20

651 35 0
                                    






Tak terasa sudah 6 bulan saja perceraian kedua orang tuanya. Semuanya masih sama saja. Rido menjalani kehidupannya dengan biasa saja. Karena memang belum ada yang berubah dari bulan- bulan sebelumnya.

Ini malam minggu. Rido sedang berada di apotek terdekat dari rumahnya. Tadi tiba- tiba saja Reva demam. Ayah dan Abangnya masih belum pulang. Hanya ada dia dan Bunda Saras. Jadi, ketika disuruh untuk membeli obat penurunan demam oleh Bunda Saras, Rido langsung saja pergi. Melihat tadi raut muka Bunda Saras juga panik, Rido jadi ikutan panik sendiri. Walaupun ia iri pada Reva, namun Rido sudah terlanjur sayang kepada Reva. Beberapa bulan ini dia juga semakin dekat dengan anak perempuan itu. Mereka kadang bermain bersama, tentu saja ketika Reva tidak sedang bersama Kak Argi.

Setelah membeli obat, Rido berjalan pulang. Saking paniknya dia berlari untuk membeli obat. Tidak kepikiran untk menggunakan motor. Juga dia hanya mengenakan kaus pendek dan celana selutut.

Hawa dingin menyeruak masuk ke dalam kulit Rido. Dia memang suka dingin, tetapi tubunya tidak kuat dingin. Harusnya tadi dia memakai jaket dulu.








Rido sampai di depan kamar Reva. Dia melihat ayah dan juga Kak Argi sudah pulang.

"Ini Bun, obatnya."

Bunda Saras merimanya dan tidak lupa berterima kasih kepada Rido.

Setelah meminumkan obat kepada Reva, Bunda Saras keluar kamar. Dia pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Membiarkan anak dan suaminya untuk menjaga Reva.

Melihat Bunda Saras keluar, Rido akan melangkahkan kakinya keluar sebelum suara sang ayah menginterupsi.

"Tolong jaga Reva jika kami sedang tidak ada di rumah. Jangan sampai dia terluka."

"Iya, Yah," setelah menjawab nya Rido melangkahkan kakinya keluar menuju kamarnya. Tangannya dingin karena terkena angin malam yang terasa sangat dingin. Apalagi tadi sore baru saja hujan.

Setelah memastikan tugas sekolahnya sudah dikerjakan, Rido merebahkan dirinya di atas kasur. Dia jadi memikirkan perkataan ayahnya tadi. Mereka-Ayah dan Kak Argi memang sangat menyayangi Reva. Ah perasaan iri ini muncul lagi.

Daripada memikirkan perkataan ayahnya, Rido mengambil HP- nya. Ah iya dia ingat sudah lama tidak menghubungi Bryan. Lagian kalo di chat balasnya lama. Ketemu pun di sekolah cuma menanyakan kabar. Abangnya itu terasa semakin jauh saja.



***

Hari ini hari Minggu, rencananya dia akan ke rumah Abangnya tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Dia akan memberi kejutan kepada Abangnya yang satu itu. Salahkan saja dihubungi sangat sulit. Lagipun, dia juga ingin melihat wajah ibunya.

Jam 10 siang Rido bersiap untuk pergi. Dia mengenakan celana jeans hitam dan hoodie berwarna baby blue. Jika dilihat sangat cocok untuk wajah Rido yang memiliki kulit putih, hidung mancung, dan jangan lupakan mata bulatnya. Tidak lupa dia juga memakai alat bantu dengarnya.

Rido menaiki motor matic nya ke rumah ibunya. Memakan waktu kurang lebih setengah jam, Rido akhirnya sampai juga di rumah Ibunya. Tidak terasa sudah lama sekali Rido main ke rumah ibunya dikarenakan dia juga terlalu canggung untuk tiba- tiba datang tanpa diundang. Tapi untuk kali ini, Rido benar- benar sangat rindu dengan Ibunya. Oleh karena itu, dia nekat untuk datang dan berniat memberi kejutan kepada abangnya.

Pintu gerbang tertutup.

Rido bertanya kepada satpam yang berjaga di rumah itu, dia Pak Slamet-satpam rumah ibunya.

"Pak, tolong buka saya mau ketemu Ibu pak."

"Aduh sebelumnya maaf Den, emangnya Bu Risa belum beritahu kalo mereka pindah rumah ya?"

Rido terdiam. Pindah rumah?

"Sejak kapan pak?"

"3 bulan lalu Den."

Rido dibuat kaget lagi dengan pengakuan Pak Slamet. Apalagi mendengar semua cerita dari Pak Slamet. Tentang rumah ini yang sudah dijual, akan tetapi Pak Slamet tetap kerja disini dengan majikan barunya. Dan juga tentang ibunya yang menikah lagi? Rido benar- benar terkejut dengan fakta itu. Mengapa tidak ada yang memberitahunya?

Mengapa Bryan tidak memberitahunya?

Apakah Ayah dan Kak Argi tahu?

Jika mereka semua tahu, bukankah berarti hanya dia yang tidak tahu apa- apa kan?

Sebenarnya Rido ini siapa?











Jangan lupa vote dan komen

SAHASIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang