Forced Mate [Nomin]

18

-

-

Sergapan Jaemin pada tubuhnya sukses membuat Renjun terkejut sekaligus merasa bersalah. Renjun tidak tahu mengapa ia begitu berarti untuk seorang Na Jaemin. Ia hanyalah orang asing, mereka tidak memiliki ikatan darah namun mengapa perasaan mereka perlahan saling terikat. Renjun tidak tahu bagaimana cara ia membalas segala kebaikan yang telah Jaemin lakukan untuknya, Renjun berjanji ia akan berada di sisi Jaemin meskipun harus mempertaruhkan nyawanya.

“Aku sudah mendengar semuanya. Melihat kau dan Haechan baik-baik saja sudah cukup.”

Renjun menunduk. Jemarinya mengusap pelan telapak tangan Jaemin.

“Maaf membuatmu khawatir. Sepertinya aku gagal melindungi Haechan.”

Jaemin menggelengkan kepala. Ia membalik tubuh Renjun menghadap padanya.

“Semua di luar kendali kita. Beruntung Mark di sana dan kalian selamat.”

“Tapi Mark—“

Jaemin menggelengkan kepala tanda tidak setuju jika Renjun menyalahkan dirinya karena membuat Mark terluka. “Apa yang telah terjadi bukan kesalahanmu. Mark memutuskan sendiri untuk menyelamatkan kalian. Dia akan cepat pulih karena dia seorang Alpha.”

Renjun menganggukan kepala. Ia hanya merasa bersalah telah membuat Mark mengorbankan tubuhnya untuk melindunginya. Keputusan mereka untuk kembali memang sebuah kesalahan. Mungkin ia akan mempertimbangkan saran Jaemin untuk mengikuti Seungmin.

-

-

“Peluru itu beracun—“

“Apa?”

“Ya.”

Jaehyun mengusap wajahnya. Ia pikir Mark tidak akan selama ini berada dalam perawatan. Ia bahkan tidak begitu menanggapi kabar jika Mark tertembak, ia pikir hal itu akan sering terjadi karena Mark seorang pemimpin. Mark bukanlah seorang Alpha biasa, regenerasi tubuhnya tiga kali lebih cepat dari Alpha lain, kedua putranya bukan sembarang Alpha yang bisa dengan mudah terluka parah. Apa yang terjadi pada Mark di luar kendalinya.

“Maaf Jaehyun. Aku harus menetralisir racun itu terlebih dahulu agar tubuhnya kembali seperti semula dan itu membutuhkan waktu.”