8. Janji Sehidup Semati🔞

2.1K 199 17
                                    

Cup

"Bangun sayang, sudah pagi" Rio mencium pipi Rose yang masih meringkuk di jok belakang, ia tak sadar jika Rio sudah mengemudikan mobil nya pulang ke rumah pemuda itu karena lebih dekat.

"Eengg. . ." Rose bergumam, ia mulai terjaga.

"Jam berapa oppa?"

"Setengah tujuh pagi"

"What?!" Rose langsung terduduk, ia kaget bukan main karena waktu nya tinggal setengah jam lagi.

"Ayo masuk, dan mandi lah, nanti pakai baju ku saja" ide Rio, Rose pun menurut, ia menumpang mandi di rumah Rio, selama menunggu sang kekasih bersiap, Rio menyiapkan setangkup roti tawar yang ia olesi mentega dan taburan susu bubuk coklat, serta satu gelas teh manis, lalu mengisi botol air minum Rose sampai penuh.

"Ini baju nya" Rio menyerahkan celana panjang dan baju atasan milik Rio, ukuran mereka tak terlalu jauh berbeda, tadi tidak mencolok jika yang Rose kenakan adalah pakaian namja.

"Ini baju nya" Rio menyerahkan celana panjang dan baju atasan milik Rio, ukuran mereka tak terlalu jauh berbeda, tadi tidak mencolok jika yang Rose kenakan adalah pakaian namja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo sarapan di mobil saja" Rio menyerahkan roti tawar tadi pada Rose setelah gadis itu menghabiskan teh nya, selama perjalanan Rose melahap roti pemberian Rio tadi.

"Enak sekali, oppa beli di mana?"

"Itu oppa buat sendiri di rumah"

"Serius oppa, ini enak" Rio hanya terkekeh

"Nanti aku jemput jam dua ne, kita makan siang bersama dan pulang" ucap Rio sambil merapikan rambut Rose.

"Ya oppa"

Cup

Rio mencium pipi Rose sebelum gadis itu keluar dari mobil nya.

Setahun berkencan, Rio dan Rose akhir nya memutuskan untuk menikah, kedua nya sudah mantap untuk membina rumah tangga bersama dengan mengikat janji suci di hadapan pendeta, tapi sebelum nya, dua hari menjelang hari pernikahan, Rio memboyong Rose ke rumah nya, jadi ia tak perlu membayar sewa apartemen lagi.

"Disini baju ku, dan di sini baju mu" ujar Rio membagi lemari baju nya dengan sang calon istri, Rose terkikik malu-malu.

Dan hari pun tiba, Rose dan Rio berdiri di hadapan pendeta untuk mengikat janji suci sehidup semati, kedua nya saling menggenggam tangan sambil berdiri berhadapan, mereka tersenyum tapi air mata nya juga ikut luruh, antara bahagia, terharu, tapi juga sedih karena tak ada keluarga mereka yang datang, kecuali Wendy sebagai sahabat dari Rose, kedua orang yang yatim piatu yang hidup sebatang kara ini, telah resmi menjadi suami istri sekarang, dan tak akan kesepian lagi, Wendy ikut menangis iba, mengingat ia tahu jalan hidup yang dilalui Rose selama ini, setelah berciuman, tangis pengantin baru pun pecah, Rose menangis sesenggukan dan Rio terisak sambil memeluk istri nya.

Dan hari pun tiba, Rose dan Rio berdiri di hadapan pendeta untuk mengikat janji suci sehidup semati, kedua nya saling menggenggam tangan sambil berdiri berhadapan, mereka tersenyum tapi air mata nya juga ikut luruh, antara bahagia, terharu, tapi j...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat ya, kalian sudah saling memiliki sekarang, kamu sudah ada yang menjaga sekarang Rose, turuti apa kata suami mu" nasihat Wendy, memeluk Rose erat-erat karena sudah bagaikan saudara kandung.

"Dan kamu Rio, sekarang sudah menjadi kepala keluarga, Rose adalah tanggung jawab mu, jadi jangan lupakan kewajiban mu"

"Ne noona terima kasih"

Tak ada bulan madu, Rose bahkan hanya di beri cuti selama seminggu untuk mengurus pernikahan nya, setelah pulang dari gereja pun mereka pulang ke rumah Rio yang sekarang juga telah menjadi rumah Rose, tak ada kegiatan berarti selain bermesraan karena sekarang sudah sah, jadi boleh melakukan apa saja.

"Istri ku" Rio mendekati Rose yang sedang membuka gaun pengantin nya.

"Oppa" balas Rose manja.

Cup

Cup

Cup

Rio mencumbu tengkuk dan leher samping sang istri, dari belakang.

Sret

Gaun Rose luruh ke atas lantai, kedua tangan nya menangkup payudara Rose dan meremas nya.

"Oppa" Rose mulai gelisah, ia menjatuhkan kepala belakang nya di bahu kanan Rio yang menjilat dan sesekali menggigit bagian leher Rose dengan ujung gigi nya.

"Aaaakkkhhhh. . . " desahan Rose membuat Rio kian berani menyentuh sang istri, tangan kanan nya menelusup ke bawah, memasuki celana dalam Rose dan menyentuh vagina nya.

"Oppaaaa. . . " jari tengah nya memainkan klitoris sang istri, Rose memundurkan pinggul nya, menjauh dari tangan sang suami, tapi Rio terus mengejar nya.

"Aaaaakkkkhhh. . . Oppaaaa. . . " tubuh Rose menegang, pinggul nya terjengkit merasakan orgasme nya untuk pertama kali nya, karena permainan jari Rio yang mengocok klitoris nya dengan ujung jari tengah nya.

"Ayo kita lakukan sekarang" pinta Rio, ia membaringkan sang istri di atas ranjang  mereka, Rose masih lemas, jadi Rio lah yang membuka celana dalam dan bra nya, setelah melucuti jas dan celana nya, Rio pun menaiki tubuh Rose, sang istri membuang tatapan nya dari sesutu yang menggantung di selangkangan suami nya.

"Jangan malu, aku juga sudah melihat punya mu, bahkan menyentuh nya" goda Rio, sambil mencium pipi Rose yang tersenyum dengan wajah merona malu.

"Sentuh lah" Rio menuntun tangan kanan Rose ke arah penis nya, dan mengajari sang istri untuk mengurut nya.

"Yaa seperti itu istri ku" rancau Rio sambil menciumi pipi sang istri.

"Aku masuk ya?" Ijin Rio, Rose mengangguk, ia melepaskan genggaman tangan nya dari penis sang suami, Rio menunduk memegangi penis nya dan mengarahkan nya di lubang senggama sang istri, di rasa sudah pas, ia pun menekan pinggul nya, tapi rupanya sangat susah.

"Awww. . . Oppaaa. . ." Rose meringis sakit setiap Rio berusaha menekan pinggul nya untuk memasuki sang istri

Bles

Srek

"Aaakhh. . . Oppaaa. . . " teriak Rose kesakitan, karena Rio menghentakan pinggul nya, vagina nya terasa nyeri, padahal baru setengah saja yang masuk, Rio menatap wajah Rose dan mengusap peluh nya.

Cup

Rio mengecup dan melumat bibir Rose untuk mengalihkan rasa sakit nya, tangan kiri nya meremas payudara Rose bergantian, kadang di selingi memainkan puting nya, berlahan Rio memasukan seluruh penis nya ke dalam vagina sang istri, selangkangan mereka saling menempel rapat, dan Rio menindih tubuh Rose secara sempurna, tanpa melepas pagutan di bibir nya, berlahan Rio menggerakan pinggul nya maju mundur.

"Oppaa. . . Sakit. . . " Rose mendorong bahu Rio, tapi suami nya itu tak peduli, ia menahan kedua tangan Rose diatas kepala nya, sambil terus memompa vagina milik Rose dengan penis nya, tapi tanpa merubah tempo nya, tetap pelan dan kini sambil mengulum puting Rose, menghisap nya sesekali di sertai sapuan diujung puting nya dengan menggunakan ujung lidah nya, hal ini membuat Rose lupa dengan rasa sakit nya yang kini berubah nikmat.

"Aaaakkkkkhhhh. . . Oppaaaa. . . " desah nya, dada nya membusung menantang Rio agar tidak berhenti untuk menghisap dan mengulum nya.

"Aaaakkkhhh. . ." Erang Rio nikmat, ia hampir menyemburkan sperma nya tapi ia tetap menyetubuhi sang istri dengan kecepatan pelan, demi menikmati pergumulan mereka, agar Rose tak kesakitan.

"Aku yang mendapatakan mu Rose, aku yang mendapatkan mu, kamu milik ku mulai hari ini dan selama nya" rancau Rio penuh nafsu dan bangga karena dia berhasil mendapatkan keperawanan Rose.

"Rio oppaaa. . ." Tubuh Rose mulai gelisah, ia hampir orgasme tapi Rio tak kunjung mempercepat gerakan nya.

"Kita keluar sama-sama ya" Rio menatap memuja dan penuh nafsu pada sang istri.

"Rosie. . . Rosie. . . Aaaaarrrrggghhh. . . " Rio nenyemburkan sperma nya.

" Rio. . . Aaaaakkkkhhh. . . " tubuh Rose menggelincang hebat, ia juga telah mencapai orgasme nya, sungguh bercinta tanpa di kejar untuk segera mencapai puncak itu jauh lebih nikmat, apalagi di lakukan dengan pasangan sendiri.


#TBC

ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang