bagian 21

773 26 0
                                    

Malam harinya.................

Di sebuah meja makan terdapat keluarga besar, antara lain keluarga Alexander, Al-Faridzi, Villas-Boas,dan Armada.mereka semua sedang makan malam bersama dengan khidmat.setelah mereka semua menyelesaikan makanannya, sekarang mereka ada di ruang keluarga, berkumpul  menghabiskan waktu kebersamaan.

Di tengah-tengah candaan mereka,,...... ustadz Fahzan bersuara.

"Emm....... umi,Abi,pah,mah ada yang mau Fahzan sama Qila  omongin ke kalian, tidak hanya ke mamah,papah, Abi,umi tapi ke semua yang ada di sini"ucap ustadz Fahzan.

Lalu ustadz Fahzan mengambil tangan Qila untuk di genggam.dengan perasaan senang ustadz Fahzan berkata.

"Qila sekarang sedang mengandung anak pertama kami"ucap ustadz Fahzan.

Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut mendengar ucapan ustadz Fahzan tapi tidak dengan kedua sahabat qila,mereka berdua hanya tersenyum dan terlihat santai mendengar kabar baik itu. melihat keluarga besar ini bahagia mendengar kabar baik dari Qila dan ustadz Fahzan.

"K-kamu b-beneran h-hamil nak"ucap mamah Jihan dan Qila hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan sang mamah.

Mamah Jihan senang mendengar kabar baik dari sang menantu dan anak.akhirnya mereka sebentar lagi  menggendong cucu dari anak semata wayangnya ini.

"Akhirnya bisa  menggendong cucu pertama dari putri dan menantu ku, hahahaha"ucap papah Rey.

"Oh ayo lah Rey cucu kita saja masih belum lahir, hahahaha"ucap Abi zaid.

"Benar apa yang di katakan Zaid, cucu kita saja belum lahir,kamu ini pah"ucap mamah Jihan.

"Hahahaha,Rey bersabarlah kau harus menunggu sampai cucu mu lahir"canda  papi Dion.

Semua orang yang ada di sana tertawa mendengar ejekan papi dion.siapa lagi yang bisa mengejek papah Rey selain papi Dion.

"Heh!! Lu juga suatu saat nanti bakal kaya gue,liat aja"sarkas papa Rey.

Papi Dion yang sedang tertawa tiba-tiba tersedak air liur nya sendiri.

"Lu ya kalo ngomong sekate-kate"ucap papi Dion.

Sedangkan ayah Andre hanya menyaksikan pemandangan yang ada di depannya dengan wajah datar.melihat kedua sahabat berkelahi bak anak kecil, hanya menggelengkan kepala tidak habis pikir.

"Sudah bau tanah saja masih seperti anak kecil"batin ayah Andre.

Qila yang melihat ayah Andre diam dengan wajah datarnya pun bersuara.

"Ayah,ayah kenapa dari tadi diam, apakah ayah tidak senang dengan kehamilan qila"tanya Qila hati-hati.

Semua mata langsung tertuju ke arah Qila dan ayah Andre.

"Eemh.....oh tidak tentu saja ayah senang mendengar putri ayah hamil, semoga lancar hingga persalinan ya sayang"balas ayah Andre menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Qila tersenyum mendengar jawaban yang diberikan oleh ayah Andre begitu pun dengan semua yang ada di sana.lalu semuanya kembali kepada aktivitas nya masing-masing.

Lalu tiba-tiba Qila teringat sesuatu,,,,

"Oh ya far kapan kamu mau nikahin quin??"tanya Qila dan kembali semua orang langsung memusatkan perhatian mereka kepada mereka berdua,termasuk sang suami ustadz Fahzan.

"Insya Allah segera mbak, do'a in aja"balas Gus Farhan.

"Itu mah pasti, iya gak Quin"goda Qila.

"Ihh apaan sih Qil"ucap Quin menahan malu.

FahqilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang