04

16.3K 2.1K 101
                                    

-

-

"Dimana?"

"Di suatu tempat."

"Lebih jelas Jeno!"

Jeno menghela nafas. Menggenggam erat benda persegi di tangannya.

"Mark, Jangan beri tahu Ayah."

"Bisa ku pertimbangkan. Sekarang katakan dimana posisimu?"

"Rumah tengah hutan bagian barat."

"Kau Rut?"

"Tidak-" Jeno berpikir, apakah ia perlu mengatakan jika ia membawa seorang Omega bersamanya?

"--hanya ingin sendiri."

Terdengar tarikan nafas di seberang sana. Jeno meyakini bila Mark tidak mempercayai perkataannya.

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik. Jika terjadi sesuatu hubungi aku. Kau dengar?"

"Baik Hyung, jangan khawatir."

"Ewh... terdengar aneh. Tapi aku menyukainya. Aku tutup."

Pip


Jeno menatap kosong layar handphone nya yang menghitam.

Ia tidak siap mengatakan pada seluruh keluarganya apabila ia telah memiliki Mate.
Jeno tidak menginginkan Mate seorang Omega. Sungguh Jeno tidak menginginkannya.


-


“—Jenoo please!”

Jeno melepas pheromone miliknya. Rengekkan Jaemin sungguh sangat mengganggu waktu tidurnya. Ia tidak ingin mating dengan Omega ini dan Jeno mencari cara bagaimana meredakan Heat selain dengan melakukan mating.

“Berhenti merengek, ck... kau benar-benar menyusahkan Na.”

Jeno menambah jarinya, menggerakkannya dengan kacau membuat Jaemin tak berhenti mendesahkan namanya.

Jeno masih sadar nyaris gila namun ia masih waras untuk tidak menyerang Omega ini dan membuat kesalahan yang lain.

Slick Jaemin semakin banyak, pheromone Omega yang sangat membuatnya tergiur untuk mencicipinya, benar sangat membuat Jeno ingin menghabisinya.

Jaemin melenguh tertahan ketika puncaknya telah tiba. Pheromone miliknya perlahan memudar dan Jeno merasa pertahanannya akan hancur saat menyadari bagaimana kondisi Jaemin.

Jaemin yang mengenakan kaos kebesaran miliknya itu kini terlihat mengatur nafas, tubuhnya basah karena keringat dengan bagian bawah yang tak mengenakan apapun.

Jaemin tertelungkup dengan wajah yang tersembunyi di balik bantal, kedua kakinya yang terbuka lebar juga bagian bawahnya yang penuh dengan bekas cairan sisa Heat-nya.

Tidak, ini tidak benar.

Jeno menjauhkan jemarinya yang masih berada di dalam bagian sensitif Jaemin membuat Omega itu sedikit terkejut karena ulahnya tetapi Jaemin bisa mengendalikan suara desah miliknya hingga sang Alpha meninggalkannya sendirian.

Jaemin mengatur nafas, sekarang semua tidak akan sama. Ia telah memiliki Mate dan Jaemin akan kesulitan melewati Heat-nya tanpa seorang Alpha di sisinya.

-

 

-

Beberapa hari berlalu, Jaemin kembali ke tempat tinggalnya tentu dengan bantuan Jeno.

Forced Mate [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang