[N-31] Lukamu, lukaku

386 55 9
                                    

Haii, yang kangen cepatan baca🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii, yang kangen cepatan baca🥰

•••
Pukul dua pagi, di rumah sakit milik
keluarganya, Nillo duduk diam memperhatikan wajah damai Nara yang sedang tertidur pulas.

Kata dokter yang mengobati Nara, luka-luka yang ada di tubuh gadis ini adalah luka dari hasil penyerangan. Nillo bingung siapa yang melakukannya, karena tadi saat ia pikir ayah dan ibu Nara, gadis itu mengatakan tidak.

Nillo sangat khawatir dan takut jika Nara sedang berada di bawah ancaman orang jahat. Ditambah melihat keterdiaman gadis itu, Nillo semakin takut saja.

Nillo tidak bisa memaksa Nara jujur. Nillo tidak bisa memarahi Nara. Tapi, Nillo juga sangat tidak bisa melihat Nara kembali luka.

Gadis itu cerewetnya kadang membuat Nillo kesal, namun diamnya jauh membuat Nillo takut akan banyak hal.

Apa memang Nillo yang dirasa Nara tidak memiliki kekuatan banyak, sehingga Nara enggan bercerita karena ujungnya juga percuma. Padahal, jika Nara mau bercerita, Nillo pasti akan melakukan apapun untuk gadis itu.

"Maafin Nillo yaa..." Lirih Nillo sembari mengusap punggung tangan Nara yang bebas infus.

"Naraa... Nillo sayang banget sama kamu
Tapi semakin kesini, Nillo semakin sadar kalau Nillo ini terlalu lemah untuk kamu yang butuh sosok pelindung hebat."

Lelah, Nillo tertidur dengan posisi duduk, berbantal kasur tempat Nara berbaring.

Pukul enam pagi, Nara terbangun seraya mengerjapkan mata pelan-pelan. Senyumnya langsung hadir ketika pemandangan yang pertamakali ia lihat, adalah tangan Nillo yang menggenggam tangannya seraya memejamkan mata.

"Maaf, udah ngerepotin lagi." Gumam Nara pelan.

"Siapa yang ngerepotin?"

Nara terkejut, ternyata Nillo sudah bangun, dan sekarang cowok itu tengah menatapnya dengan pandangan bertanya.

"Siapa Nara?" Tanya cowok itu lagi.

Nara hanya diam, dan Nillo menghela nafas.

"Kamu gak akan ngerepotin aku meskipun kamu nyuruh aku nguras air laut pake gayung lope, Nara. Ingat itu!" Ujar Nillo seraya bangkit dari duduknya. Aduh... Pinggang Nillo jadi sakit semua karena tidur dengan posisi duduk.

Selera humor Nara yang dasarnya rendah membuat gadis itu langsung tertawa. "Apa sih gombal banget. Segala bawa gayung lope."

"Hari ini gak ada kegiatan? Biasa kamu sibuk loh sama kertas-kertas yang bikin pusing itu." Ucap Nara karena melihat Nillo malah berberes merapikan beberapa buah dan baju yang ia beli secara online untuk kebutuhan Nara disini.

"Aku kosongin semua kegiatan untuk jaga kamu sampai sembuh. Aku sadar, karena aku terlalu sibuk, aku sampai gak tahu pacar aku kenapa hingga terluka separah tadi malam."

NILLO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang