[N-30] Rintik gerimis

520 73 34
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ujian sudah di depan mata, seleksi beasiswa sekolah musiknya di Praha juga sudah dekat, Nillo menghabiskan waktunya untuk belajar, belajar, dan latihan.

Tapi... Tak membuat dia melupakan Nara yang menjadi salah satu prioritasnya. Kini, malah kelihatan Nara yang sangat sibuk sehingga mereka hanya bisa bertemu di sekolah saja. Sangat jarang menghabiskan waktu bersama seperti dulu.

Sebenarnya, Nillo ingin memberi tahu Nara tentang rencananya yang ingin mengambil kuliah di Praha, Ibu kota Republik Ceko. Tapi dia sedikit ragu karena belum tentu dia akan lulus beasiswa.

Kini cowok manis yang sering sekali mengkoleksi berbagai jenis sweater warna-warni itu berada di Apartemen nya sejak seminggu yang lalu.

Nillo memilih untuk tinggal sendiri sementara waktu, sekalian latihan alat musik dengan suasana tenang dan sepi.

Tangannya menggesek bow ke senar biola melantunkan nada lembut, sedikit menyayat hati. Nillo memejamkan matanya dan tangannya yang sudah lihai tampak cekatan memainkan alat musik itu.

Minggu depan ujian akhir sekolah akan berlangsung, dan seminggu kemudian Nillo akan mengikuti tes seleksi penerimaan beasiswa.

Kepala Nillo sudah merancang berbagai hal yang akan ia lakukan jika berhasil lulus mendapatkan beasiswa itu, dan nama Nara masuk kedalam rencana itu.

Kekasihnya semakin diam saja. Nillo merasakan keceriaan Nara memudar beberapa waktu ini. Tapi jika di tanya, Nara selalu bungkam. Nillo bingung mengetahui segalanya dari mana lagi.

Nara berhasil membuat Nillo kacau dengan segala pikirannya.

Jam di dinding sudah menunjukan pukul 11 malam, Nillo harus segera istirahat agar tidak terlambat esok pagi.

Kakinya berjalan menuju kamarnya. Di letakkan nya jam tangan dan ponselnya di meja nakas, sementara Nillo pergi ke kamar mandi.

Begitu kembali dengan wajah segar selesai cuci muka, ponsel Nillo terdengar berbunyi. Melihat nama Nara yang tertera di layar itu, Nillo langsung mengangkatnya.

"Nillo..."

Di depan halaman luas gedung bertingkat apartemen Nillo, berdiri seorang gadis dengan penampilan kacau di bawa rintik gerimis.

Banyak luka di tubuhnya, termasuk bibirnya yang terlihat sobek.

"Nara, kamu kenapa!?" Tembak Nillo langsung. Suara lirih Nara menandakan keadaan yang buruk.

"A--aku di depan ge--edung apartemen kamu. Tolong aku..."  Jawab Nara dengan suara tertatih-tatih.

"Sabar, sayang. Nillo turun sekarang."

Nillo buru-buru mengambil payung di balik pintu kamarnya, membawa jaket, dan tetap membawa hapenya yang masih menyambungkan panggilan dengan Nara.

NILLO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang