Episode 17

140 31 14
                                    

[pake koleksi lagu balladnya Taeyeon, biar emosional]

Pagi itu menjadi pagi pertama untuk Wendy setelah tidak sadarkan diri akibat kecelakaan. Pandangannya masih buram, ia mencoba untuk memfokuskan pandangannya dan melihat seorang wanita ada di ruangan itu.

Irene ?

// FLASHBACK - POV //

" He saved our lives. He sacrificed his life. ", ucap Renjun.

" and, aunty Rose did the same things to us. ", sambung Jaemin.

Ucapan itu sukses membuat Irene tertampar. Setelah makan malam, Irene mengantar kedua putranya ke kamar masing-masing. Setiap kali ia mengucapkan selamat tidur, tidak ada satupun putranya yang membalas hal itu.

" Kau merasa ada yang lain dengan putramu ? "

" Mungkin mereka masih trauma. ", Irene beranjak pergi.

Taeyeon menahan Irene di tengah lorong istana yang sudah sepi. Keduanya saling menatap penuh makna.

" Berhenti melakukan hal yang tidak berguna, Irene. "

" Apa maksudmu ? "

" Aku tahu apa yang sedang kau kerjakan. Hentikanlah. "

" . . . . "

" Kau tidak akan pernah bisa bahagia jika kau terus melakukan hal yang tidak semestinya. "

" Aku tahu bagaimana aku akan bahagia. "

" Kau tidak pernah tahu itu, Irene. "

" Aku berhak untuk bahagia. "

" Begitupun dengan Wendy dan anak-anakmu. "

" . . . . "

" Percayalah, berada di posisi tertinggi itu tidak selalu mengenakan. "

Irene menatap mata ayahnya yang mengisyaratkan beribu makna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene menatap mata ayahnya yang mengisyaratkan beribu makna. Perlahan Taeyeon melepaskan genggamannya, dan berjalan ke kamar.

Keesokan harinya, secara diam-diam, Irene melakukan penerbangan ke Lancome. Dalam agendanya, Irene sengaja mengecoh para wartawan dengan mengatakan bahwa ia akan berkunjung ke Caribbean.

" Jangan mengawalku. "

" Tapi tuan putri- "

" Aku bisa pergi sendiri, jangan mengikutiku. Aku akan baik-baik saja. "

" Kami tidak bisa. Jika ratu mengetahui hal itu, maka kami akan mendapatkan hukuman. "

" Kalau begitu, jangan terlalu dekat. Aku tidak ingin seseorang mengetahui penyamaranku. "

" Baik. "

Dengan penampilan yang berbeda dan serba tertutup, Irene melangkahkan kakinya di lorong rumah sakit, tanpa seorang pun menyadari kehadirannya. Ia sudah berada di depan pintu kamar rawat Wendy. Sedikit menghela nafas, ia mengulurkan tangannya dan pintu itu pun terbuka.

The QueendomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang