Episode 12

120 33 17
                                    

Sorot mata dendam seorang wanita memandangi surat kabar pagi itu.

" Jauhkan koran itu dari wajahmu, bukankah kita sedang sarapan ? "

Dengan kasar, wanita itu menjauhkan surat kabar yang semula menghalangi wajahnya.

" Apa ada headline berita yang tidak kau sukai ? "

" Tidak penting. "

" Balas dendam Wendy. Membungkam interview tuan putri. ", Taeyeon merebut koran itu dari Irene.

" Apa yang dia lakukan ? ", Tiffany meminta koran itu pada Taeyeon.

" Marah karena tersaingi atau - ? ", Taeyeon melirik ke arah Irene.

" Aku tidak peduli dengan apa yang akan dia lakukan di luar sana selagi tidak memalukan keluarga kerajaan. ", jawab Irene ketus.

" Reputasinya cukup bagus, sepertinya mau berkencan dengan siapapun, dia tidak akan mendapatkan citra yang buruk. ", sindir Yeri.

Irene terdiam dan melihat ke arah Yeri dengan sinis.

" Roseanne Park. Bukankah dia putri tunggal dari Mr Park yang menjadi sponsor utama lomba pacuan kuda ? "

" Yes. Dan kau yang meminta Wendy untuk menggantikanmu waktu itu. "

" Oh. "

" Wow, ternyata mommy sendiri yang membuka pintu untuk keduanya saling mengenal. ", ucap Yeri sambil menahan tawanya.

Tiffany melihat ke arah Irene dan keduanya saling bertatapan.

" Wajahnya mirip juga kalau dilihat-lihat. ", Taeyeon kembali memperhatikan surat kabar itu.

" Cepat juga ya Renjun akan mendapatkan ibu baru. ", Yeri tersenyum meledek Irene.

Tak tahan dengan percakapan itu, Irene langsung meninggalkan ruang makan. Sementara Yeri dan Taeyeon saling melempar senyum satu sama lain.

" Tidak bisakah kalian berhenti menggoda anak itu ? "

" Setidaknya dia harus menyadari kalau sebenarnya dia itu belum siap jika Wendy bersama wanita lain. "

" Jangan ada drama rujuk setelah ini, aku tidak sanggup lagi menahan malu. "

" Roseanne Park. Not bad lah, Wendy pasti bisa move on dari putri sulungmu yang sangat mahal itu. "

" She is your daughter too, dad. "

" Kakakmu, kan ? "

" Ewh. "

Grand Auditorium

Aktivitas Wendy kini semakin luas, dia lebih sering diundang untuk menghadiri beberapa acara entertain, dibandingkan Irene. Sikapnya yang begitu ramah, membuat banyak pengusaha menyukai kehadirannya, bahkan kini ia dekat dengan beberapa artis.

" Your highness. "

" Channel Girl, Jennie Ruby Jane. "

" It would be my pleasure to meet you personally. "

Hanya butuh sekali jabatan tangan, Jennie dibuat membeku dengan tatapan dan senyum Wendy.

Omong kosong menjadi Channel Girl adalah kebahagiaan, rasanya aku lebih bahagia jika menjadi Prince Wendy's Girl.

Selama acara berlangsung, Wendy tetap bersikap profesional dan berbaur dengan tamu-tamu yang lain, tapi tidak dengan Jennie, ia terus memandangi Wendy dari kejauhan dan berharap jika mereka bisa memiliki waktu luang berdua lebih lama.

Selama acara berlangsung, Wendy tetap bersikap profesional dan berbaur dengan tamu-tamu yang lain, tapi tidak dengan Jennie, ia terus memandangi Wendy dari kejauhan dan berharap jika mereka bisa memiliki waktu luang berdua lebih lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The QueendomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang