SINGULARITY 22

223 18 0
                                    

"Akan ada cerita baru di mulai ketika cerita lama berakhir."

•••

HAMPIR semua populasi di SMA Hanlim menunjukan wajah sumringah setelah terdapat pengumuman bahwa hari ini guru-guru akan mengadakan rapat mendadak mengenai Ujian Nasional kelas XII, sehingga jadwal pulang di percepat dari biasanya. Lautan siswa-siswi pun langsung berhamburan keluar kelas masing-masing.

Tak terkecuali Jisoo, Jennie, Rosè dan Lisa. Namun ke-empat gadis tersebut belum berniat untuk kembali ke rumah dan memilih untuk singgah sementara di rooftop sekolah, sembari memakan camilan yang sebelumnya sudah mereka beli di kantin. "Kai sama balakurawanya keren juga yah bisa bikin rooftop jadi tempat yang nongkiable kayak gini."

Lisa menyeletuk demikian sambil mengamati keadaan sekitar dimana sofa-sofa dan meja bekas telah di recycle ulang menjadi sesuatu yang dapat di gunakan kembali ketika sedang dalam keadaan bebas pelajaran layaknya sekarang.

"Pacar gue gitu loh," balas Jennie sambil menyeruput pelan Hokkaido Chocho, salah satu boba andalannya.

"Ya nggak ada yang bilang juga sih kalau dia pacarnya Rosè," timpal Lisa mencebik. Rosè yang tengah sibuk memakan kuaci sontak membulatkan mata. "Apaan dah? Gue lagi adem ayem gini masih aja di bawa-bawa."

"Iseng doang kali." Lisa kemudian melirik ke arah sabahat pirangnya itu. "Ngapain di kupas satu-satu sih, Rosè? Buang-buang waktu aja, mending kumpulin dulu baru di makan."

"Nggak asik tau kalau di kumpulin dulu!"

"Yailah, sebenarnya lo mau makan kuaci atau mau asik-asikan? Dasar aneh." Perempuan jangkung itu lalu mendaratkan pantatnya di salah satu sofa yang kosong. "Btw, makan kuaci itu ibarat ngejar dunia. Kenyang kagak, pegal iya."

Rosè mendengus seraya melempar kulit kuaci tepat di muka Lisa. "Kebanyakan bacot lo!"

"Jaehyun nggak suka cewek kasar lho, ati-ati aja kena blacklist," peringat Lisa penuh tipuan. "Tenang Rosè, cinta di tolak, dukun yang bertindak!" sahut Jennie mengangkat kedua alisnya. Mood Rosè pun kembali membaik saat mendapat dukungan tak masuk akal itu.

"Curang lo mainnya pelet-peletan! Lagian nih ya, pelet sekarang tuh udah nggak mempan, Rosè! Kenapa? Ya karena foto sama aslinya beda. Kebanyakan pakai filter instagram sih!" kata Lisa ngawur, Jennie dan Rosè pun seketika tertawa. Kemudian mata Lisa beralih pada Jisoo yang sedari tidak ikut terjun dalam obrolan, gadis Kim itu nampak sibuk dengan ponselnya dan sesekali tersenyum bak orang sinting. "Ekhem! Iya nggak, Ji?"

"Hah?" Jisoo celingak-celinguk kebingungan tatkala Jennie, Rosè dan Lisa menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. "Eungh... sampai mana tadi pembicaraan kita?"

"Sampai mana pembicaraan kita? Formal banget lo, di kira lagi meeting? Makanya nyimak dong, nyimak!"

Menggaruk pangkal hidung mancungnya, kira-kira hanya itu yang bisa Jisoo lakukan setelah Lisa menyengaknya. "Ya maaf."

"Lagi chattingan sama siapa, sih? Kayaknya serius amat," ucap Jennie dengan nada meledek, Rosè yang menyadarinya pun terkekeh geli. "Sama siapa lagi kalau bukan sama username kim thv?"

Wajah gadis Kim langsung pias di tempatnya. Sedangkan Jennie dan Lisa sudah terbengong, sebab mereka tidak mengetahui apa-apa. "Kim thv? Siapa? Kok gue kayak orang dungu sih nggak tau apapun!"

"Iya. Gue juga ketinggalan berita nih, Jenn," sahut Lisa. "Lo berdua nyebelin deh mainnya rahasia-rahasiaan!"

"Rahasia? Lo sama Jennie udah tau kali siapa orangnya! Jangan telmi deh," balas Rosè.

SINGULARITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang