah bosnya.

"Tumben sekali tuan Daffa membawa bekal"gumam Haris sepanjang jalan menuju basement parkiran. Seingat Haris selama ini bosnya itu tidak pernah membawa bekal ke kantor,apalagi bekal untuk makan siang. Yang ada,bosnya itu selalu minta pesankan makanan dari luar untuk dia makan siang di kantor.

"Loh kenapa saya jadi memikirkan itu. Terserah tuan Daffa mau bawa bekal atau tidak"ucapnya lagi sambil menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikirannya tadi.

Buru-buru pria berumur 28 tahun itu mengambil apa yang di suruh bosnya. Merasa barang itu sudah di tangannya,ia kembali berjalan menuju ruangan bosnya.

Diketoknya lebih dulu pintu ruangan milik Daffa,setelah mendengar sahutan dari dalam Baru Haris masuk kedalam.

"Ini tuan kotak bekalnya"Haris memberikan dua kotak makan kepada Daffa.

"Terimakasih,kamu bisa pergi"ucap daffa.

"Permisi tuan"Haris kemudian pergi menuju meja kerjanya.

Di dalam ruangan daffa membuka kedua kotak makan itu,di kotak pertama ada nasi goreng seafood dan yang kedua isinya benar seperti apa yang di ucapkan Claudia tadi pagi.

Berlahan,Daffa menyendokkan sesuap nasi goreng itu kedalam mulutnya. Pria itu terdiam,saat merasakan rasa makanan itu dalam mulutnya.

Rasanya tidak asing, Daffa merasa seperti pernah memakan nasi goreng seafood yang rasanya sama persis seperti ini. Tapi di mana? Kapan? Seingat daffa, ia tidak pernah memakan nasi goreng seafood selain olahan mamanya selama ini,kecuali untuk hari ini. Tapi,rasanya sangat beda dengan milik mamanya,rasanya memang sama-sama enak tapi makanan kali ini ada sesuatu yang khas di dalamnya. Namun, Daffa tidak tau apa itu.

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang