21. Cerai

1.2K 169 32
                                    

Tok!

Jennie dan Taehyung di nyatakan resmi bercerai, oleh pengadilan, ia menggugat cerai sang istri karena terancam tak mendapatkan warisan, yang tidak akan diberikan pada Taehyung, jika ia tak memiliki keturunan.

Sementara di rumah Rio, mereka sibuk mempersiapkan keberangkatan sang putra menuju ke Jerman, guna mengikuti olimpiade matematika tingkat internasional, sang ayah membantu mengemas koper sang putra di lantai kamar nya, Jihoon sendiri hanya duduk ditepi ranjang bersama sang mama yang terus merangkul nya sambil memperhatikan Rio.

"Jika sudah di sana nanti, jangan terlambat makan ne, jangan mencoba-coba untuk keluar sendiri, kecuali bersama rombongan, pokok nya menurut saja ne" ini sudah kesekian kali nya Rose berpesan pada sang putra sambil mengusap kasar air mata nya, bagaimana ia tidak menangis, melepas Jihoon yang baru kelas empat sekolah dasar ke luar negeri, ini adalah perpisahan pertama nya dan itu ke luar negeri, meski hanya tiga hari, tapi Rose tak bisa membayangkan rasanya di rumah hanya dengan Rio saja.

"Iya ma, Jihoon akan ingat semua pesan mama" balas sang putra, sekolah tempat Jihoon menimba ilmu memang mengirim beberapa murid nya untuk mengikuti lomba olimpiade tingkat internasional, dimana kategori sekolah dasar di wakili oleh Jihoon, masih ada yang kategori junior dan senior high school juga.

"Papa, jangan lupa kimchi buatan mama" Jihoon mengingatkan sang ayah agar tidak lupa memasukan boxx berisi kimchi buatan Rose, karena disana nanti, Jihoon tidak bisa merasakan masakan sang mama, kimchi nya lah sebagai pengganti nya nanti, Rio terkekeh lucu.

"Sudah boy" balas nya.

Dan malam nya, Jihoon tidur di tengah-tengah kedua orang tua nya.

"Dulu, saat Jihoon masih bayi, mama dan papa tak berani tidur bersama mu seperti ini, untuk beberapa hari" cerita Rose pada sang putra sebelum tidur.

"Kenapa ma?" Heran Jihoon penuh tanya.

"Karena mama dan papa takut membuat Jihoon terbangun nanti" jawab Rio, Rose terkekeh konyol dan Jihoon terkikik lucu.

"Karena kami tak ingin Jihoon menangis nanti nya jika terganggu" jelas Rose lagi sambil memeluk erat putra nya dari samping, akhir nya Jihoon tertidur, tapi tidak dengan Rio dan Rose yang masih gelisah karena pagi ini Jihoon akan terbang ke Jerman bersama rombongan nya.

Pagi pun datang, Jihoon terbangun, dan harus bersiap, ia terkejut mendapati kedua orang tua nya berada di dapur, sudah rapi, dan sudah menyiapkan sarapan.

"Kalian bangun jam berapa?" Bingung Jihoon.

"Sejam yang lalu" jawab sang ayah bohong, karena pada kenyataan nya, mereka tidak tidur sama sekali.

Jam sembilan pagi, Rio dan Rose mengantar Jihoon ke bandara, dimana rombongan yang lain juga sudah bersiap, dan menunggu semua nya berkumpul.

"Ingat pesan mama ne" Rose merapikan rambut dan baju putra nya itu, lalu menciumi pipi kiri dan kanan nya.

"Goodluck boy, fighting" seru Rio setelah menciumi kepala dan wajah Jihoon.

"Papa hentikan" Jihoon terpingkal geli dengan cara Rio mencium nya.

"Jihoon malu papa, Jihoon sudah besar" protes sang putra sambil melindungi leher nya.

"Bagi papa dan mama, Jihoon tetap lah bayi kami" balas sang ayah.

"Bye papa, sampai jumpa"

"Bye boy, bawa pulang medali nya ya" seru Rio membalas lambaian Jihoon yang sudah waktu nya chek in.

"Bye mama, Jihoon mencintai mu"

"I love you too baby boy"

"Jihoon tidak mencintai papa?" Protes Rio tak terima, tapi Jihoon hanya tertawa, begitu rombongan itu sudah tak terlihat, Rio langsung merangkul bahu Rose.

"'Hanya tiga hari, dan itu demi nama sekolah, juga membawa nama besar negara, tunggu ya" hibur Rio, Rose mengangguk, tapi air matanya tetap tak bisa ia tahan.

Di tempat lain, Jennie mulai usaha nya untuk mencari keberadaan Jihoon, tak peduli dengan keadaan nya nanti mau seperti apa pun dia, Jihoon tetap lah anak kandung nya, dan Taehyung, ia mulai mencari pengganti Jennie, karena dia pikir, dengan menikah lagi sang istri baru akan memberi nya keturunan.

Pasangan RiSe pun kembali ke rumah, Rio tak bekerja hari ini, karena ingin menemani Rose yang pasti akan kesepian sebab Jihoon tak di rumah.

"Oppa tidak bekerja?" Tanya Rose setelah mengganti baju nya

"Tidak, aku ingin menemani mu" balas Rio, Rose pun mendekat dan ikut duduk di sofa, meringkuk dipangkuan sang suami.

Malam pun tiba, Rio dan Rose tidak bisa tidur, mereka hanya saling berpelukan sambil menonton tv, ponsel Rio bergetar, ia pun membuka nya.

"Mereka sudah tiba di Jerman" ujar Rio memberitahu sang istri, jika sang guru mengirimi nya pesan di group chat, mengabarkan rombongan mereka yang sudah mendarat dengan selamat.

Selama Rio tidak bekerja, ia dan sang istri menyibukan diri dengan memperbaiki rumah dan mrmbersihkan nya, agar lebih nyaman terutama untuk Jihoon

Drettt. . .

Ponsel Rio bergetar, ia pun segera membuka nya, ternyata sang guru mengabari, dengan mengirim foto Jihoon

Ponsel Rio bergetar, ia pun segera membuka nya, ternyata sang guru mengabari, dengan mengirim foto Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio tertegun, ia tak percaya, tangan nya gemetar.

"Rose"

"Ya oppa, sebentar lagi makan malam siap" beritahu Rose yang mengira, jika suami nya sudah lapar, Rio pun menyusul ke dapur, dengan wajah pucat

"Oppa sakit?" Cemas Rose, ia pun mendekat dan memeriksa kening suami nya itu dengan punggung tangan, Rio langsung memeluk sang istri tanpa kata-kata

"Oppa, aku takut" perasaan Rose mulai tak enak.


#TBC

ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang