Episode 9

134 30 12
                                    

Tiffany sedang berada di halaman belakang memberi makan anjing peliharaannya. Ia tampak bersedih karena memikirkan nasib pernikahan anak-anaknya yang tak lepas dari skandal. Ia mengharapkan anak-anaknya mampu tumbuh menjadi contoh bagi rakyat di negara itu, tapi kenyataan tidak.

" Mom. ", Irene mendekati Tiffany.

" . . . "

" Aku sudah dijuluki sebagai putri penganiaya hanya karena fitnah dan kebohongan yang dibentuk. Mommy selalu berusaha melihat dua perspektif di pernikahan, tapi apa ibu kini sepakat bahwa perceraian resmi adalah satu-satunya jalan terbaik ? "

" Irene. "

" Kalau cuma masalah tidak serasi, perselingkuhan, itu bisa diredam. Aku sudah menuruti mommy, aku sudah coba perjuangkan sebelas tahun bersamanya, tapi itu tida-"

" Tahun ini aku paham betul masalah pernikahan anak-anakku. Masalah Yeri dan Winter memang rumit, tapi permasalahanmu berbeda, karena kau adalah calon ratu. Saat naik tahta, aku mengambil sumpah yang kelak juga kau ucapkan. "

" . . . "

" Untuk menaati perintah Tuhan, dan perintah Tuhan itu adalah menikah untuk selamanya. Meski raja dituntut untuk menikah dan memiliki keturunan, bahagia dalam pernikahan itu pilihan bukan syarat. "

" Mommy juga bersumpah untuk melindungi negara ini, tapi Wendy mencoba untuk menghancurkannya, apakah kau akan diam dengan hal itu ? "

" . . . ."

" Aku terjebak dan berharap bercerai tapi kau malah membahas soal teladan. Seandainya kita keluarga biasa dan dinas hubungan akan datang, lalu kau akan dipenjara. "

" That's enough, Irene. "

Irene langsung pergi meninggalkan Tiffany. Tiffany langsung menghubungi penasehat agama kerajaan dan mendiskusikan tentang hal ini.

" Aku dan Taeyeon sudah menjelaskan pada anak-anak betapa sakralnya pernikahan bagi kami. "

" Aku sungguh bersimpati. Putriku bercerai, putraku berpisah rumah dengan istrinya. Kita hanya bisa meminta petunjuk dari Tuhan. "

" Mengapa generasi ini cukup lemah terhadap keteguhan menikah ? Mereka memutuskan untuk bersama tapi tidak bisa menjaga hal itu. "

" Tapi putri dan pangeran belum berpisah. Kita harus meminta petunjuk akan hal itu. "

Next Day

Tiffany sedang menyiapkan bahan pidatonya, dan tiba-tiba ayahnya datang untuk memeriksa keadaan.

" Dad.."

" . . . "

" Aku terkejut, katanya kau kurang enak badan. "

" Cuma flu. Aku sudah melihat pidatomu. "

" . . . . "

" Mengapa kau menggunakan bahasa latin dalam pidatomu ? Orang-orang akan mengomentari hal ini. "

" Dad, tahun ini adalah tahun terberat dalam masa kepemimpinanku. Mungkin selama hidupku, aku ingin orang-orang tahu. "

" Tahu apa ? Tahu kalau ratu mereka depresi ? "

" Bahwa aku juga manusia. Bahwa mungkin aku harus minta maaf atas kegagalan yang terjadi. Kita harus minta maaf. "

" Minta maaf ? Itu kata yang tidak boleh kau ucapkan. Meminta maaf tak hanya menodai hargai dirimu, tapi juga Tuhan yang menakdirkan dirimu menjadi ratu. Ayah yakin itu tidak ada untungnya."

Taeyeon yang mendengarkan semua ucapan itu merasa terganggu dan akhirnya keluar dari kamar.

" Ada. "

Tiffany dan ayahnya langsung menoleh ke arah Taeyeon.

The QueendomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang