siete : Black Dome

1.3K 240 14
                                    

Suara ledakan, petir dan gemuruh yang cukup kencang saat ini terdengar cukup jelas di area yang berada di luar barrier yang diciptakan oleh Hendery. Namun untungnya area pertarungan sengit mereka berada cukup jauh dari area perkotaan dan sejenisnya.

Hendery yang sedari tadi hanya duduk dan memperhatikan pertarungan antara Khaos dengan tiga chattel dan seorang demon pun mengulas smirknya. Ia akui, para chattel saat ini cukup kuat dan berbeda dengan chattel generasi sebelumnya.

Walaupun mereka sedikit kewalahan, tapi bisa Hendery lihat ketiganya masih bisa melakukan pertahanan dan meminimalisir efek serangan Khaos. Berterima kasih juga pada para monarch yang terlihat mati-matian menggunakan kekuatan mereka untuk merapalkan segala jenis rune.

"Kau tidak berniat merapalkan rune untukku juga?" Tanya Hendery sembari melirikkan netra merah mudanya ke arah sang monarch yang tengah duduk tenang di bawah pohon yang terletak di belakangnya.

"Untuk apa? Kau saja tidak ikut bertarung kan?" Xiaojun balik bertanya yang membuat Hendery terkekeh pelan.

"Lalu kalau aku ikut bertarung, kau akan merapalkan rune untukku tuan muda?" Goda Hendery lagi yang mengundang dengusan kencang milik Xiaojun.

"Akan aku pikirkan." Singkat Xiaojun dengan wajah masamnya.

"Wah wah...aku jadi tidak sabar untuk masuk ke arena bertarung nanti." Sahut Hendery dengan tatapan berbinarnya, jangan lupakan kedua tangannya yang saat ini sudah berada di dada yang membuat Xiaojun memutar matanya jengah.

"Hentikan wajah menjijikanmu itu." Ketus Xiaojun sembari menyandarkan punggungnya pada pohon di belakangnya.

Baru saja Hendery akan membuka suaranya, namun terhenti saat telinganya mendapati suara nyaring yang berasal dari tempat Khaos berada, dapat Hendery lihat keempat demon yang melawan Khaos segera melesat ke arah para monarch dan membawa mereka ke tempat yang lebih aman.

"Hm...sepertinya dia mulai sedikit kesal." Gumam Hendery saat mendapati ledakan cahaya milik Khaos yang dulu sempat membuatnya terkecoh dan akhirnya Khaos berhasil mendaratkan serangan pada tubuhnya dulu.

"Aku paling benci dengan serangannya yang itu, benar-benar berisik dan membuat mata sakit." Ujar sebuah suara yang hanya bisa di dengar oleh Hendery, sedangkan demon bersurai merah muda itu pun hanya mengulas senyumnya.

"Sepertinya aku harus sedikit memperluas barriernya setelah melihat kekuatannya." Monolog Hendery yang kemudian berdiri dari tempatnya duduk dan kemudian menghampiri tempat sang tuan muda duduk.

Demon bersurai merah muda itu dengan perlahan berlutut dan menatap lembut netra cantik namun tajam milik sang monarch. Membuat si pemilik netra itu pun mendengus dan membuang wajahnya ke arah lain.

"Tunggu sebentar disini, aku tidak akan lama." Ujar Hendery dengan senyum tampannya.

"Mau lama juga tidak masalah." Ketus Xiaojun yang mengundang kekehan gemas milik Hendery dan kemudian beranjak pergi begitu saja, meninggalkan Xiaojun yang kembali menghela nafasnya dan kemudian memejamkan kedua netranya.

" Ketus Xiaojun yang mengundang kekehan gemas milik Hendery dan kemudian beranjak pergi begitu saja, meninggalkan Xiaojun yang kembali menghela nafasnya dan kemudian memejamkan kedua netranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Monarch : Last Partie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang