Episode 6

107 22 3
                                    

Tiffany sedang duduk di meja makan bersama dengan Jessie.

" Aku tahu sekali rasanya mencintai seseorang yang tidak sepenuhnya cinta padaku. Atau lebih tepatnya sama sekali tidak cinta. "

" Siapa yang sedang kau bicarakan ? "

" Prince of Throne. "

" What's wrong with him ? "

" He is completely hurt because of your daughter. "

Tiffany meletakan sendok dan garpunya.

" Kau harus akui jika putrimu sangat- "

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Jessie mendadak batuk-batuk dan membuat Tiffany terkejut.

" Don't need to be worry, ini hanya batuk biasa. "

" Kau tidak bisa menyepelekannya, suara batukmu itu sangat tidak nyaman untuk didengar. "

" Aku baik-baik saja. "

Jessie menjauhkan sapu tangan dari mulutnya dan tampak ada darah disana. Tiffany yang melihat hal itu langsung menatap Jessie, begitupun sebaliknya.

At Night

Taeyeon menemui Tiffany di ruang tamu, ia memperhatikan istrinya yang sedang melamun menatap keluar jendela.

" Kau mencemaskan keadaannya ? "

" Sudah sering aku mengingatkannya soal kesehatan. "

" Bukankah sudah wajar dan maklum bila darah seorang pewaris tahta tidak mendengarkan nasehat dari siapapun ? "

" Jadi kau berpikir aku demikian ? "

" Bukankah kita sedang membicarakan Jessie ? "

Tiffany membuang pandangannya dari Taeyeon.

" Jika mungkin kau adalah pemilik kekuasaan tertinggi saat ini di mata dunia. Kau tetap tidak bisa mengendalikan penuh diri seseorang. Bahkan itu sudah terbukti pada anakmu sendiri. "

" . . . . "

" Aku peduli padamu. Kau menanggung banyak beban. Aku pun merasa menyesal karena tidak bisa berbuat banyak di bawah bayang-bayangmu. Aku ingin melakukan banyak hal untuk keluarga dan negara ini. "

" Jika aku bisa, aku juga tidak ingin. "

" Cobalah untuk menghangatkan dirimu, dan merangkul setiap anggota dari tim ini. Mereka membutuhkan hal itu darimu, Tiff. "

Mendengar Taeyeon memanggilnya dengan sebutan nama, Tiffany melirik Taeyeon.

" Aku tidak akan mengubah apapun, aku tetap akan memanggilmu seperti itu, karena aku tahu kau sepenuhnya dan utuh, istriku. "

Taeyeon mendekati Tiffany dan mencium pucuk kepala Tiffany.

" Goodnight, Tiff. "

A Month Later

Jessie melakukan operasi pada paru-parunya setelah berminggu-minggu berkonsultasi. Tiffany memaksa Jessie untuk melakukan langkah operasi agar dapat menyelamatkan hidup Jessie. Semua media memberitakan tentang operasi Jessie bahkan para warga menaruh simpati pada Jessie.

Setelah mendapatkan perawatan khusus, Jessie ingin langsung kembali ke kerajaan dan menghadiri acara ulang tahun Winter.

" Sebenarnya, aku hanya menginginkan dua anak, tapi Tiffany memaksaku untuk memiliki tiga orang anak. Dan hal itu terjadi di saat perjalanan kami menyeberangi lautan, dengan badai yang hebat. "

Semua tamu tertawa mendengar sambutan dari Taeyeon.

" Mari bersulang untuk ulang tahun- "

" . . . "

The QueendomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang