[N-32] Rasa sayang dan rasa sakit

463 62 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Selesai dengan soal ujian terakhir, Nillo menanti Nara di taman belakang sekolah,
tempat biasa mereka duduk saat jam istirahat.

Seminggu yang lalu, Nillo sudah mengikuti tes online ujian untuk masuk Universitas. Hasilnya akan keluar tiga hari lagi, tapi hingga akhir ini Nillo belum berbicara dengan Nara.

Mata yang terhalang kacamata bulat itu memandang sekelilingnya. Entah mengapa hatinya tiba-tiba sedih.

Sekolah ini adalah tempat pertama yang mempertemukan nya dengan Nara. Tempat yang menjadi saksi cinta keduanya yang sederhana namun amat rumit untuk bersama.

"Udah lama nunggu aku?" Suara gadis yang di tunggu-tunggu Nillo terdengar.

Nillo tersenyum, "belum kok.  Ayo, duduk dulu disini Nara." Nillo menepuk tempat kosong disebelahnya.

Nara pun duduk, dan meletakan tas ranselnya di paha.

Diakhir detik-detik kelulusan, Nillo baru berhasil merubah seragam Nara. Kini gadis itu jauh beda dengan Nara yang dulu. Roknya tidak ketat lagi, bajunya rapih, rambutnya terikat, dan bibirnya tidak merah merona lagi. Hanya memakai pelembab agar tidak kering.

"Nill, gak terasa, ya." Ucap Nara dengan senyum lirih.

Nillo mengangguk. "Nillo ketemu Nara di SMA cendana ini. Benar kata lagu bapak Chrisye ya, Nar. Kisah kasih disekolah, tak kan terlupa. Masa-masa paling indah, masa-masa di sekolah."  Tawa kecil cowok manis itu terdengar.

"Telinga dan kepala Nillo masih merekam jelas gimana suara gadis cantik dengan bibir merah itu berteriak manggil nama Nillo setiap hari tanpa absen, padahal kalau diperiksa buku absen kelas, kehadirannya banyak yang kosong. Lebih rajin ngikutin Nillo daripada belajar." Beberapa putaran memori melintas di kepala keduanya.

"Kalau gak sama Nara, Nillo rasa masa abu-abu Nillo gak akan seindah ini karena Nillo pemalu, susah mendapat teman bicara."

"Niat Nillo hanya ingin mendapat teman yang banyak, tapi ternyata semesta bekerja di luar kendali. Akhirnya, Nillo dapat pacar cantik juga di SMA Cendana."

Nara tak bisa untuk tidak tersenyum, "Aku pikir karena aku jelek, dulu kamu gak mau sama aku. Kan, definisi cantik menurut kamu itu terlalu indah, dan aku cuma gadis pecicilan yang banyak tingkah."

"Naraaa, sejak awal, cantik menurut aku itu ya, kamu."

Nara menampol Nillo, "Tuhkan, lo dah jadi bucin nya gue dari dulu. Tapi tetap aja nolak."

Nillo tertawa saja karena semua yang dikatakan Nara benar adanya.

"Nill, setelah ini mau lanjut ke perguruan tinggi mana?" Tanya Nara tiba-tiba.

Yang ditanya terdiam sejenak karena bingung harus menjawab apa. Kepalanya menunduk berpikir.

"Nill?"

NILLO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang