V

1K 138 0
                                    

[E.W.B.F]

"K-kakakh.." sudah, Hyunjin pasrah jika Chris ingin dirinya mati. Tubuhnya sudah tidak kuat lagi bergerak mengambil nafas, lambat laun kesadarannya menghilang. Tubuhnya tenggelam ke dasar kolam.

"Cih menyusahkan"

*

Hyunjin tidak tahu apa yang dilakukan pria itu padanya, sekarang dia sudah berada di kamar dekat dapur. Pakaiannya pula sudah di ganti dengan yang kering. Hyunjin ingin berterimakasih kepada Tuhan, Chris masih memperdulikan nya.

Hatinya entah mengapa merasa senang,dia ingin berterimakasih pada Chris karena telah menyelamatkannya.

Kaki jenjang nya melangkah keluar, mencari sosok yang selalu ia cintai. Namun seluruh ruangan mansion ini tampak sepi, Hyunjin ingin pergi ke kamar Chris di atas tapi jika pria itu datang pasti akan memarahinya lagi.

"Kakak kemana ya" monolog Hyunjin di depan pintu

"Heh pembantu!" Teriak Sana sambil menuruni tangga,di ikuti Chris di belakang nya. Mereka tampak rapi, seperti akan pergi jalan-jalan. Hyunjin juga ingin pergi jalan-jalan,tapi mana mungkin Chris mengajaknya.

Sekarang dia kan hanya di anggap pembantu.

Hyunjin abai dengan teriakan Sana tadi, yang dia inginkan adalah memeluk Chris dan mengucapkan terimakasih.

"Kakak! Makasih udah nolongin aku, maafin aku karena nggak bisa berenang. Sekarang kakak mau jalan-jalan ya sama kak Sana?" Belum Chris menjawab, rambut Hyunjin lebih dulu di tarik kasar oleh Sana sehingga pelukannya harus terlepas.

"Heh jangan kegatelan jadi orang,dasar pembantu gak tau diri"

"T-tapi kak Chris suami aku" jawab Hyunjin polos,dia tidak salah kan menyebut Chris suaminya? Karena itu memang faktanya. Tapi yang Hyunjin dapat malah tamparan keras dari Chris di hadapan kekasihnya langsung.

PLAK!

Sontak Sana tertawa terbahak-bahak melihat pembantunya di tampar keras sampai memerah.

"Hahaha makanya jadi pembantu jangan kegatelan,di tampar kenyataan baru tau rasa!" Chris tidak bergeming sedikitpun,diam seperti patung. Muak dengan sikap Hyunjin.

"Sayang ayo berangkat, biarin babu kita nangis-nangis gak jelas di kamar nya" Sana mendorong kepala Hyunjin sampai terbentur tembok begitu keras, Hyunjin diam meski itu menyakitkan. Bukan kepalanya yang sakit tapi hatinya, ingin sekali saja Hyunjin di bela oleh Chris dan mengakui dirinya sebagai istri.

Tapi apa daya, Chris tampak lebih senang melihatnya terluka daripada bahagia.

"Kakak maafin aku ya, nanti aku gak akan nakal lagi. Sekarang aku mau ijin main ke taman, hati-hati di jalan nya ya kak,aku pergi" sebelum Chris pergi lebih baik Hyunjin lebih dulu pergi, daripada melihat kemesraan mereka secara langsung.

Mumpung tidak akan ada yang memarahinya,sore ini Hyunjin ingin jajan sepuasnya di taman. Kata orang makan banyak bisa menghilangkan stres, jadi Hyunjin membeli banyak jajanan untuk menghilangkan rasa laparnya.

Di temani Nara,anak kecil kemarin. Tapi tiba-tiba saja air mata Hyunjin menetes,ia buru-buru pamit agar anak itu tidak melihatnya.

EVERYTHING WILL BE FINE ||CHANJIN ✓[6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang