Chapter 18

14.1K 1.3K 180
                                    






Tiba di tempat yang di inginkan oleh tawan  membuat nya seolah olah merasakan angin segar telah menerpa wajahnya dengan pelan, bora bora adalah tempat yang sangat indah, dan memang kinn sangat pintar untuk membangun sebuah mansion di sini, walaupun jauh dari Thailand, namun seperti nya berada di sini sangat lah menyenangkan karena kau juga bisa bersama dengan kekasih mu, itulah sekarang yang ada di pikiran tawan, kinn sangat beruntung sudah memiliki semua nya, cinta, pasangan yang menawan serta kekayaan yang sangat melimpah, namun kinn tidak mempunyai sifat kemanusiaan di dirinya jika tidak menyukai seseorang

"Kau senang dengan kedatangan kita di sini" Tanya ken cepat dan dingin

"Ya, karena aku akan bertemu dengan seseorang yang aku cintai" Jawab tawan pelan

"Sebenarnya aku masih ragu jika kau jatuh cinta dengan nya, atau kau sebenarnya hanya ingin mengambil nya dari kinn beratasnamakan dendam dengan itu juga akan membuat kinn terbunuh secara perlahan" Seru ken sinis

Tawan menatap wajah putih dan bersih milik ken, entah mengapa sejak dirinya ingin mendapatkan hati Porsche sejak itu pula ken selalu bersikap sinis padanya, sekarang tidak ada lagi canda di antara mereka, jujur saja perubahan yang ken lakukan terlalu signifikan hingga membuat nya dengan cepat menyadari semuanya, mereka telah bersama cukup lama, jadi hal semacam ini akan jelas terlihat

"Itu adalah bonus yang setimpal jika kinn juga ter bunuh" Ucap tawan enteng dengan tawa kecil

Ken mengangguk patuh, apa yang bisa dia harapkan jika kini dia mencoba membuka pembicaraan dengan sesuatu yang dia rasakan pada tawan, tawan terlihat begitu mencintai Porsche, sudah tertutup kesempatan untuknya mendapatkan hati tawan seutuhnya

Bertahun-tahun dirinya menyimpan perasaan ini, namun tawan tidak sekalipun membuka hati untuk nya, tawan selalu bermain dengan banyaknya wanita maupun uke yang berasal di club malam untuk bersenang-senang

"Mengapa ku terdiam" Tanya tawan berbisik lirih

"Tidak"

Ken mencoba menyingkir dari hadapan tawan, kini ken sudah tertutup hatinya, dan dia pun akan selalu mencoba bersikap dingin pada tawan, apapun caranya ken harus bisa melupakan tentang rasa milik nya

"Kita akan berdiam di gedung tua yang sedikit jauh dari mansion kinn, di sana kita masih bisa sedikit memantau dari jarak jauh untuk melihat apakah ada kesempatan untuk kita bisa pergi  menuju mansion itu" Usul arm pada tawan dan ken

"Kau gila, apa tidak ada tempat layak untuk kita selain gedung tua" Desis sinis ken, jauh jauh mereka menuju bora Bora, dan di sini terdapat banyak sekali tempat penginapan yang indah karena ini adalah pulau bagi siapapun untuk bersantai ataupun berbulan madu, namun ternyata mereka kini hanya akan berdiam di sebuah gedung tua hanya untuk memantau sebuah mansion

"Kau berharap kita akan berdiam di hotel berbintang 5 dan mendapatkan pelayanan yang indah" Sembur arm pada ken, hayalan yang indah bukan, mereka sedang melakukan sebuah misi, akan tidak mungkin mereka berdiam di sebuah hotel dan menikmati waktu seolah olah mereka sedang berlibur

Mereka tidak hanya ingin menemui Porsche, namun mereka juga ingin menghabisi kinn anakinn theerapanyakul , jangan lupakan, sebab mereka kemari adalah untuk membalaskan dendam akibat nyawa namtan yang lenyap

"Bisakah kalian diam, aku sudah mengecek lokasi nya saat kalian bersilat lidah, kita akan berangkat saat ini juga menuju lokasi yang kau pilih arm karena di sana aman seluruhnya" Seru tawan tajam

Arm tersenyum sinis pada ken, apapun yang dia lakukan lebih banyak membuat tawan puas dan sangat berbeda dengan apa yang di lakukan oleh ken, ken masih lah kosong jika mereka menghitung tentang pekerjaan untuk mendekati mansion kinn

𝐊𝐢𝐧𝐧𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐨𝐝𝐲𝐠𝐮𝐚𝐫𝐝 𝐌𝐢𝐧𝐞 𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧𝐬 𝟑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang