"Bang bantuin ngerjain tugas dong."
"Nggak mau! Gue mau main, kerjain sendiri sana."
"Hiss dasar punya abang kok engga berguna banget sih." Rido menggerutu sembari membawa buku ditangannya.
Seorang pelajar SMA di tingkat kelas 11 menjadi satu hal yang Rido syukuri sebenarnya. Mendapat banyak teman, bisa bersenang- senang di sekolah, namun tidak dengan tugas yang banyak. Biasanya Rido akan mengerjakan sendiri tugasnya. Tapi kali ini, karena benar- benar tidak bisa makanya Rido bertanya ke abangnya. Siapa tahu bisa kan? Eh ternyata selalu jawaban sama keluar dari mulut kakak keduanya itu.
Rido berjalan ke bawah. Melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7 malam. Lalu menengok ke arah pintu yang terbuka, menampilkan kakak pertamanya dengan wajah lesunya. Rido tahu kakaknya pasti capek.
"Eh udah pulang Kak."
"Iya."
"Buset dah singkat banget Kak Argi jawabnya. Kak, kakak mau ...
"Bentar dulu Do, kakak mau ke kamar ya, istirahat."
"Oh oke Kak."
Padahal niat hati ingin menawarkan siapa tahu ingin minum apa kan. Tetapi Kak Argi sudah menolaknya.
Rido berjalan ke arah ruang tamu. Duduk di sofa yang menghadap langsung dengan TV 43 inch. Menatap ke depan dan membayangkan hal- hal di masa lalu uang sudah terjadi. Lalu berpikir tentang bagaimana masa depannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHASIKA
Genç Kurgu"Tempatmu pulang adalah tempat dimana ada orang yang merindukanmu" Entah mengapa, Rido selalu mengingat kata- kata itu. Kata yang didengarnya dari film kartun kesukaannya. Katanya tempat untuk pulang adalah tempat dimana ada orang yang rindu ya? Na...