15

6K 658 12
                                    


Warn!!! 🔞🔞🔞 (tipis tipis)
Jadilah pembaca yang bijak 🙏🏻



.




.




"Bagaimana?"

"Tidak bisa. Mereka tidak mengizinkan."

"Yang benar saja Hyunjin!"

"Kau pikir Klan Oshima semudah itu memberi persetujuan? Mereka masih Klan bangsawan. Mereka masih memiliki ikatan darah dengan Jaemin."

"Lalu? Bagaimana dengan pernikahannya?"

"Jaemin harus berbicara sendiri pada Bibi-nya."

"Menyebalkan sekali."

"Besok aku akan kembali. Aku sudah berusaha membantu Mark. Tetapi memang tidak semudah itu menyatukan dua Klan besar dari dua Negara-"




'Tut-'





Seungmin menutup panggilan dari Hyunjin. Kabar ini harus segera ia berikan pada Ayah atau Ibunya.
Benar.
Apa yang di takutkan semua orang benar terjadi.
Tidak semudah itu memberikan kekuasan pada seorang yang tidak kau ketahui meskipun seseorang itu adalah pasangan dari pemimpin mereka. Mereka tidak semudah itu mempercayai orang luar, terlebih hubungan Jaemin dan Jeno terjadi karena sebuah ketidaksengajaan.

"Kalian yang ingin menikah. Mengapa aku harus juga menanggung sulitnya?"

Seungmin menggerutu namun tetap beranjak dari ruangannya lalu bergabung bersama Renjun yang sedang menyiapkan minuman.

-



-


Jaemin duduk terdiam dalam heningnya malam. Detik jarum jam yang terdengar jelas tidak sedikitpun mengganggu dirinya. Informasi yang baru saja di sampaikan Seungmin membuat isi otak Jaemin terkuras.

Jaemin sudah menduga, rencana ini tidak akan berjalan dengan mudah. Tetapi Jaemin tetap melakukannya karena Jaemin meyakini jika ia bisa bersatu dengan sang takdir, Lee Jeno.

Sekarang apa?

Adik Ipar dari Ayahnya tidak menerima pernikahannya dengan Jeno. Lalu bagaimana Jaemin bisa meraih apa yang sudah menjadi hak nya?

Tahta itu adalah milik Ayahnya. Jaemin tidak akan merelakannya jika orang-orang tamak itu berniat merebutnya.

"Seungmin, aku akan kembali dengan atau tanpa Jeno sekalipun."

"Sedang apa?" Jaemin tersentak. Jeno datang dengan piyama satin polos berwarba hitam miliknya. Jaemin untuk beberapa detik terpesona.

"Jeno...."

Jeno tersenyum tipis, ia suka sekali ketika Jaemin memanggilnya dengan suara rendah miliknya. Terdengar begitu sexy hingga membuat Jeno menanyakan apakah dia benar-benar telah mencintai Jeamin atau ia hanya terbawa perasaan karena mereka telah terikat.
Jeno masih tidak bisa mempercayai jika ia mampu melihat Jaemin hingga pada batas tak ada jarak di antara keduanya.
Perasaan benci itu entah pergi kemana.

Insting Alpha pada tubuhnya selalu memaksa Jeno untuk bertukar pikiran. Berusaha untuk mengendalikannya setiap kali Jaemin berada di sekitarnya.

Sejauh apa yang ia rasakan, sang Alpha pada tubuhnya selalu menginginkan Jaemin.

"Kau mendengarkanku atau tidak?"

Suara protes Jaemin mengembalikan Jeno pada kenyataan. Jaemin tetaplah Jaemin. Omega itu tidak akan pernah berubah meskipun mereka telah memutus tali permusuhan.

Forced Mate [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang