Episode 20

266 31 10
                                    

Para pimpinan militer berbaris dengan sangat teratur menuju ruang kerja ratu.

" Your highness. "

" Please have a seat. "

" Saat ini negara sedang tidak baik-baik saja karena Uraine dan Torsia menyatakan untuk perang. Masyarakat berpihak kepada Uraine atas dasar kemanusiaan. Tetapi Torsia memegang kekuatan yang jauh lebih hebat dan itu akan berdampak pada perekonomian negara persemakmuran. "

" Apakah kita harus menunjukkan keberpihakan ? "

" Saat ini kita memiliki kepentingan dalam pasokan persenjataan. "

" Kalau begitu lakukan saja sebagaimana masyarakat berpihak. Jangan sampai memicu perang sendiri. "

Setelah diskusi panjang dan seluruh petinggi militer meninggalkan ruang kerja. Taeyeon yang sedari tadi diam, terus memandangi Tiffany.

" Tumben kau tidak bersuara soal peperangan. Bukankah jiwamu ada disana ? "

" Tidakkah kau berpikir untuk sisi yang lain ? "

" Maksudmu ? "

" Torsia. "

Tiffany masih mencoba mencerna ucapan Taeyeon.

" Prince of Throne akan menikah dengan warga negara Torsia. "

" Bukankah itu tidak ada kaitannya dengan kita ? "

" Mereka akan memiliki keturunan dan itu berarti kau tidak bisa memerangi bagian keluargamu sendiri. "

" Aku lelah sekali, sampai di kehidupan mereka setelah perceraian pun harus kita urus. "

" Kau harus segera mengambil keputusan. Setidaknya bertemu dengan Wendy dan katakan bahwa dia tidak bisa menikah dengan Rose. "

" Aku rasa percuma jika bertemu dengan Wendy. Rose sedang mengandung anak mereka, kan ? Anak itu adalah kuncinya. "

" Lalu apa solusinya ? "

" Jika tidak ada anak itu, mereka berdua bisa lebih mudah dipisahkan, bukan ? "

Sementara itu, di sisi lain, Seulgi tampak tergesa-gesa pulang dari perjalanan dinasnya dan langsung menemui Irene yang dikabarkan sakit oleh pengawalnya.

" Sir. "

Pengawal kastil langsung mengizinkan Seulgi untuk melihat Irene yang sedang beristirahat di kamar. Di waktu yang bersamaan, Wendy hanya terdiam di bagian samping pintu masuk kastil.

" Aku benar-benar mencintaimu, Wendy. Aku merindukanmu."

" Astaga Irene, badanmu dingin sekali. "

- - - - -

" Tolong sampaikan pada Seulgi kalau Irene sakit. Jangan katakan padanya kalau aku ada disini. "

" Baik, pangeran. "

Tiga hari Wendy habiskan di Wind Castle untuk merawat Irene.

" Hari ini aku harus menandatangani dokumen pemisahan diri. "

" Haruskah kau benar-benar melakukan hal itu ? "

" Aku tidak ada pilihan lain, Irene. "

" Ada. Tapi kau tidak bisa memilihnya. "

" . . . . "

" Kau menginginkan pernikahanku dan Seulgi terjadi ? "

" Bukan aku yang menginginkannya. Kau mendambakan hal itu sejak awal. "

" Baiklah, aku akan melakukannya. Tapi bisakah kau turuti permintaan terakhirku ? "

The QueendomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang