Happy reading
Suara keyboard yang di ketik menggema di dalam ruangan. Jari-jari itu dengan lihai menari di atas papan keyboard,menghasilkan deretan tulisan di dalam layar.
Helaan nafas panjang terdengar dari orang itu. Melepaskan kacamata beningnya lalu memijit pangkal hidungnya, matanya terasa sakit karena terlalu lama menatap layar laptop dari beberapa jam yang lalu.
Di meja kerjanya sekarang masih banyak berkas yang harus di kerjakan. Beginilah pekerjaan seorang Daffa, berprofesi sebagai seorang dokter sekaligus menjadi direktur di perusahaan membuat pekerjaannya dua kali lipat lebih banyak.
Pria itu merenggangkan ototnya yang terasa kaku. Ia meminum air putih yang sudah tersedia di atas meja kerjanya, sungguh tenggorokannya sekarang sangat terasa haus.
Dirinya sekarang sedang berada di ruangan dokter bedah yang ada di rumah sakit, ruangan yang disediakan untuknya.
Pria itu menatap arloji di pergelangan tangannya,sudah jam makan siang. Tapi,kenapa Claudia belum datang juga mengantarkan makanan.
"Mungkin gadis itu masih dalam perjalanan"gumam Daffa.
Daffa sudah mulai terbiasa dengan Claudia yang selalu mengantarkan makan siang untuknya, membuatnya sekarang selalu menunggu kedatangan gadis itu setiap jam makan siang tiba.
Hari ini juga tepat hari di mana claudia akan menjawab ajaknya waktu itu. Sebab,sudah tiga hari semua itu berlalu. Membuat Daffa menjadi tidak sabar mendengar jawaban apa yang akan gadis itu kata.
Kalau Daffa boleh jujur, sebenarnya ia sudah mulai menerima kehadiran claudia,hatinya juga sudah mulai terbuka untuk gadis itu. Dan Daffa yakin cepat atau lambat ia pasti akan bisa mencintai gadis itu.
Semenjak Daffa mengetahui siapa perempuan yang selalu berada di mimpinya setiap malam,membuat Daffa berlahan mulai memiliki perasaan kepada Claudia. Dirinya merasa terikat dengan gadis itu,apa lagi setiap mengingat semua yang ada di dalam mimpinya,Daffa merasa mereka seperti sudah sejak lama memiliki hubungan.
Daffa melirik kearah arloji setiap satu menit sekali lalu beralih menatap pintu ruangan yang masih tertutup. Sesekali pria itu meminum air karena merasakan perasaannya yang mendadak menjadi gugup. Pria itu sudah tidak sabar menunggu kedatangan Claudia.
Suara kenop pintu yang di putar membuat Daffa langsung menatap kearah pintu. Senyum manis langsung terlihat di bibir pria itu untuk menyambut seseorang yang akan masuk.
Cklek
"Surprise!"Seru orang itu.
Deg
Senyum manis yang terdapat pada bibir Daffa seketika luntur ketika melihat siapa yang membuka pintu
Orang itu berlari memeluk tubuh Daffa yang masih duduk di kursi. Tubuh Daffa seketika menegang saat mendapatkan pelukan yang sudah lama tidak ia rasakan.
"Daffa sayang,aku kangen...banget sama kamu"ucap orang itu yang masih memeluk erat tubuh Daffa. Sedangkan Daffa,pria itu hanya diam tanpa membalas pelukan gadis itu. Dirinya masih terlalu terkejut dengan semua ini.
oo0oo
Senyum manis dari tadi tidak pernah luntur dari bibir Claudia. Gadis itu berjalan memasuki rumah sakit dengan membawa kue ulang tahun di tangannya. Kue bolu coklat yang Claudia buat khusus untuk Daffa,dengan di atasnya ia hiasi sedemikian rupa agar terlihat seperti cake ulang tahun. Ia masih ingat bagaiman sukanya Daffa dengan kue bolu coklat yang saat itu di oleh Claudia dan Adelia. Pria itu bahkan sampai memakan sebanyak sepuluh potong bolu coklat itu sampai membuat Adelia hanya kebagian sedikit membuat gadis remaja itu sampai kesal dengan abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA MAS DOKTER
Teen FictionSEASON 2 MENJADI MICHELINA Sebelum kalian baca cerita ini sebaiknya kalian baca lebih dulu cerita Menjadi Michelina agar saat kalian membaca cerita ini bisa nyambung. Setelah terbangun dari koma, Claudia menemukan seseorang yang sangat mirip seperti...