bagian 20

812 25 0
                                    

Setelah acara ulang tahun Qila,mereka semua sekarang berada di kamar hotel masing-masing yang sudah di pesan khusus keluarga Alexander.

Di sebuah kamar terdapat dua insan yang sudah melaksanakan sholat isya.ya dia adalah Qila dan sang suami ustadz Fahzan.

Mereka masih berada di atas sajadah, dimana ustadz Fahzan menjadi imam dan Qila sebagai makmumnya.

"Mas terima kasih sudah mau menjadi suami sekaligus imam buat Qila"ucap Qila

"Sama-sama sayang,ini juga sudah menjadi tanggung jawab mas buat bahagiain kamu, membimbing,mendidik dan menjagamu"jelas ustadz Fahzan

Qila tersenyum mendengar ucapan ustadz Fahzan barusan.tapi senyuman itu tak berselang lama setelah dia mengingat sesuatu.

"Mas, boleh Qila tanya sesuatu?? Tapi mas janji gak boleh bohong dan marah"ucap Qila

"Silahkan apa yang mau kamu tanyakan saya akan menjawab dengan jujur,jika soal marah itu tergantung pertanyaan mu sayang"ucap ustadz Fahzan

Sebelum berbicara Qila menarik nafas terlebih dahulu.
"Qila mau tanya, jika suatu saat nanti mas berpoligami kembalikan Qila ke mamah dan papah karena Qila tidak sekuat istri Rasulullah Saw yaitu Aisyah,Qila hanyalah perempuan biasa yang memiliki banyak kekurangan,Qila tidak sanggup jika suatu saat nanti mas menikah lagi dengan perempuan lain"ucap Qila, tanpa ia sadari air mata turun dari kelopak mata indahnya.

"Qila juga tidak sanggup dan tidak Sudi berbagi suami kepada wanita lain"lanjutnya

Ustadz Fahzan terdiam sesaat dan mencerna perkataan istri kecilnya. Ia tak marah dengan pertanyaan sang istri melainkan ia taku kehilangan istri kecilnya yang sangat ia cintai.

"Kamu tau dek, seharusnya di sini  mas yang takut kehilangan kamu,karena mas takut jika suatu saat nanti kamu pergi jauh dari mas.jika boleh jujur dari awal sebenarnya mas sudah melantunkan satu nama di dalam do'a sepertiga malam mas"ucap ustadz Fahzan

Qila mendongakkan kepalanya ingin mendengar nama wanita yang di sebut namanya di sepertiga malam sang suami

"S-siapa mas"tanya Qila sesegukan

"Kamu,kamu orang nya Aqila Syafana Almayra, sebelum kamu menjadi istri sah saya, saya sudah berjanji di hadapan Allah dan juga mamah papah mu serta keluarga mu bahwa kamu adalah istri pertama dan terakhir buat saya"jawab ustadz Fahzan lembut namun terkesan tegas

"Hiks hiks hiks hiks........"

Pecah sudah tangisan qila, Qila langsung memeluk ustadz Fahzan. pertanyaan yang ada di dalam otaknya sudah terjawab dengan detail, Ia tidak sepantasnya meragukan perasaan ustadz Fahzan.

Di saat mereka sedang berpelukan Qila merasakan mual. Di saat itu juga ia langsung melepaskan pelukannya dan berlari ke kamar mandi hotel, memuntahkan isi yang ingin ia keluarkan.tapi anehnya hanya cairan bening saja yang keluar selebihnya tidak ada lagi.sedangkan di balik pintu kamar mandi terdapat ustadz Fahzan yang menunggu sang istri keluar dengan perasaan khawatir karena Qila tiba-tiba merasakan mual.

"Sayang apakah kamu baik-baik saja"tanya ustadz Fahzan sambil mengetuk pintu

Tak berselang lama keluarlah Qila dengan wajah pucat nya. Ustadz Fahzan yang melihat istrinya pucat Pasih pun merasakan kekhawatiran yang luar biasa.

"Sayang sebaiknya kita kerumah sakit ya, mas takut kamu kenapa-napa"ucap ustadz Fahzan khawatir dan dibalas gelengan kepala oleh Qila

"Gak mas, Qila gak mau palingan ini cuma masuk angin nanti juga sembuh"jawab qila lemas

"Tap-----

Belum ustadz Fahzan melanjutkan ucapannya Qila sudah pingsan terlebih dahulu.

Setelah beberapa menit akhirnya Qila sadar dari pingsannya.

FahqilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang