Bab 14 : Laskar Pelangi

80 4 0
                                    

Jaemin memasuki ruang kelasnya yang sudah ramai dengan teman sekelasnya. Bel masuk memang telah berbunyi beberapa menit lalu. Namun, seorang Jaemin justru berjalan santai masih menggendong tas ranselnya dan membawa beberapa lembar kertas fotocopy an di tangannya.

"Selamat pagi rakyat manula yang kukasihi !" Jaemin berteriak menyapa teman-temannya dari depan pintu kelas dengan menyunggingkan senyuman lebar. Ia lanjut berjalan ke arah meja guru. Melepaskan tas nya dan diletakkan begitu saja di kursi yang biasa dipakai oleh gurunya.

Jaemin berdehem sedikit, "Ehem ehem, perkenalkan nama saya Jaemin. Saya adalah guru pengganti Pak Romlah yang kebetulan hari ini tidak bisa hadir."

"Widihh Pak Jaemin keren amat pak mirip pacarnya temen saya" Haechan berucap dengan lantang dan santai

"Hei anak muda, jaga ucapan anda. Saya tentu lebih taker dari pacar teman anda."

"Taker apa tuh pak?" Teman sekelas Jaemin yang bername tag Hendery itu bertanya sambil menaikkan alisnya

"Tampan dan keren dong. Ga tau kalian ? Ndesoo ngerti oraa ?!"

Ngakak 1 kelas denger Jaemin sok sok an ngomong bahasa Jawa.

"Ehem ehem, oke lanjut serius lagi ya. Ada 2 kabar. Ada yang menyenangkan ada yang menyedihkan. Kalian mau denger yang mana dulss nehh" Jaemin sok jadi mode guru lagi, padahal dia hanya ketua kelas.

"Kalo kata pepatah kan berakit rakit kita ke hulu, berenang kita ketepian, apa gaes ayo lanjutin" ini pake nada nyanyi si Lia. Mentang-mentang suaranya bagus.

"Huuuuuuu turun panggung aja lu ! Huuu" ini Renjun teriak paling kenceng barengan sama Haechan. Emang tidak beradab dua makhluk ini jika disatukan.

"Hiii sirik aja lo musyrik" Lia bales deh tu omongan Haechan

"Syudah syudahh. . Mari kembali ke pertanyaan saya, kalian mau yang mana dulu anak-anak dajjal." Jaemin kembali bertanya.

"Yang sedih dulu deh bu ehh pak" Lucas nyaut mewakili suara kelas

"Oke yang senang dulu. Kabar gembiranya, Pak Romlah mengundurkan diri. Dia pindah ke Zimbabwe sama bu Siti. Jadi kita bakal jamkos sampe dapet guru baru." Anak-anak kelas udah bersorak girang. Akhirnya guru mereka yang amat sangat menyeramkan bagai penjajah itu tidak lagi mengajar di sekolahnya.

"Berita duka nya adalah. . Jeng jeng jeng jeng, kasi musik dulu pake drum roll, Anjaii"

"Kita dapet tugas kelompok penelitian batu yang terdapat di candi prambanan. Kelompoknya ada 5, tiap kelompok isi 7 orang. Jadi pas murid kelas kita 35 orang. Dan, sudah ditentukan kelompoknya. Saya akan menyebutkan kelompoknya sekali saja ya anak-anak jadi mohon pasang kuping kalian baik-baik."

"Kelompok pertama : Felix, Lucas, Lia, Karina, Bangchan, Lisa, dan Dita. Kelompok kedua : Jeongin, Jungkook, Ryujin, Rose, Somi, Winter, dan Seungkwan.
Kelompok ketiga : Vernon, Giselle, Shotaro, Sungchan, Ningning, Bahiyyih, dan Wonwoo.
Kelompok keempat : Jun, Eun Woo, Denise, Jinny, Minji, Soodam, dan Junkyu.
Kelompok terakhir : geng Laskar Pelangi aka si pemimpi harian aka sisanya yang belom disebut."

"Lahh curang banget bagi kelompoknya." Karina protes, ga terima dia sekelompok sama Lucas.

"Heh lu kira gw yang bikin daftar kelomponya. Nih lo lihat ada signaturenya pak Romlah dan Kepsek di atas materai lagi ya kali gw berani ngubah. Bacainnya aja gw persis banget sama tulisannya." Emosi Jaemin, udah hampir gebrak meja.

"Yeaahhh liburan ke candi prambanan." Udah seneng banget Vernon dapet tugas penelitian ke Candi. Dari kecil Vernon belum pernah wisata ke candi, maklum dia SD nya di New York.

"Helehh sama bocah bocah sejenis gw semua." Jisung udah lemas ketika tau sekelompok dengan teman-teman kos nya lagi.

"Jiiii, kok ngomongnya gitu. Ihh, Ji ngga mau sekelompok sama Nana yaakk ?" Udah teriak Jaemin dari depan kelas, bodo amat sama Jisung kalo dia malu.

"Udah sini yukk balik duduk di kursi sebelahnya Ji hehe, seneng dong sekelompok sama Nana" Jisung udah senyum senyum sambil gandeng tangan Jaemin sampe ke kursi tempat duduknya. Bahkan dia lap dulu kursinya nyonya Jaemin.

"Udah bersih, sini Nana duduk, abis itu bobok, biar ngga ngantuk nanti pelajaran pak Uco bisa ngelihatin punggungnya Jeno hehehe. ." Jaemin pun duduk, meletakkan kepalanya di meja yang telah dialasi jaket oleh Jisung untuk jadi bantalnya Jaemin.

"Gandeng" kata Jaemin sambil menyodorkan tangannya pada Jisung. Pengen bobok sambil gandengan sama Jisung. Ya langsung aja Jisung gandeng tangan Nana sebelum makin ngambek anaknya. "Dielus juga Ji kepala Nana."

"Iya ini Ji elus, Nana bobok yaa. ." Jaemin pun memejamkan matanya tanpa melepas gandengan tangannya. Setelah dirasa Jaemin nya sudah tertidur nyenyak, Jisung pun menyusul tidur hingga 2 mata pelajaran terlewat sudah.


Btw gais, jadi emang gitu. LASKAR PELANGI tu soalnya ya karna mereka suka tidur. Katanya biar bisa bermimpi. Karna mimpi adalah kunci kesuksesan. Gitu jawabannya anak kos Sudirman tiap kena omel Pak Romlah, Bu Siti, Bu Jennie, Pak Uco atau guru lainnya. Dan their dreams is only live happily with their beloved one. Oke. Sekian. Terimakasih sudah baca

Laskar Pelangi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang