11. Tangis Yang Mencurigakan

1.1K 180 24
                                    

Rio dan Rose selalu menyempatkan, atau lebih tepat mewajibkan untuk selalu makan bersama, entah itu sarapan, makan siang atau malam, dan karena hari ini Rose masum shift pagi, jadi jam dua siang Rio pun menjemput nya, seperti biasa, sang suami berdiri di bawah eskalator dan Rose sudah tersenyum lebar mendapati sang suami menjemput nya.

"Oppa" seru nya manja, Rio pun menyambut nya dengan senyuman lebar, sang istri langsung menyelipkan lengan kanan nya di pinggang sang suami, mereka berjalan keluar dari mall sambil berangkulan.

"Kita makan siang di rumah atau dimana oppa?" Tanya Rose antusias.

"Diluar saja ne" jawab Rio, Rose tak curiga, ia mengangguk girang, dan Rio membawa sang istri ke kantin milik ahjuma langganan nya, Rose celingukan karena kantin nampak sepi.

"Oppa yakin kantin ini masih buka?" Ragu Rose.

"Sudah lewat jam makan siang Rose, jadi sepi, ayo turun" jawab Rio, ia lalu menggandeng tangan Rose memasuki kedai.

"Selamat siang ahjuma" sapa Rio pada pemilik kedai.

"Astaga Rio, sudah lama ahjuma tidak melihat mu, kemana saja selama ini?" Kaget pemilik kantin, Rio tersenyum lucu.

"Aku sekarang sudah menikah ahjuma, kenalkan, ini Rose istri ku, sayang, ahjuma Choi ini pemilik kantin langganan ku setiap sarapan" Rio memperkenalkan Rose pada ibu kandung Cuwii itu.

"Ahjuma, aku Rose" sapa Rose sambil membungkuk hormat.

"Wah istri mu cantik sekali Rio" puji ahjuma, Rose pun tersenyum malu, Cuwii tiba-tiba muncul menambahkan sayur yang mulai habis.

"Cuwii, lihat siapa yang datang" seru ahjuma, sang putri menoleh, kedua matanya langsung melebar.

"Oppa" kagetnya tak menyangka.

"Hallo Cuwii" gadis itu pun menghampiri Rio, tapi perhatian nya langsung tertuju pada perempaun di belakang pria itu.

"Kenalkan Cuwii, ini istri ku, nama nya Rose" ucap Rio, senyum di wajah Cuwii pun memudar berubah menjadi tatapan menjadi sendu.

"Rose/Cuwii" kedua nya bersalaman dalam situasi yang canggung.

"Ayo Rio, kamu datang pasti untuk makan bukan?" Panggil ahjuma memecah kebekuan, ia lalu mengulurkan nampan untuk Rio dan Rose.

"Ne, gumawo ahjuma"

"Cuwii, ambilkan daging panggang tadi untuk unnie dan oppa mu" perintah ahjuma Choi pada sang putri.

"Ne eomma" Cuwii pun mengambilkan apa yang sang eomma perintahkan, Rio dan Rose pun mulai mengisi nampan nya dengan nasi hangat, Rio berjalan lebih dulu di depan sang istri.

"Ini mau?" Rose mengangguk, Rio pun mengambilkan nya.

"Ini?" Lagi Rose mengangguk, Cuwii diam-diam memperhatikan pasangan itu.

"Ini daging nya" ahjuma Choi meletakan sepiring daging panggang di hadapan pasangan Rio dan Rose.

"Gumawo ahjuma"

"Jika kurang, kalian bisa mengambil lagi sepuas nya, tidak perlu bayar, Rio sudah seperti anak ku sendiri" ujar ahjuma Choi pada Rose.

"Ne ahjuma"

Sementara di tempat lain

"Tidak bisa dibiarkan, ini aib, dia harus di singkarkan dari rumah ini" ujar seorang pria pada asisten nya.

"Tapi tuan, bagaimana pun, dia adalah putra tuan"

"Aku tidak peduli, jika besar nanti, dia hanya akan menjadi beban, dan tak berguna"

"CUKUP!"

"Dia anak ku, jika kamu tidak bisa menerima nya, biar aku yang merawat sendiri"

"Dia sudah di vonis lumpuh, kamu bisa hamil anak kita lagi nanti" bujuk sang suami.

"Tidak, bagaimana pun dia anak ku"

Kembali ke pasangan RiSe, mereka telah selesai makan siang di kantin ahjuma Choi, dan bertemu Cuwii, gadis yang di cemburui Rose.

"Bagaimana?" Tanya Rio dalam perjalanan pulang bersama sang istri.

"Apa nya?" Bingung Rose

"Makanan nya? Masakan ahjuma Choi" jelas Rio.

"Enak, aku suka, terutama sayur asin dan kimchi nya"

"Kimchi buatan ahjuma memang yang terbaik" puji Rio.

"Maafkan aku oppa, atas kecemburuan ku tempo hari" sesal Rose

"Aku takut oppa akan meninggalkan ku dan memilih dengan Cuwii karena aku yang tak kunjung mengandung" jujur Rose, Rio menghentikan mobil nya di lampu merah, ia lalu menggenggam tangan kanan sang istri.

"Rose, kita telah mengucap janji di depan pendeta, dan Tuhan pun menyaksikan itu, apa pun yang terjadi, kita akan selalu bersama, ingat janji itu kan? Aku mencintai mu Rose, hanya kamu yang menguasai hati dan pikiran ku" balas Rio meyakinkan sang istri.

Cup

Rio mengecup punggung tangan sang istri, yang langsung tersenyum karena kelakuan nya.

Kehidupan pasangan itu pun kembali normal, melakukan aktivitas seperti biasa nya.

Sampai suatu hari, Rio sudah sangat lelah dan mengantuk, ia mengemudikan taxi nya dalam kondisi hujan deras, seorang wanita menggunakan payung hitam menghetikan taxi milik Rio, wanita itu pun masuk.

Bugh

Wanita itu menutup pintu mobil "Ke stasiun kota" ucap nya.

"Ya nyonya" Rio lantas mengemudikan taxi nya menuju ke tempat yang di sebutkan wanita tadi, ia memakai topi dan masker, jadi Rio tak bisa melihat wajah nya dengan jelas, sampai lah mereka di tempat tujuan.

"30.000 ₩on nyonya"

"Ini, ambil kembalian nya"

"Tapi nyonya, ini terlalu banyak" tolak Rio terkejut tak percaya, wanita itu acuh, dia tetap keluar dari taxi Rio, dan berlari memasuki stasiun, tak mungkin bagi Rio untuk mengejar nya, karena kerumunan calon penumpang begitu banyak berjubel, ia pun menyerah, karena sudah lelah, ia lalu menjemput sang istri ke Hyundai mall, yang kali ini, Rio sedikit terlambat, Rose sudah menunggu di lobby drop out, ia melambaikan tangan nya begitu melihat mobil sang suami.

"Hey, maaf terlambat, aku harus mengantar penumpang ke stasiun dulu tadi" sambut Rio.

"Tidak masalah oppa" balas Rose, ia mengecup singkat bibir Rio setelah masuk ke dalam mobil.

"Sudah lama menunggu tadi?"

"Belum, sekitar sepuluh menit, kebetulan Wendy unnie juga terlambat di jemput jadi dia menemaniku tadi"

"Di jemput? Wendy noona sudah punya kekasih?"

"Dongsaeng nya oppa, dia baru datang dari Kanada, mau melanjutkan sekolah di Korea" cerita Rose.

"Oh" balas Rio, mereka pun tiba di rumah, Rose menyiapkan makan malam, sedangkan Rio mandi, mereka bergantian, saat sedang menyantap hidangan nya, Rose di buat terperanjat.

"Oppa dengar tidak?"

"Dengar apa?"

"Suara tangisan" kedua nya terdiam, memasang telinga baik-baik.

"Tidak ada apa-apa" jawab Rio, mereka kembali makan.

"Ssttt. . . Dengar oppa" kedua nya terdiam lagi, tapi suara tangisan nya kembali hilang.

"Sayang, mungkin kamu lelah, cepat habiskan makanan mu, lalu kita istirahat ok" Rose cemberut, karena Rio tak mempercayai nya, selesai makan dan menggosok gigi, Rose pun langsung memasuki kamar nya, Rio masih harus mencuci bekas makan mereka, saat sedang menggosok gigi dengan posisi pintu kamar mandi terbuka, Rio lah yang kini mendengar suara tangisan bayi, dia sampai terdiam begitu lama, untuk memastikan  jika itu adalah suara tangisan bayi.


#TBC

ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang