2. Merindukan gadis manis dan banyak tingkah

2.6K 107 4
                                    

Happy reading

Pria tampan dengan jas dokternya berjalan menuju ruangannya. Sudah lima jam lebih Daffa di ruang operasi untuk menangani korban kecelakaan tadi. Karena kondisi pasien yang cukup parah membuat Daffa cukup lama di ruang operasi.

Hari sudah mulai malam membuat pria itu bergegas menuju ruangannya untuk mengambil barang-barangnya lalu pulang kerumah.

Cklek

"Kamu!"

Daffa refleks mengelus dadanya karena terkejut meliat Claudia yang duduk di atas meja kerjanya sambil membuka dokumen yang ada di tangan gadis itu.

"Mas Daffa!"seru Claudia meloncat dari atas meja. Menghampiri pria itu yang masih di depan pintu.

"Kamu ngapain di sini?"tanya Daffa.

"Nunggu mas Daffa lah,emang apa lagi?"

Daffa berjalan menuju meja kerjanya. 

"Tadi siang kan saya sudah suruh kamu pulang. Kenapa masih di sini?"

"Ooh itu,tadi emang aku mau pulang terus gak jadi. Aku pikir mending nungguin kamu selesai kerja aja di sini jadi nanti pas pulang sekalian aku ikut kamu"jelas Claudia.

Daffa tak habis pikir degan sifat gadis itu. Berarti,selama lima jam ini dia menunggunya di ruangan miliknya. Selama itu, hanya demi pulang dengannya saja.

Claudia meliat Daffa yang membersihkan barang miliknya. "Mas mau pulang? Jadwal mas udah selesai?"tanyanya.

"Hm"dehem Daffa.

Gadis itu tersenyum manis. "Kalau gitu ayok kita pulang"ucapnya.

Saat mereka berjalan keluar dari rumah sakit banyak orang-orang yang menyapa daffa dan di balas dengan senyum ramah dari pria itu. Sedangkan Claudia, orang-orang itu bukanya menyapanya malah menatap sinis kearahnya apa lagi saat melihat tangannya yang melingkar di lengan pria itu. 

Seperti sekarang ini ada beberapa perawat wanita yang berjalan berlawanan arah dengan mereka. 

"Malam dokter Daffa. Mau pulang ya?"tanya salah satu perawat itu ramah setelah berhenti sebentar di hadapan mereka.

Daffa mengangguk kecil sebagai jawaban di sertai senyum tipis khas pria itu.

"Hati-hati pak Daffa"ucap mereka serempak. Setelah itu tiga perawat itu menatap kearah Claudia yang sedang bergelayut manja di lengan dokter tampan mereka seketika langsung menatap sinis dan sengit pada Claudia sebelum benar-benar pergi dari sana.

Sedangkan Claudia bukannya marah malah tersenyum puas di dalam hati karena berhasil membuat para orang-orang itu merasa iri dengannya.

Daffa sebenarnya dari tadi merasa risih dengan tangan gadis di sampingnya ini yang melingkar di lengannya.

"Bisa di lepas? Saya tidak nyaman"ucap Daffa sambil menjauhkan tangan Claudia.

Gadis itu mengerucutkan bibirnya karena penolakan dari pria itu. Pantang menyerah, Claudia beralih memegang ujung kemeja pria itu seperti anak kecil yang takut hilang dari orangtuanya.

Daffa yang meliat ini menghela nafasnya. Ada saja akal dari gadis itu. Daffa kemudian hanya pasrah dengan apa yang di lakukan Claudia dengan berpegang di kemejanya. Mau melarangnya lagi juga nanti pasti ada saja akal dari gadis itu. Jadi,lebih baik di biarkan saja.

Mereka berdua sampai di area parkiran lalu memasuki mobil milik daffa. Perjalanan menuju rumah mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Dan sepanjang jalan itu juga Claudia selalu mengoceh tentang membahas apapun itu,memecahkan keheningan di dalam mobil. Sesekali juga di jawab oleh Daffa seadanya.

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang