seis : Inky Twilight

1.3K 254 45
                                    

Siang hari ini terlihat cukup cerah, walaupun di langit terdapat banyak awan putih, tapi hal itu tidak menghalangi sang mentari untuk menyirami bumi dengan cahayanya.

"Disini tempatnya?" Tanya Chenle sesaat setelah turun dari gendongan sang serf. Saat ini mereka berada di atas bukit yang terletak di tengah-tengah hutan yang cukup jauh dari padatnya perkotaan. Hanya ada beberapa desa kecil yang sebelumnya sudah mereka amankan.

"Lalu cara memancing Khaos?" Winwin membuka suaranya sembari mengedarkan pandangannya.

"Untuk apa memancing? Dia akan datang dengan sendirinya kok." Sahut Hendery sembari melirik ke arah Renjun yang juga tengah melirik dirinya.

Tanpa membuka suaranya, Xiaojun yang sedari tadi hanya diam di belakang tubuh sang serf pun segera menghampiri Renjun dan mengulurkan tangannya. Membuat Renjun dan yang lainnya mengerutkan kening mereka.

"Pecahan terakhir Khaos?" Tanya Xiaojun yang seketika membuat netra para Chattel dan para monarch membulat.

"Darimana kau tau?" Tanya Renjun bingung sembari melepaskan cincin di jari tengahnya yang seketika membuat Chenle terkejut.

"Yak! Jadi itu pecahan terakhir Khaos?!" Tanya Chenle dengan wajah paniknya sembari menunjuk ke arah cincin di tangan Renjun.

"Kalian tau selama ini pecahan terakhir Khaos di tangan Renjun tapi kalian hanya diam?" Ketus Jeno dengan tatapan tajamnya.

"Padahal aku sudah memberikan kode pada temanmu." Sahut Hendery sembari melirik Jaemin yang tengah menatap tajam dirinya.

"Kau mau melakukan apa dengan pecahan ini?" Tanya Renjun sembari berniat memberikan cincin di tangannya pada Xiaojun. Namun bukannya mengambil pecahan tersebut  Xiaojun malah menahan tangan Renjun dan membuat Renjun mengepalkan tangannya yang terdapat cincin.

"Cepat lakukan." Singkat Xiaojun pada sang serf yang berdiri di belakangnya, sedangkan Hendery yang menerima perintah pun hanya terkekeh pelan dan segera menghampiri Renjun. Tangan kanannya bergerak untuk menyentuh kepalan tangan Renjun yang memegang pecahan Khaos.

Lima detik, sepuluh detik tidak terjadi apapun. Hingga beberapa detik kemudian sebuah cahaya ungu mulai menguar dari kepalan tangan Renjun yang semakin lama semakin terang dan membentuk sebuah garis lurus yang menembus langit biru di atasnya.

Perlahan angin yang semula bergerak lembut menjadi ribut, ditambah dengan suara gemuruh yang berasal dari langit. Awan yang semula berwarna putih perlahan berubah menjadi keabuan untuk beberapa detik dan setelahnya kembali normal.

"Nah sambil menunggu, kita persiapkan rencana kita." Ujar Hendery yang selesai dengan kegiatannya dan segera beranjak menghampiri sang monarch. Meninggalkan Renjun yang masih terdiam di tempatnya.

Langit yang semula berwarna biru cerah pun perlahan digantikan menjadi warna jingga diikuti dengan sang mentari yang perlahan mulai turun dari tempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit yang semula berwarna biru cerah pun perlahan digantikan menjadi warna jingga diikuti dengan sang mentari yang perlahan mulai turun dari tempatnya.

Monarch : Last Partie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang