Suasana musim semi di area kerajaan menambah kemegahan dan keadaan agung selama acara ulang tahun prajurit di negara itu. Ditengah-tengah kemegahan itu, sebenarnya negara sedang dalam masalah ekonomi yang begitu mengguncang. Meski begitu, saat ini kekhawatiran keluarga kerajaan lebih besar tertuju pada kehidupan percintaan Putri Irene yang bermasalah.
" Tampaknya putrimu tidak menyukai acara ini. ", ujar Taeyeon sambil melirik ke arah Irene.
" Dia hanya sedang memperbaiki pikirannya yang kacau karena masa lalu itu. "
" Sulit sekali baginya untuk melupakan pria itu. "
" Dia sudah dewasa, dan mengetahui persis bagaimana rakyat melihat kerajaan ini. "
" Kau adalah seorang ratu yang sangat konsisten dengan pendirian mu, bahkan dengan anak sulungmu sekaligus. "
Ratu Stephanie atau yang lebih akrab di keluarga kerajaan dengan nama panggilan Tiffany itu tidak merespon suaminya itu dan hanya fokus memperhatikan acara yang sedang berlangsung. Saat semua anggota kerajaan berdiri dan akan melambaikan tangan, Irene tampak terpaksa melakukan hal itu.
" Kau tidak seharusnya melakukan itu, sis. "
Irene mengabaikan ucapan adik pertamanya dan hanya berjalan lurus ke kamarnya.
" Meskipun kau sudah tahu kalau dia tidak ingin merespon siapapun, kau tetap mengajaknya berbicara. "
" Setidaknya aku mencoba. "
" Mencoba bunuh diri dengan diterkam singa ? "
Kedua adik dari Irene itu berpisah di koridor dan masuk ke kamar masing-masing.
Castel Almore
Liburan musim panas kala itu menjadi liburan yang sangat menyenangkan bagi keluarga kerajaan. Taeyeon sedang membantu anak kesayangannya, Yeri, untuk menunggang kuda. Sementara Winter sedang duduk bersama para pengasuhnya di dalam kastil. Di danau kastil, Irene sedang duduk membaca surat dan mengangkat cangkir teh. Seorang veteran bangsawan yang dekat dan bertugas untuk keluarga kerajaan menghampirinya.
" Apa kau merencanakan pertemuan dengan pria itu ? "
" . . . . "
" Dia sudah menikah, tidakkah kau tahu kalau hal itu akan membuat ibumu marah ? "
" . . . . "
" Keluargamu sangat tidak setuju dengan hal itu, Irene. "
" Bisakah kau berhenti, Leeteuk ?! Bukankah seharusnya kau berada dipihakku ? Mengapa kau seperti seorang pengkhianat sekarang ? Kau lebih peduli dengan keluargaku, keinginan mereka daripada keinginan hatiku. "
Irene meninggalkan danau dan berjalan dengan cepat ke dalam kastil. Keluarga kerajaan tidak pernah setuju dengan usulan Irene untuk menikah dengan pria di masa lalunya karena latar belakang yang tidak sesuai dengan kriteria kerajaan. Tiffany bahkan sempat bertengkar dengan Irene hanya karena sikap Irene yang keras kepala.
Dinner Time
Irene masih berdiam diri memikirkan percakapannya tadi saat di danau. Meskipun Irene bukan putri favoritnya, Taeyeon tetap merasakan ada yang lain dari raut wajah Irene, ia cenderung lebih peka daripada Tiffany yang sibuk dengan segala urusan kenegaraan. Selesai makan malam, Tiffany berjalan ke ruang kerjanya dan ia terkejut saat melihat Irene sudah lebih dulu duduk di sana.
" Astaga, mengapa kau ada disini ? "
" Ada sesuatu yang ingin kubicarakan padamu, mom. "
" Bicaralah. "
" Soal peraturanmu untuk pendampingku. "
" Apalagi yang ingin kau protes ? "
" Aku hanya merasa, aku tidak bisa menikah dengan seseorang yang tidak aku cintai. "
" Lantas kau berharap aku bisa menerima calon menantuku yang bukan lagi seorang bujang, melainkan pernah memiliki kehidupan pernikahan ? "
" Bukankah paman Henry bisa melakukannya ? "
Raut wajah Tiffany mulai menunjukkan kemarahannya dan Irene hanya bisa memainkan jari-jari tangan.
" Lalu kau ingin melepaskan tahtamu demi pria itu ? Dan mengulang kesalahan yang paling bodoh dalam sejarah kerajaan ? Apakah dia sanggup memberikan semua apa yang sudah aku siapkan untukmu ? "
" . . . . "
" Aku tidak akan pernah membiarkanmu mengambil keputusan ceroboh itu. Aku tidak akan membiarkan penerus tahta kerajaan ini jatuh kepada yang lain. Kau akan menanggung hal itu bersama putra masa depan kerajaan. "
" Ini sudah kesekian kali aku gagal bertunangan, mom. Tidakkah kau memberikan ku kesempatan kali ini saja ? "
" Keputusanku adalah hal yang mutlak, Irene. Bahkan ayahmu tidak memiliki kuasa untuk mengubah apa yang sudah aku katakan. "
Irene benar-benar frustasi, setelah kandasnya hubungan dengan pria masa lalu, bahkan pertunangan yang juga gagal dengan pria bangsawan lainya, ia benar-benar merasa desakan keluarganya semakin hebat.
Horse Trials
Kompetisi berkuda hari itu dihadiri oleh Irene seorang diri mewakili kerajaan. Ia dikawal oleh sejumlah pelayan kerajaan, dan ia melihat adik dari mantan kekasihnya baru saja turun dari kuda. Seorang pria yang selalu dibicarakan oleh Leeteuk, yang sebenarnya juga bukan kali pertama Irene bertemu dengan pria itu. Ia pernah bertemu saat mengunjungi rumah mantan kekasihnya.
" Your highness. "
Pria itu mendekati Irene sambil mengangkat topinya, senyumannya yang begitu manis sempat membuat Irene terombang-ambing.
" Sebuah kehormatan bisa bertemu kembali denganmu disini. "
Irene hanya tersenyum dan mengangguk pelan. Pria itu masih dengan sabar berdiri di dekat Irene karena sebenarnya ia juga terobsesi dengan Irene. Keduanya saling mengenal satu sama lain untuk durasi yang cukup lama hari itu. Irene merasa pria ini adalah tipe pria yang menjadi alasan Leeteuk untuk mendesak dirinya agar tidak melihat pria di masa lalu.
" Hallo, Suho. "
" Hi, Irene. "
" Aku baru saja bertemu dengan adikmu. "
" Lalu ? Apa ada sesuatu yang buruk terjadi ? "
" Tidak, aku ingin menanyakan padamu lebih lanjut tentang adikmu. "
" Kau tertarik padanya ? "
" Tidak, aku hanya ingin tahu saja. "
" Wendy ditakdirkan untuk menghadapi hal-hal yang besar, Irene. Dia begitu loyal bukan hanya pada keluarganya, tapi pada masyarakat, dia sangat bertalenta. Aku tidak bisa mendeskripsikan bagaimana dia bersikap, tapi dia memang manis dan tangguh. Dia menghabiskan banyak waktunya untuk bekerja di luar, dia tidak sungkan untuk bekerja seperti golongan masyarakat kelas bawah. "
Mendengar hal itu, Irene mulai memikirkan kesempatannya untuk dekat dengan Wendy, setelah ia gagal menikah dengan Suho karena Suho mengakui tidak benar-benar jatuh cinta pada Irene dalam sebuah wawancara. Irene mengakhiri pembicaraannya dengan Suho dan kembali ke arena berkuda.
Baru beberapa langkah, ucapan Suho sudah terbukti, dengan matanya sendiri, Irene melihat perilaku Wendy pada seorang petugas pembersih kuda, seperti tidak ada jarak diantara mereka, bahkan anak-anak kecil yang berlarian di sekitar Wendy pun terlihat sangat senang.
Castel Almore
Taeyeon duduk di ruang keluarga dan menyingkirkan koran dari hadapannya saat mendengar langkah kaki Irene.
" Apakah acaranya berlangsung baik ? Ada pertemuan lain setelah acara itu ? "
" Aku baru saja berkunjung ke Walthorp. "
" Bertemu dengan Suho ? "
Irene hanya menggelengkan kepalanya dan beranjak dari ruang tamu. Pengawal Irene mendekati Taeyeon dan berbisik tentang aktivitas Irene di Walthorp. Taeyeon lantas tersenyum dan mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queendom
FanfictionKehidupan keluarga kerajaan Queen Stephanie dalam masa kejayaannya. Pewaris tahta, percintaan anak-anaknya, hingga skandal yang terjadi dalam kerajaan.