Siang hari di pangkalan militer terlihat Taehyung dengan para teknisi sedang memperbaiki sebuah mobil Jeep yang mogok disana
Tiba-tiba seseorang datang padanya dan mulai berdiri sambil menyandarkan punggungnya pada mobil yang sedang diperbaiki itu
Setelah selesai Taehyung menutup kap mobil itu dan mulai menatap pria yang baru saja datang itu "menikmati istirahat mu? letnan"
"yang mulia" ia mulai membungkuk sebentar "bisa dibilang begitu, ini untuk mu" ia menyerahkan dua buah surat pada Taehyung
"sebentar, aku harus cuci tangan" Taehyung menunjukkan kedua telapak tangannya yang penuh dengan oli
"baiklah"
Taehyung tersenyum lalu berjalan ke ruangannya dan mulai mencuci tangan disana karena tersedia wastafel (ya walaupun Tae dipandang sebelah mata, tapi fasilitas dia disini paling bagus karena anak putra mahkota)
Pria itu mengikuti Taehyung dari belakang lalu menunggu Taehyung yang sedang mencuci tangan, saat Taehyung duduk di kursinya maka ia juga ikut duduk di kursi kosong yang ada dihadapan Taehyung
Taehyung tersenyum tipis, lalu saat pria itu menyerahkan kembali surat itu langsung diambilnya "tunggu, yang satu ini berbeda kan?" tanya Taehyung pada salah satu surat yang tidak ada simbol kekaisarannya
"kuharap kau mengerti" pria itu tersenyum pada Taehyung
"baiklah" Taehyung terkekeh pelan lalu membuka surat yang tidak ada simbol kekaisarannya terlebih dahulu dan mulai membacanya
"bagaimana?"
"aku terkesan tapi..." Taehyung menatap pria itu "kau tau aku seperti apa kan? tidak ada yang bisa kau harapkan dari diriku"
"iyakah? aku tidak meminta gelar apapun dari keluarga mu dan tujuanku hanya ingin bersama mu saja, apa salah?"
"sungguh?"
"iya" ia mulai menggenggam tangan Taehyung "apa kau ragu karena aku berasal dari Korea Utara?" ia menatap lekat mata Taehyung menunjukkan bahwa dirinya serius "kau bisa memeriksa sejarah perangku, aku ada disini"
"sama sekali bukan, aku sudah tau kau sudah berada disini cukup lama dan kau bagian dari sini. Tapi setelah bersamaku kau tidak akan mendapatkan apa-apa"
"sudah kubilang tujuanku untuk bersama mu, bukan jadi anggota kekaisaran"
Taehyung tersenyum senang "terimakasih Jungkook"
Taehyung kembali ke Seoul ketika sang ayah naik tahta. Malam harinya ia bertemu dengan orang tuanya dan langsung bercerita tentang hidupnya selama di pangkalan militer
Taehyung membungkuk lalu duduk di sofa yang kosong disana, ia menghadap orang tuanya yang merupakan pemimpin negara ini "papa, mama... ini mengejutkan tapi aku mungkin akan menikah"
"sungguh? siapa pria dominan yang beruntung itu?" ucap sang mama yang antusias
"sulit dipercaya, siapa dia?" Yujeong tersenyum pada anak sulungnya itu
"kalian berlebihan" Taehyung mulai tersenyum malu "tapi satu masalahnya, dia imigran"
"imigran?.... dari sana?" Yujeong mulai memberikan kode tentang Korea Utara
Taehyung mengangguk "iya, begitulah"
"kau bertemu dengannya di perbatasan?" tanya miyeon yang was was, takut pria yang dimaksud Taehyung berada dalam bahaya karena dekat dengan anaknya
"tidak, dia perwira kita ma" ucap Taehyung menjelaskan orang yang dimaksud Taehyung "kau bisa melihat sejarah perangnya"
"adik tiri dari perdana negeri Korea Utara itu bukan? dia yang datang kesini dengan memakai nama depan ibu nya kan?" Yujeong ingat pasti imigran dari Korea Utara yang dengan senang hati ia sambut jika ingin jadi bagian
KAMU SEDANG MEMBACA
His Majesty • KookV (dalam masa perbaikan)
Fiksi SejarahPangeran Taehyung adalah cucu dari Kaisar Hyunwoo, ia hidup sebagai bangsawan kelas atas di Korea Selatan. Setelah sang kakek turun takhta maka kepemimpinan jatuh pada kakak dari ayahnya yaitu Pangeran Seungho. Namun selama 2 tahun masa jabatan, san...