dieciocho : Sunny Day

1.8K 262 19
                                    

Satu tahun berlalu semenjak kejadian Khaos dan Ananke, selama itu juga Renjun memutuskan untuk tetap tinggal di rumah sederhana yang dibuat Donghyuck. Padahal Donghyuck sudah susah payah meminta bantuan Jeno, Jaemin dan Jisung untuk membangun mansion mewah milik keluarga Huang.

Seperti janji Donghyuck sebelumnya, keduanya lebih banyak menghabiskan waktu bersama selama satu tahun belakangan ini. Bahkan mereka sesekali berkelana untuk beberapa minggu bahkan hingga satu bulan penuh, menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah Renjun kunjungi.

"Hyuck." Panggil Renjun yang tiba-tiba muncul dari belakang pintu rumahnya, membuat Donghyuck yang tengah membelah kayu dengan tangannya pun mengerutkan alisnya.

"Kenapa? Apinya mati?" Tanya Donghyuck yang dibalas gelengan oleh si pemuda Huang.

"Makanannya sudah jadi, ayo makan." Ujar Renjun dengan wajah sumringahnya yang mengundang senyum milik Donghyuck.



Keduanya sudah berada di meja makan dari kayu yang terletak di dekat dapur kecil milik Renjun dan Donghyuck. Renjun menatap penuh harap ke arah Donghyuck yang tengah menyuapkan sup buatannya ke dalam mulut.

"Bagaimana? Dulu mamaku dan tuan Shin sering membuat itu untukku." Tanya Renjun dengan wajah semangatnya.

Donghyuck terdiam untuk beberapa saat, netra ungunya menatap lurus sup di mangkuknya yang seketika membuat semangat dan senyum di wajah Renjun luntur. Menyadari hal tersebut, Donghyuck pun meledakkan tawanya yang malah membuat Renjun mendengus kesal dan memakan supnya dengan wajah masamnya.

"Enak, masakanmu selalu enak." Jawab Donghyuck dengan senyum tulusnya yang berhasil mengundang senyum manis milik Renjun.

"Padahal aku sudah berencana mogok masak setelah ini." Ujar Renjun dengan senyumnya yang entah mengapa membuat Donghyuck sedikit merinding.

Setelah pembicaraan tadi, keduanya mulai menikmati makanan masing-masing. Hingga Donghyuck kembali membuka suaranya yang membuat Renjun mengalihkan fokusnya.

"Kau benar-benar tidak mau kembali ke mansion?" Donghyuck kembali melayangkan pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya dalam enam bulan terakhir.

"Sudah aku bilang, aku lebih suka disini dibanding di mansion." Ujar Renjun dengan nada mutlaknya yang mengundang helaan nafas demon bersurai ungu di depannya.

"Renjun." Panggil Donghyuck lagi dengan nada lebih lembut dari sebelumnya.

"Disini kita jadi memiliki lebih banyak waktu bersama, dibandingkan waktu di mansion. Selain itu dibandingkan di mansion, disini kita tidak memiliki masalah atau musuh satupun. Jadi aku lebih suka tinggal disini." Jelas Renjun dengan tatapan memohonnya.

Donghyuck yang mendengar penjelasan sang monarch pun sedikit tertegun di tempatnya. Memang benar yang dikatakan oleh Renjun. Dibandingkan di mansion dulu, keduanya jauh lebih sering bersama sekarang. Tapi itu juga karena dulu Donghyuck masih belum meluluhkan hatinya pada Renjun. Berbeda dengan sekarang sudah luluh sepenuhnya.

"Tapi ini di tengah hutan Renjun, apa kata mama, baba, gege dan tuan Shin di atas sana kalau tau penerus keluarga Huang satu-satunya malah tinggal di tengah hutan." Ujar Donghyuck lagi yang membuat Renjun terdiam beberapa saat.

"Kau bilang mau di mansion, di hutan, di bukit atau di bawah jembatan selama kau bersamaku rasanya seperti rumah kan? Jadi ayo kita kembali ke mansion." Ajak Donghyuck dengan senyum hangatnya yang membuat Renjun terdiam beberapa detik. Hingga akhirnya menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujuan.

Donghyuck yang mendapati jawaban dari monarch manisnya itu pun menghela nafasnya lega. Tidak masalah jika dirinya harus tinggal di tengah hutan atau sejenisnya, toh dulu dia pun tinggal di dalam gua. Hanya saja Donghyuck tidak ingin Renjun harus hidup terlalu sederhana atau malah menderita seperti saat ini.

Monarch : Last Partie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang