Tiffany dan Taeyeon memperhatikan Irene dari jendela ruang keluarga dengan penuh kecurigaan.
" Sudah berapa hari dia terlihat aneh ? "
" Aku tidak tahu. "
" Semenjak aku pulang dari perjalanan ke Saphire, mengapa dia terlihat sangat cheerful ? "
" Aku saja yang selalu ada di istana bingung melihat perubahan sikapnya. "
Keduanya saling melihat satu sama lain masih penuh kecurigaan.
" Apa Seulgi sudah melamarnya ? "
" Bisa jadi. "
" Hm, tapi mengapa dia tidak meminta tanggal yang bagus untuk segera mengadakan pernikahan ? "
" Memangnya kau mengizinkan ? ", Taeyeon langsung melirik ke Tiffany.
" Sudah berapa lama mereka bercerai ? "
" Mana aku ingat, aku tidak mengurus hal itu. "
" Tapi, terakhir dia bicara denganku bukan soal pernikahannya dengan Seulgi. "
" Lalu ? "
Tiffany terdiam sejenak dan menatap Taeyeon.
" Apa ? "
" Dia ingin kembali bersama Wendy. "
Mata Taeyeon langsung terbuka lebar bersamaan dengan mulutnya.
" Bisa kau pahami pola pikir putri sulungmu itu ? "
" Tidak salahkan, jika aku menjadikan Yeri sebagai anak favorit ? "
" Ck, jangan begitu. "
" Astaga, apakah kurang jelas ? Tingkahnya yang sangat labil ? Memangnya dia pikir dia umur berapa bisa mempermainkan sebuah hubungan semau-maunya ? "
" Kau sangat lancar sekali marah-marah untuk urusan anak itu. "
" Lagipula, Irene tidak akan pernah bisa kembali dengan Wendy. "
" Kenapa ? "
Taeyeon melihat ke sekitarnya dan mendekat ke arah telinga Tiffany.
" Jangan berbohong padaku, Tae. "
Taeyeon menatap Tiffany sangat serius. Tiffany langsung menoleh ke arah luar jendela dan mendapati Irene sedang tersenyum begitu bahagia sambil merapikan taman bunga.
Dia bisa gila jika mengetahui hal ini.
Airport
" Jaga kesehatanmu di sana. Aku akan segera menyusul. "
" Tidak apa. Jangan terburu-buru. Aku paham kau harus menyelesaikan urusanmu disini. "
" . . . . "
" Aku mengerti, ini tidak mudah untukmu, tapi aku yakin kalau hatimu bisa memutuskan hal yang terbaik. "
Wendy memberikan pelukannya untuk Rose sebelum mereka berpisah.
" Sampaikan salam ku pada anak-anak ya. "
" Akan aku sampaikan. "
Rose berjalan ke arah pintu keberangkatan, sementara Wendy masih memperhatikan Rose dari belakang.
Akan aku selesaikan semuanya sekarang, Rose. Tunggu aku.
Wind Castle
Seminggu setelah keberangkatan Rose, Wendy membuat jadwal pertemuan dengan Irene.
" Your highness. "
Irene langsung berbalik arah dan menyambut Wendy dengan senyuman. Keheningan menjadi pembuka pertemuan mereka. Irene terus memperhatikan Wendy yang terlihat cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queendom
FanfictionKehidupan keluarga kerajaan Queen Stephanie dalam masa kejayaannya. Pewaris tahta, percintaan anak-anaknya, hingga skandal yang terjadi dalam kerajaan.