Episode 5

160 28 14
                                    

Pernikahan Irene dan Wendy sudah disaksikan oleh banyak orang. Namun, ada hal yang mulai tidak menyenangkan dalam pernikahan mereka.

" Wendy! "

" . . . . "

" Wendy, dia bukan hanya mertuamu, tapi dia ratumu! Kau harus menemuinya. "

Wendy hanya diam dan menyalakan lagu sekencang mungkin, sampai Irene menyerah. Tak berapa lama, Tiffany datang untuk mengunjungi Irene dan makan siang bersama.

" Sebenarnya aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Wendy. Aku memintanya mengawasi dekorasi interior tapi fokusnya teralih. Hanya di kamar mendengarkan lagu. "

Tiffany menyimak keluhan dari putri sulungnya.

" Dia tidak tertarik dengan tamu-tamu penting. "

" Saat kau memilih Shire, sebagai hunianmu, aku pun bingung. "

" Ini dekat dengan lapangan udara, dekat dengan Yeri. "

" Jangan jadikan Yeri alasan."

" . . . . "

" Ku dengar kau hanya memerlukan waktu 15 menit berkendara. "

" Seulgi dan aku bertemu beberapa kali untuk berburu. Dan berbicara melalui telepon. "

Tiffany langsung mendapatkan jawaban apa yang ia ingin tahu.

" Seberapa sering kalian bertelepon ? "

" Sesering jika dibutuhkan. Aku butuh dihibur. "

" Kenapa kau harus dihibur ? Kau baru membeli rumah impian, menikah dengan pria yang tampan. "

" . . . . "

" Kau tahu aku bukan orang yang suka ikut campur. Tapi ini nasehat untuk sesama orang dewasa. Jelas saja Wendy mengurung dirinya di kamar. Aku hanya peduli dengan nasib kalian, bukan ingin ikut campur. "

Irene terdiam dan hanya bisa menunduk.

" You have to think about what you've done, Irene. "

Tiffany meninggalkan Irene dan diam-diam Wendy memperhatikan Tiffany dari jendela kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiffany meninggalkan Irene dan diam-diam Wendy memperhatikan Tiffany dari jendela kamar. Tiffany merasa kecewa dengan sikap Irene, tapi ia juga tidak bisa memungkiri kalau ia peduli dengan Irene.

At Night

Taeyeon pulang ke rumah dan menghampiri pintu kamar Tiffany yang terbuka.

" Apakah ini sebuah undangan ? "

" Bukan undangan yang seperti itu. "

Taeyeon menutup pintu dan duduk di sofa.

" Kita perlu bicara soal anak-anak kita. "

" Nah, mereka sudah menghubungiku setelah kau menemui mereka sejak kemarin. "

" Kesimpulannya anak kita tersesat di gurun masing-masing. "

The QueendomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang