17

4.6K 496 8
                                    


-




-




Haechan tersudut, jemarinya mencoba menggapai apa saja yang mampu di raih. Tubuhnya merespon segala sentuhan yang tercipta di sekujur tubuhnya. Usapan, cengkeraman, bahkan tamparan yang di terima di bagian bokongnya menjadi hal yang paling menakjubkan bagi Haechan.  

 

Haechan tidak peduli siapa dan apa yang tengah orang-orang ini lakukan padanya. Baginya menuntaskan hasrat tubuhnya jauh lebih penting, ia menginginkan lebih dari sentuhan.

Pikirannya kosong, instingnya mengambil alih. Meskipun sisinya yang lain meraung menginginkan ini di hentikan, Haechan tetap tidak mampu mengendalikannya.

 

Kenikmatan yang terasa salah baginya.

 

Haechan terjebak dan tak mampu menemukan jalan keluar.

 

“Akh... “

 

Haechan menahan nafas, pekikan yang keluar dari celah bibirnya seketika membuat Haechan membuka mata, ia terkejut ketika sesuatu mencoba memasuki bagian bawahnya, Haechan bisa merasakan ada banyak jemari yang bergerilya pada tubuhnya. Jemari yang mengusap lengan, bahu, kaki, pinggang, hingga pada bagian paha dalamnya.

 

Kedua manik hazelnya menatap sayu. Hidungnya mengerut setelah menghirup rakus pheromone para Alpha yang kini tengah menjamah tubuhnya. Bulir keringat menetes deras bahkan air liurnya mengalir diantara celah bibir. Tubuhnya semakin lemas karena sentuhan.

 

Haechan menarik lututnya, jemari kakinya menekuk melampiaskan rasa frustasi atas kenikmatan bertubi-tubi yang ia terima, sentuhan ini terasa begitu asing baginya, namun Haechan tidak mampu mengendalikan insting Omega dalam tubuhnya. Haechan kalah dan ia tak mampu untuk melawan.

 

“Sial.”

 

Ini adalah kali ke dua Haechan mengalami Heat. Ia tidak tahu bagaimana harus menghadapi sisi dirinya yang lain. Omega dalam dirinya seolah kelaparan. Kelaparan akan sentuhan para Alpha.

 

Haechan adalah salah satu Omega yang mengalami latebloomer, posisi di mana harusnya Haechan mendapatkan Heat pertamanya di usia tujuh belas tahun namun harus mendapatkannya di usia dua puluh dua tahun. Keterlambatan menjadi Omega dewasa mungkin menjadi pengaruh mengapa Haechan tidak mampu mengendalikan insting Omega dalam dirinya.

“Sial, Omega ini memiliki Pheromone yang unik. Aku tidak bisa menahan diriku sendiri!”

Haechan menggigit bibirnya. Ia mendesah nyaring ketika berhasil mencapai pelepasan pertamanya.

 

“Kau benar! Aku bisa gila! Silk nya tidak berhenti mengalir dari tubuhnya. Lihat!”

“Kau menjilatnya? Bagaimana rasanya?”

Forced Mate [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang