Bab 16 : Penelitian

60 4 0
                                    

"Heii yoww gud morning rakyatnya Jaemin hehehe. . Kok tinggal kalian ber enam. Yang lain pada kemana ?" Jam sudah menunjukkan pukul 14.00, namun Jaemin baru saja turun dari kamarnya. Jaemin memang paling jago membuat geng Laskar Pelangi nya kesal di pagi hari. Tanpa rasa bersalah, Jaemin pun melahap roti yang sudah disiapkan oleh Jisung di piring yang terletak di atas meja makan. Selesai melahap roti nya hingga tandas, ia segera meminum jus buah kemasan yang ada di lemari pendingin.

"Bahh segar kali ! Sungguh kenikmatan dunia !" Jaemin membuang kotak bekas jus pada tempat sampah dan perlahan berjalan mendekati Jisung yang duduk di sofa bersama kelima temannya yang lain.

Cupp

"Selamat pagi Jisung nya Nana ^^" Jaemin memcium pipi Jisung dan memberikan senyuman hangat pada Jisung.

"Selamat Siang Nana nya Jisung" balas Jisung dengan senyum hangat dan elusan lembut di kepala Jaemin.

"Kok kalian pada diem diem bae ? Kuy berangkat keburu pagi" Jaemin sudah beranjak berdiri dari duduknya. Baru 5 detik Jaemin berdiri, ia sudah terduduk lagi di sofa sebelah Jisung.

"Jaem,  coba lihat jam. Apakah ini nampak masih pagi ?" Haechan menjawab sambil tetap bermain hp.

"Sepertinya Jaemin baru saja pulang dari Amerika. Dia masih jet lag." Renjun ikut serta menyindir Jaemin secara halus. Namun, mata dan tangannya tetap fokus mengetik di laptopnya dengan bantuan Mark yang seperti membacakan sebuah data.

"Hah ? Kalian pada kenapa sih ? Emang gw ada buat salah ?" Bibir Jaemin sudah mancung seperti hidung Renjun.

"Jaemin yang paling manis SeIndonesia Raya. Kita udah pulang dari candi prambanan nak. Ini tinggal nyusun laporan." Jeno menjawab dengan santai sembari memakan kacang telor sambil sesekali menyuapi Chenle kacang telor yang sama dengan yang dimakannya.

"Loh kok gw ditinggal ! Ji kok ga bangunin Nana !" Jaemin memukul lengan Jisung membuat yang dipukul sedikit meringis dan mengelus tangannya sendiri. "Lo juga kok ga bangunin gw Le, Chan ?" Jaemin sekarang menatap tajam Chenle dan Haechan secara bergiliran.

"Lo kaya beruang hibernasi. Susah dibangunin"

"Hampir gw kira lo udah jadi patung dikutuk Bandung Bondowoso" Haechan dan Chenle menjawab secara bergantian sambil tetap melakukan kegiatannya masing-masing tanpa sedikitpun menengok ke Jaemin.

Mark menghela nafas melihat kelakuan teman-temannya yang masih seperti bocah. Apalagi, Jaemin sekarang menampilkan wajah yang sudah hampir menangis.

"Udah Jaem, sini gantian ngetik laporan aja sama Renjun." Renjun dan Mark menyodorkan laptop dan hasil laporan mereka yang tertulis di sebuah kertas.

"Ga usah nangis. Jelek lo kalo nangis." Renjun berucap sambil memeluk Jaemin yang sudah mengeluarkan 2 tetes air mata dari matanya. Ia mengelap air mata Jaemin. "Dah ni kerjain. Ji, bantuin Jaemin yah!" Jisung hanya mengangguk tanda setuju dengan usulan Renjun. Namun, bukannya berhenti tangisan Jaemin justru semakin keras.

"Huaaaaaaa huaaaaaa" Jaemin menangis sambil sesekali menyedot kembali ingusnya dan menyeka ingusnya yang tidak tersedot dengan lengan baju Jisung.

"Nana ihh jorok." Jisung menjauhkan sedikit kepala Jaemin dari baju nya. Jaemin menangis semakin kencang. Jisung menghela nafas sejenak. "Yaudah sini deketan lagi. Ngelap lagi juga gapapa." Jisung menarik pelan tengkuk nana untuk mendekat ke lengan bajunya.

Setelah tangisan Jaemin sedikit mereda, Jisung merangkul Jaemin dan mengelap wajah Jaemin dengan tissue basah yang ia ambil dari dalam tas nya. "Nana kok nangis ? Kenceng banget lagi ! Kan ini Nana tetep diajakin bikin tugas nya. Nama Nana kan ngga ditinggal."

"Hikks, srott, Nana, hiks, kan mau, srot hiks, ikut ke Candi Prambanan. Hiks hiks. . Nana mau hiks hiks lihat patung hiks hiks Roro Jongrang" Jaemin menjawab masih dengan sesenggukan dan bersandar di badan Jisung. Kelima anak kosan dan pacarnya pun hanya menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar. Memang bayi kos Sudirman yang satu ini cukup sulit mengasuhnya.

"Kita kan masih lama disini, sekarang kita selesaiin dulu laporannya. Biar kita waktu buat jalan-jalan. Nanti Ji temenin Nana buat ke Candi Prambanan lihat Roro Jongrang. Okeii ?" Jisung memberikan senyuman termanis dan tatapan terhangatnya pada Jaemin yang membuat Jaemin akhirnya mengangguk dan mulai menghentikan perlahan tangisannya.

"Jiii. ."

"Iyaa ?"

"Mau kiss" Ucap Jaemin sambil menunjuk keningnya sendiri dan menatap Jisung dengan tatapan puppy eyes.

"Jaemin lu ga usah mengumbar kemesraan yahh ! Gw aja sini yang cium lho" Haechan menghentikan aktifitasnya memainkan hp, menatap Jaemin sambil memperagakan pose bibir yang hendak mencium Jaemin dan membuka tangannya.

"Ihhh ga mau, nanti gw rabies kalo dicium beruang hutan kek lo !" Jaemin melengos dan mengembalikan tatapan memohonnya pada Jisung "Jiii. ." Jaemin mengedipkan matanya beberapa kali.

Cupp

Jisung mencium kening Jaemin membuat Jaemin tersenyum senang. Jaemin dan Jisung pun menyelesaikan laporan penelitian milik kelompok laskar pelangi.

Laskar Pelangi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang