uno : dream

4.1K 404 29
                                    

Dari arah timur sang mentari terlihat mulai menampakan dirinya. Membuat cahayanya perlahan menerangi muka bumi yang sebelumnya diisi oleh gelap malam.

Di dalam sebuah mobil berwarna hitam yang memiliki ukuran cukup besar, yang dapat menampung hingga sembilan orang di dalamnya. Terdapat seorang pemuda yang tidak lain adalah Renjun yang tengah terlelap di kursi paling belakang.  Di sampingnya terdapat Jaemin dan Jisung yang menghimpit tubuh mungilnya.

"Aku baru tau keluarga Huang memiliki kerabat di Xi'An" celutuk Chenle yang duduk di kursi kedua dari belakang. Disebelahnya terdapat Yangyang yang terlihat acuh tidak acuh dengan pertanyaan Chenle.

"Aku juga baru tau ternyata Renjun masih memiliki kerabat disini" Winwin yang duduk di kursi sebelah pengemudi pun ikut membuka suaranya.

"Itu karena aku bukan kerabatnya. Bisa dibilang keluarga kami ini berhutang budi pada keluarga Huang, maka dari itu saat mengetahui si bungsu Huang akan ke Xi'An, mama dan babaku langsung menyuruhku untuk menjemput Renjun dan kalian" jelas Junhui, putra tunggal dari tuan dan nyonya Wen. Dimana ayah Renjun dulu pernah membantu keluarga Wen, membuat keluarga tersebut berhutang budi pada keluarga Huang.

"Jadi...apa yang membawa kalian ke Xi'An?" Tanya Junhui yang masih sibuk menyetir di bangku pengemudi.

"Kami harus menemui seseorang yang tinggal di dalam mansion mewah bergaya oriental yang terletak di tengah kota Xi'An" jelas Jaemin dari kursi belakangnya dengan suara cukup keras, namun tidak mengganggu Renjun yang masih terlelap.

Junhui yang mendengar ucapan Jaemin pun mengerutkan keningnya bingung. Sedangkan penumpang lainnya hanya menghela nafas mereka dan menggelengkan kepala mereka. Sedari kemarin malam, Jaemin hanya menjawab pertanyaan mereka seperti itu. Saat ditanya mengenai siapa nama demon keturunan dari Ananke, Jaemin sama sekali tidak tau akan hal tersebut. Yang ia tau adalah demon tersebut tinggal di dalam sebuah mansion mewah bergaya oriental yang terletak di tengah kota Xi'An.

"Mansion oriental...ah! Maksudmu keluarga Xiao?" Tanya Junhui yang seketika membuat semua mata di dalam mobil tersebut kecuali Renjun membulat.

"Kau tau orang itu?!" Tanya Winwin tiba-tiba yang diangguki oleh Junhui.

"Siapa yang tidak tau soal keluarga Xiao? Satu-satunya keluarga yang memiliki mansion mewah bergaya oriental di Xi'An. Tanah di Xi'An setengahnya adalah milik keluarga Xiao. Keluarga Xiao adalah keluarga paling kaya dan berpengaruh disini" jelas Junhui yang membuat semua orang di dalam mobil hanya diam.

"Dia sangat kaya" gumam Chenle sembari membayangkan kekayaan yang sekiranya dimiliki oleh keluarga Xiao.



Bunyi suara air yang menetes menggema, mengisi kesunyian yang menghiasi kegelapan yang mengelilingi seorang pemuda berwajah manis yang masih setia menutup kedua netranya.

Pada tetesan ketiga, Renjun perlahan membuka kedua netra serupa rubah miliknya. Seketika ia mengerutkan keningnya saat mendapati keadaan sekitarnya yang gelap. Seingatnya ia berada di dalam mobil milik Junhui beberapa saat lalu.

Renjun yang semula tengah terbaring pun segera beranjak dan mengedarkan pandangannya ke segala arah. Hingga matanya terkunci pada setitik cahaya ungu yang berada tepat di samping kirinya.

Dengan sedikit ragu, Renjun mulai melangkahkan kakinya ke arah cahaya yang semula berukuran sangat kecil menyerupai sebuah titik, perlahan cahaya tersebut semakin membesar dan semakin terang. Membuat Renjun sedikit menyipitkan kedua netranya.

Hembusan angin tiba-tiba muncul dari arah cahaya tersebut. Membuat helaian surai hitam milik Renjun sedikit berantakan akibat hembusan angin tersebut. Hingga tiga langkah terakhirnya, ia menghentikan kedua kakinya saat matanya mendapati sosok familiar yang tengah berlutut cukup jauh dari tempatnya berdiri.

Monarch : Last Partie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang