Wendy memandang ke arah kapal pesiar yang begitu megah dari jarak yang cukup jauh. Jari-jari tangannya juga memutarkan cincin yang ada di jari manisnya.
" Semegah apapun kapal, dia akan tetap memiliki kesempatan untuk karam, hanya saja potensinya tidak sebesar kapal-kapal kecil. "
Suara itu membuat Wendy menoleh ke samping.
" Yang mulia. "
" Oh, kau. "
" Maaf tidak menyapamu terlebih dulu. "
" Tidak masalah, aku memang berada di dalam sana, tapi bukan berarti aku sama dengan mereka. "
Seperti biasa Wendy memberikan senyumannya.
" Apa kau lebih tertarik dengan armada-armada itu dari pada hewan rawatan kerajaan ? "
" Aku lebih tertarik dengan dunia yang luas dari pada sebuah tempurung. "
" Kau memiliki wawasan yang sangat luas sepertinya. "
" Bukankah semua anggota kerajaan seperti itu ? "
" Jika wawasan mereka luas, pasti mereka mengerti bagaimana rakyat ingin diperlakukan. "
Wendy hanya tersenyum dan kembali melihat ke arah kapal pesiar yang siap berlayar.
" Apa kau pernah bergabung dalam angkatan militer laut ? "
" No. Aku hanya orang biasa yang hidup seperti cerita dongeng. Menikah dengan calon ratu, tinggal di istana, dan mengikuti aturan istana. "
" Aku sering memperhatikan berita tentang kehidupanmu di koran. Kau pria yang cukup tangguh untuk berada dalam situasi itu. "
" Pria tangguh lama-lama juga akan kelelahan, jika tidak ada tempat untuk bersandar. "
Ucapan itu mengiringi Wendy menoleh ke arah lawan bicaranya dan keduanya saling menatap. Seolah terjerat dengan pesona satu sama lain, keduanya terus bertatapan dan tersenyum kecil.
" Are you free tonight ? "
" My time will be yours, your highness. "
" Shall we ? "
Dinner Time
Tanpa sebuah pengawalan, Wendy berkunjung ke sebuah rumah yang cukup megah, menghabiskan waktu membuat hidangan makan malam. Selesai makan malam bahkan ia mencuci piring di dapur.
" Wah, ternyata kau pintar memasak. "
" Apakah itu sebuah keunggulan ? "
" Tentu saja! Kau keren sekali! "
" Terima kasih untuk pujiannya. Aku kira kau akan mengejekku karena aku bisa melakukan sesuatu di dapur. "
" Apa kau bisa melakukan hal lain ? "
" Di dapur juga ? "
" Ya, mungkin seperti membuat kue atau meracik minuman ? "
" Aku rasa aku bisa. "
Wendy mengelap tangannya dan langsung melakukan hal terduga.
" Your highness! ", ucapan terkejut diiringi gelak tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queendom
FanfictionKehidupan keluarga kerajaan Queen Stephanie dalam masa kejayaannya. Pewaris tahta, percintaan anak-anaknya, hingga skandal yang terjadi dalam kerajaan.