Setelah malam panjang, Renjun yang semula masih terlelap di dalam tidurnya pun perlahan membuka kedua netra cantiknya. Memperlihatkan sepasang bola mata berwarna coklat gelap.
Si pemuda Huang yang masih mengumpulkan nyawanya pun perlahan mengerutkan keningnya saat telinganya mendapati suara samar yang berasal dari luar kamarnya, ditambah dengan aroma lezat yang menggelitik hidungnya.
Tidak ingin berlama-lama, terlebih mengingat dirinya yang sedang menjadi tamu di kediaman orang lain. Membuat Renjun dengan segera beranjak dari kasurnya dan segera membersihkan dirinya.
Baru saja Renjun akan membuka pintu kamar mandi di depannya, namun ingatan yang ia alami beberapa saat lalu kembali terputar secara acak. Padahal ia baru mengalaminya beberapa saat lalu, tapi saat ini ia sedikit melupakan beberapa bagian penting di dalamnya.
"Sebenarnya yang semalam itu mimpi atau bagaimana?" Gumam Renjun sesaat sebelum memasuki kamar mandi mewah di depannya.
•
•
•Berbeda dengan keadaan di dalam kamar yang dihuni oleh si pemuda Huang. Keadaan ruang makan milik keluarga Xiao saat ini terlihat mulai dipenuhi oleh tamu-tamunya.
Dimulai dari Hendery yang tengah menuangkan teh hangat di gelas sang monarch, dan sang monarch yang sibuk mengunyah roti di tangannya. Lalu Chenle yang tengah mengolesi rotinya dengan selai, begitu juga dengan Winwin dan Yuta yang duduk di sebelahnya.
"Apa terjadi sesuatu semalam?" Yangyang membuka suaranya pelan, memastikan hanya Jeno yang dapat mendengarnya.
Jeno yang duduk di samping Yangyang pun mengerutkan keningnya untuk beberapa detik, namun segera menggeleng sebagai jawaban dan membantu sang monarch untuk menjangkau selai coklat di depannya.
"Apa ada yang membuatmu terganggu?" Jeno memastikan sembari memberikan sebotol selai di tangannya.
Yangyang yang ditanya pun hanya diam dan menggeleng singkat, ia dengan perlahan mengambil selai di depannya menggunakan pisau di tangannya kemudian mengoleskannya di atas roti hangatnya. Tanpa menyadari bahwa sedari tadi terdapat sepasang netra berwarna merah muda yang tengah mengawasinya dan sang serf.
Jaemin yang sedari tadi duduk di sebrang Jeno dan Yangyang pun dengan hati-hati melirikkan netra birunya ke arah Hendery dan Xiaojun yang terlihat tenang di tempat masing-masing. Entah mengapa ucapan Hendery semalam benar-benar mengganggunya hingga saat ini.
"Omong-omong, dimana monarch Khaos?" Hendery yang sedari tadi diam pun membuka suaranya, membuat semua pasang mata disana tertuju pada kursi kosong yang seharusnya diisi oleh Renjun.
Baru saja Winwin akan membuka suaranya, namun harus terhenti saat sosok yang dibicarakan menampakkan dirinya. Renjun mengulas senyum tipisnya sebelum ia mendudukkan dirinya di atas kursi yang tersisa si sebelah Jaemin.
"Nikmati sarapan kalian lebih dulu." Ujar Hendery diakhiri dengan senyum ramahnya yang entah mengapa malah terlihat tidak mengenakkan dimata Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monarch : Last Partie ✓
FantasySang dewa kekacauan yang berhasil mengumpulkan semua pecahan kekuatannya, dan Renjun yang akan melakukan apapun untuk menyelamatkan sang Serf. [Hyuckren] ft. Henxiao 🐻 × 🦊 Warn⚠️ BxB area!! Fantasy (Demon) Start : 7 August 2023 End : 13 October 20...