Rupa nya sang guru mengabarkan jika Jihoon menjadi juara pertama, sedangkan kategori junior high school tidak meraih juara, dan senior high school mendapatkan juara tiga.
Kabar kemenangan Jihoon dan prestasi sekolah nya di liput oleh berbagai media, Rio dan Rose menjemput sang putra ke bandara.
Sementara Jennie, ia harus melakukan penerbangan ke luar negeri, ia tiba di bandara yang sangat ramai oleh wartawan yang meliput kedatangan Jihoon dan yang lain
"Siapa artis yang datang?" Tanya Jennie begitu dia keluar dari mobil nya.
"Tidak ada Jen, mereka meliput murid Korean International School yang membawa medali kemenangan dari mengikuti olimpiade di Jerman" jawab Joy asisten Jennie.
"Kamu tidak ingin memanfaatkan keadaan ini? Dengan menjadi sponsor nya?" Tanya Joy, Jennie adalah pemilik perusahaan stationery dengan merk dagang NiNi, penghasil buku tulis dengan kwalitas terbaik di Korea, dia akan ke New Zealand untuk liburan, setelah menghadapi kasus perceraian nya dengan Taehyung.
"Tidak, kirimi saja mereka hadiah, aku sedang malas untuk menghadiri acara resmi Joy" tolak Jennie, ia berpapasan dengan Jihoon yang kursi roda nya di dorong oleh Rose, sementara Rio menyeret koper Jihoon, mereka tersenyum mendengar cerita sang juara kala di Jerman, mereka tidak saling mengenali, karena wajah Jihoon tentu berubah, sedangkan Jennie hanya sempat berjumpa beberapa kali dengan putra nya saat masih bayi.
Undangan wawancara di berbagai tv pun harus Jihoon datangi, ia yang termuda diantara yang lain, tapi senyum nya yang manis membuat nya mudah di kenali dan di ingat, dan untuk pertama kali nya, Jihoon membuat sejarah dengan menjadi murid termuda yang mendapatkan tawaran dari berbagai kampus ternama untuk melanjutkan kuliah di sana, dengan beasiswa.
Jennie kalah cepat, Taehyung lebih dulu mengajukan tawaran sponsor ke Korean International School, perusahaan sepatu nya yang membiayai perjalanan murid berprestasi yang akan di kirim ke ajang kompetisi yang membawa nama sekolah.
Jihoon dan Hyunjin di panggil ke ruang kepala sekolah, sebagai perwakilan penerimaan sponsor dari perusahaan Kim Taehyung, sebab bukan hanya yang berprestasi di jalur akademik saja yang kelak akan di sponsori oleh Taehyung dalam setiap perjalanan nya, tapi juga yang berprestasi di bidang olah raga dan seni.
"Ceo perusahaan Kim akan datang untuk menadatangani perjanjian dengan kita, kalian di pilih untuk menunjukan prestasi kalian agar tuan Kim tidak ragu akan keputusan nya nanti" ujar kepala sekolah, dan rombongan Jisoo pun tiba, beberapa wartawan meliput kedatangan Taehyung dan rombongan nya.
Dan di rumah Rio
"Rasanya aku ingin menangis oppa" Rose memeluk piagam juara sang putra di ruang keluarga rumah nya.
"Aku juga, Jihoon membuat kita bangga" imbuh Rio yang terus menatap dan melihat takjub piala milik Jihoon yang ia bawa dari Jerman.
"Dan sekarang dia mewakili teman-teman nya untuk bertemu dengan tuan Kim" kata Rose bangga.
"Tak terasa, waktu berlalu sangat cepat, seperti baru kemarin oppa membawa nya pulang ke rumah ini, dan ternyata itu sepuluh tahun yang lalu" Rose mengusap air mata nya, mengingat kedatangan Jihoon kala itu.
"Oh iya Rose, sekolah memberitahu ku, Jihoon mendapatkan peralatan tulis dari perusahaan NiNi, sampai lulus nanti, jadi kita tak perlu membelikan nya" beritahu Rio.
"Kita bisa menabung uang nya oppa, semakin tinggi sekolah Jihoon, pasti akan membutuhkan biaya yang semakin besar juga bukan"
"Kamu yang simpan ya?"
Di sekolah Jihoon, sang kepala sekolah menyalami Taehyung yang baru saja tiba.
"Kenalkan tuan, ini Hyunjin, siswa Senior High School yang menjadi juara ke tiga di Jerman tempo hari" sang kepala sekolah memperkenalkan murid nya yang pertama.
"Saya Hyunjin tuan" sapa sang murid membungkuk hormat.
"Senang bertemu dengan mu anak muda, tingkat kan terus prestasi mu" Taehyung menyalami Hyunjin.
"Dan ini Lee Jihoon, dia langganan juara tingkat nasional semenjak kelas satu tuan, dan di Jerman kemarin adalah event internasonal pertama nya, yang langsung membawa nya menjadi juara pertama"
Deg
Taeyung terdiam mendengar nama sang bocah.
"Jihoon?" Gumam nya, Taehyung melirik leher sang bocah yang kalung pemberian nya dulu masih tersemat di sana.
"Saya Jihoon tuan" bocah itu menyalami tangan kanan Taehyung.
"Siapa nama ayah mu?" Taehyung penasaran.
"Lee Mario tuan"
"Ibu mu?"
"Rosseane Park"
"Baiklah, senang bertemu dengan mu Jihoon-ie"
"Ne tuan"
"Mr Oh, saya ingin tahu, apa yang terjadi dengan kaki Jihoon?" Taehyung bertanya pada kepala sekolah Oh, karena ia ingin tahu apakah Jihoon adalah anak yang ia buang sepuluh tahun yang lalu, sebab mereka memiliki ciri-ciri yang sama.
"Jihoon mengalami kelumpuhan bawaan tuan, semenjak lahir, kedua kaki nya tidak bisa di gerakan" jelas kepala sekolah Oh.
"Tak salah lagi" batin Taehyung.
"Apa pekerjaan orang tua Jihoon kalau saya boleh tahu?"
"Papa nya adalah seorang supir taxi, dan mama nya adalah ibu rumah tangga biasa"
"Bisa saya mendapatkan alamat rumah nya?"
"Tentu tuan"
"Saya akan tanda tangani surat perjanjian nya sekarang mr"
"Oh, baik lah" kaget kepala sekolah karena Taehyung langsung setuju tanpa banyak bertanya lebih dahulu.
Jihoon akhir nya pulang di jemput sang ayah, Rio memasukan beberapa kardus alat tulis milik Jihoon ke dalam bagasi mobil nya, juga sepasang sepatu baru, hadiah dari perusahaan Kim, meski lumpuh, tapi Jihoon tetap memakaikan sepatu di kedua kaki nya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Child
Fanfictiontentang pasangan Chaerio yang di karuniai seorang anak laki-laki istimewa