trece : Time Bomb

1.5K 263 23
                                    

Renjun menatap tajam sosok demon di depannya, sedangkan Hendery yang melihatnya pun terkekeh pelan dan memundurkan langkahnya. Bersamaan dengan itu, Renjun segera berlari dengan sangat cepat ke arah Hendery. Ia mengayunkan kunai di tangan kanan dan kirinya secara cepat dan bergantian. Berusaha memojokkan demon bersurai merah muda tersebut.

"Hexnya kembali?" Gumam Jaemin yang dapat di dengar oleh Yuta dan Jisung di sampingnya.

"Hex? Donghyuck hyung dan monarchnya memiliki hex?" Tanya Jisung yang diangguki oleh Jaemin.

"Tapi harusnya hexnya hilang karena kontrak mereka sudah terputus." Jaemin kembali membuka suaranya yang membuat Jisung dan Yuta mengarahkan tatapan mereka pada Renjun yang kini tengah melawan demon keturunan Ananke.

"Aigoo, aku acungi keberanianmu. Tapi sayangnya kau bukan tandinganku." Ujar Hendery yang kemudian menjulurkan tangannya ke arah depan, membuat tiga buah rantai merah muda melesat cepat ke arah Renjun.

Melihat hal itu, Winwin dan Yangyang dengan segera berdiri di depan Renjun dan menahan dua rantai lainnya yang mengarah ke arah Renjun. Sedangkan Renjun yang baru saja menangkis salah satu rantai milik Hendery pun menatap tajam sosok demon di depannya.

"Brengsek Donghyuck, cepat bangun aku harus membantu mereka bajingan." Umpat Jeno sembari menarik pelan rantai emas miliknya.



Jaemin, Jeno, Jisung dan Yuta saat ini hanya bisa diam saat melihat para monarch mati-matian melawan Hendery yang terlihat sangat santai saat menghadapi serangan keempatnya.

Demon bersurai merah muda tersebut bahkan sempat-sempatnya menguap saat menghadapi lima panah emas milik Yangyang yang dialiri arus listrik serta dua kunai milik Renjun.

"Kalian ini nyamuk-nyamuk yang sangat mengganggu ya." Ujar Hendery dengan nada malasnya yang kemudian mengeluarkan delapan buah rantai merah muda miliknya, yang melesat sangat cepat ke arah empat monarch dihadapannya.

Yangyang dan Chenle yang mendapatinya pun segera melompat mundur dan kemudian melesatkan anak panah dan belati miliknya ke arah rantai tersebut, sedangkan Winwin tengah menahan sekuat tenaga rantai di depannya menggunakan belati merah miliknya.

"Renjun!" Panik Yangyang saat mendapati tiga rantai merah muda berukuran cukup besar mengarah ke arah si pemuda Huang yang tengah menahan dua rantai di depannya.

Yangyang dengan cepat mengeluarkan anak panah miliknya lagi dan bersiap membidik Hendery dari kejauhan. Namun niatnya harus terhenti saat mendapati tiga rantai besar tersebut terpental begitu saja diikuti dengan cahaya ungu yang menyelimuti tubuh Renjun.

"Woah? Bagaimana bisa? Bukannya itu sejenis rune pelindung?" Tanya Chenle dengan wajah terkejut dan takjubnya. Sedangkan Yangyang yang mendengarnya pun menatap Renjun dengan tatapan yang sulit diartikan.

 Sedangkan Yangyang yang mendengarnya pun menatap Renjun dengan tatapan yang sulit diartikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Monarch : Last Partie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang