Sepatu kits putih dengan celana jins melekat indah di tubuh mungil perempuan bernama Embun, matanya menatap lelaki yang baru satu minggu lalu menjadi tunangannya. Embun pikir bertunangan adalah jalan keluar terbaik yang ia ambil, jauh dari artian hal tersebut bahkan bertunangan saja tidak pernah perempuan itu pikiran.
Namun ia lebih memilih pilihan itu ketika dua pilihan harus ia pilih kala itu, niatnya hanya semata-mata menolong perempuan yang menderita penyakit.
"Menikah sama gue." ucap lelaki itu setelah beberapa menit yang lalu ia memberikan sebuket bunga besar kepada Embun kala itu.
Ajakan yang sama sekali tidak masuk di akal membuat perempuan itu di detik itu juga hampir menampar lelaki di hadapannya, namun senyuman miring yang terukir di bibirnya membuat perempuan itu bingung.
"Asal loe tahu, kakak gue punya penyakit jantung sejak kecil ... Setelah kakak gue dengar berita kakak sampah loe yang berselingkuh dengan Sam membuat dia drop." Mata lelaki itu menatap nyalang ke arah perempuan di hadapannya.
Tidak ada sama sekali wajah ramah yang lelaki itu tunjukan, yang ia tunjukkan hanya wajah penuh kebencian. Dan itu membuat perempuan ber-rok tutu itu mendadak memundurkan langkahnya, sungguh kala itu ia dibuat bingung oleh lelaki di hadapannya.
Samudera? Direktur perusahaan PH itu memiliki hubungan khusus dengan perempuan dari kakak kandung Embun, Salju. Lebih tepatnya suami dari kakak lelaki yang mengajaknya untuk menikah, hal gila apa yang lelaki itu katakan?
Berlin, perempuan yang kala itu terbaring lemah di brankar rumah sakit. Tidak pernah Embun pikir sama sekali kalau berita yang belum pasti kebenarannya hampir saja merenggut nyawa orang lain, lebih tepatnya istri dari Samudera.
"Ka..." panggil perempuan itu pada lelaki yang masih fokus memandang di mana perempuan itu berbaring melalui kaca bening. "Aku gak bisa menikah sama kakak," ucapan Embun kala itu berhasil membuat lelaki di sampingnya menghadap sempurna ke arah Embun yang memilih menunduk.
"Kenapa? Ternyata loe lebih sampah dari kakak loe itu, ya?" perkataan Gema kala itu sangat menembus ulu ati Embun, ingin sekali ia menampar wajah lelaki itu namun ia merasa bimbang karena merasa bersalah akan berita yang belum pasti kebenarannya.
Tidak pernah Embun bayangkan di hari wisudanya ia di hadiahi dengan kehadiran Gema, saat yang lain di dampingi dengan keluarga ia malah di dampingi oleh seorang sahabat. Dan hari itu juga ia di datangi oleh sosok yang sama sekali tidak ia percayai ada di sana, dengan sebuah kado yang tidak bisa perempuan itu terima.
"Maaf ka, untuk menikah aku gak bisa. Kalau untuk bertunangan." Perempuan itu berusaha mengangkat kepalanya untuk menatap wajah lelaki yang kala itu menatapnya tidak suka, "Insyaallah aku bisa,"
Embun pikir pilihannya sudah sangat tepat, ia pikir ketika kakaknya datang kembali akan menjelaskan dan menyangkal semua berita dan artikel mengenainya ... Sehingga membuatnya bisa mengakhiri keputusannya kala itu, namun tuhan berkehendak lain. Tidak ada sangkalan dari kakak perempuannya, ke-terdiamannya membuat Embun berfikir bahwa semua artikel itu benar.
Dan sialnya, sampai pertunangan itu berlangsung tidak ada penjelasan yang membuat Pertunangan itu berakhir.
"Mau sampai kapan di sana?"
Suara keras nan berat itu terdengar di telinga perempuan itu sehingga membuat lamunannya buyar. Tangan kanannya menarik gagang pintu berwarna silver itu, langkahnya memasuki pintu yang terbuka lebar. Kedua pasang matanya menatap lelaki berkemeja hitam yang bersandar di kursi kebesarannya, jas putihnya tergantung indah di tempat pengait tak jauh dari dekatnya.
Perempuan itu menghela nafasnya pelan, langkahnya terayun ke sofa panjang di hadapannya. Tanpa menunggu perintah untuk duduk perempuan itu langsung mendudukkan bokongnya, mengabaikan lelaki yang masih setia dengan beberapa berkas di mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAUT RASA
RomanceEmbun yang mengikuti alur hidup seperti air, Gema si lelaki seperti red Velvet yang mempunya sifat aneka rasa. Seperti red Velvet, perpaduan berbagai rasa yang unik. Dan Biru, lelaki melow namun Embun sayang. Ketiganya seperti perpaduan red Velvet y...